BerandaDaerahRT Tanggap, Peduli dan Kerjakan

RT Tanggap, Peduli dan Kerjakan

JAKARTA, PILAR MERDEKA – Setidaknya, dalam tiga bulan terakhir, cuaca di wilayah Ibu Kota tergolong ekstrim, kata sejumlah warga Jakarta. Terkadang, cuaca cerah, tiba-tiba mendung, berganti terik, gerimis dan hujan terkadang bercampur angin kencang. Kondisi cuaca itu tak terprediksi, tentu akan berdampak terhadap kehidupan sehari-hari warga masyarakat.

Pedagang es dan aneka juice adalah contoh warga terdampak langsung cuaca ekstrim tersebut. Syam (45), salah seorang penjual juice di bilangan Ciracas, Jakarta Timur yang mengalami dampak cuaca mendung gerimis dan hujan yang datang tanpa berkabar. Untuk sementara, ia terpaksa beralih profesi menjadi pengemudi angkutan online jenis mobil demi tuntutan hidup keluarga. “Sudah hampir tiga bulan ini, cuaca kurang bersahabat bagi saya pedagang juice,” sepintas cerita Syam.

Dampak lain musim di penghujan bagi warga masyarakat Jakarta, diantaranya masalah saluran air, genangan air dan sampah. Diperkirakan bila kondisi saluran air mampet, terjadi genangan air yang disertai sampah rumah tangga. Kemungkinannya bisa menjadi sarang nyamuk, dan dikhawatirkan merebaknya penyakit DBD (Demam Berdarah Dengeu) di tengah masyarakat. Untuk mengantisipasi dan meminimalisasi penyebaran penyakit tersebut, maka Pemda DKI Jakarta membuatkan satu program Pemberantasan Sarang Nyamuk DBD.

Menyikapi dan menindaklanjuti program Pemda DKI Jakarta tersebut, Ketua RW.06, LMK RW.06 Kelurahan Cipayung, perwakilan RT dan sejumlah unsur masyarakat membuat suatu kegiatan bertema ‘Aksi Kebersihan Minggu Minggu Pagi (AKMP)’. Hari itu, kegiatan AKMP dilaksanakan di RT.001/RW.06 Kelurahan Cipayung. Selain monitoring saluran air., aksi bersih-bersih sampah baik di saluran air maupun di sekitar jalan dan rerumputan yang tumbuh bebas tak luput dari AKMP.

RT
RT.001, Nata Winara. (Foto. Istimewa)

Setidaknya, sudah hampir tiga bulan terakhir cuaca di wilayah Ibu Kota Jakarta, bisa dibilang tergolong ekstrim. Terkadang cerah seketika mendung, cerah lagi, berganti rintik-gerimis, tiba-tiba hujan deras dan bahkan terkadang diikuti angin kencang meskipun sesaat. Kondisi cuaca itu, tentulah berdampak terhadap kehidupan warga masyarakat.

Diantaranya, dikhawatirkan merebaknya.virus penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD). Sebab, bila durasi hujan dan mendung lebih sering dari pada cuaca cerah atau kurangnya sinar matahari, kondisi tanah di lokasi-lokasi padat penduduk akan lembab. Sehingga memungkin me jadi sarang nyamuk. Apalagi saluran air tak lancar, sampah tidak pada tempatnya, dan tak sedikit tempat sampah warga terbuka.

Sejauh ini, untuk mengantisipasi dan meminimalisasi terjangkitnya virus DBD di tengah warga masyarakat, Pemda DKI Jakarta telah membuatkan suatu program bertemakan,”Pemberantasan Sarang Nyamuk DBD.”

Menyikapi dan menindaklanjuti program Pemda DKI Jakarta tersebut, Ketua RW.06, Ketua LMK RW.06 Kelurahan Cipayung, sejumlah perwakilan RT di RW.06 dan bersama unsur-unsur warga lainnya melakukan kegiatan dengan slogan ‘Aksi Kebersihan Minggu Pagi’.

Hari itu, Minggu (9/2), kegiatan AKMP dilaksanakan di lingkungan RT.001/RW.06. Ketua RT.001/06, Nata Winara (45) mengerahkan warganya, Ibu-ibu PKK, Darwis, Karang Taruna, Tokoh masyarakat dan warga lainnya bekerjasama dalam AKMP.

Rangkaian kegiatan di pagi itu, monitoring saluran air yang berada di lingkungan RT.001/06, apakah saluran air ada yang tersumbat karena sesuatu hal atau sampah contohnya, itu menjadi perhatian serius Tim AKMP. Sebab, kalau saluran air tidak lancar, bisa menimbulkan genangan air dan air meluap tumpah ke jalan. Jika hal itu terjadi, maka harus segera dieksekusi untuk dibenahi. Kalau tidak, akan berpotensi menjadi bagian sarang nyamuk.

Selain kegiatan itu, Tim AKMP juga beraksi bersih-bersih, memungut sampah-sampah yang bukan pada tempatnya, dan mencabut tumbuhan jenis rumput yang tumbuh liar. Semangat aksi itu, bertujuan agar lingkungan bersih dan terlihat asri meskipun di pemukiman sederhana. “Ya kegiatan AKMP itu bagian dari pemberantasan sarang nyamuk juga,” cetus Maal Indrawan, Ketua LMK RW.06.

Menurut Maal, perawatan lingkungan itu, boleh dibilang tak terlepas atas kepedulian sang RT yang mampu merangkul warganya untuk bersama-sama merawat lingkungan tempat tinggal. RT harus tanggap, peduli, kerjakan dan jangan tunda sesuatu hal urgent untuk kepentingan warganya.

Kata Maal, jadi seorang RT itu memang melelahkan, itulah konsekuensinya. Tanpa dibarengi jiwa bernilai sosial tinggi, seorang RT akan kaku saat menjalankan tanggungjawab di tengah warganya.

Ia menambahkan, RT.001/06, Nata Winara, termasuk RT yang tanggap dan peduli bila sesuatu hal dibutuhkan oleh warga. Contoh, menyangkut data kependudukan dan lainya, seperti KTP, KK, PBB dan berupa kejadian menimpa warga, Nata akan segera merespon.

Pada tahun lalu, Nata terpilih sebagai RT terbaik dari 59 RT di 8 RW Kelurahan Cipayung, bahkan RT terbaik se-Kecamatan Cipayung. Sebenarnya, Nata kurang berkenan diceritakan mengenai ia RT terbaik tersebut. “RT terbaik itu bukan tujuan saya, tapi kearifan di lingkungan itulah motivasi saya,” ujar Maal menirukan Nata. (Nasrul Sitohang)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

spot_img
- Advertisment -

DAERAH