MEDAN, PILAR MERDEKA – Paduan berbagai ragam alat musik seperti Gitar, Gondang, Pianika, Organ dan Angklung mengalun indah mengiringi pembacaan puisi, saat anak pelajar SLTA se-Kota Medan unjuk kebolehan berkompetisi dalam gelaran Festival Medan Creative (FMC) 2023 di Taman Budaya Medan di Jalan Perintis Kemerdekaan No. 33, Kota Medan.
Kegiatan ini diinisiasi oleh Medan Teater Tronic (MTT) bekerjasama dengan Dinas Pendidikan Kota Medan. Dan festival ini berlangsung mulai 16 – 18 Nopember 2023.
Dalam sambutannya Direktur Medan Teater Tronic Hafis Taadi mengungkapkan, “Hari ini adalah Hari Raya Kreativitas bagi pelajar di Kota Medan, dan ini merupakan sebuah peristiwa yang sangat menggembirakan khusus untuk para pelajar untuk menggali potensi berkesenian dan berkebudayaan,”.
Kemudian Hafis Taadi berharap, mudah-mudahan kegiatan ini menjadi catatan bagi Dinas Pendidikan Kota Medan untuk terus memfasilitasi dalam pembinaan generasi muda dikalangan para pelajar dan remaja.
Kemudian tampil sebagai perdana setelah sesi pembukaan acara dimulai dari Sanggar Mardongan tentu dengan penampilan apiknya yaitu puisi yang berjudul “AKU” buah karya maestro Sastra Indonesia Chairil Anwar dimana setiap sanggar membawakan 2 (dua) judul puisi dan Sanggar berikutnya adalah Sanggar dari SMA N 16 Medan membawakan puisi “CINTAKU JAUH DI PULAU” buah karya Chairil Anwar.
Setelah itu Kompetisi Musikalisasi Puisi diikuti sebanyak 12 kelompok dari berbagai sanggar seni sekolah seperti : Sanggar SMA N 16, SMK N 1 Patumbak, SMA Islam Adzkia, Sanggar Mardongan, SMA Bina Bersaudara, SMPN 3 Teluk Mengkudu Serdang Bedagai, SMA N 8 Medan, Sanggar Literasi Serasi SMA N 16, Sanggar Literasi Anna SMA N 16 Medan, Sanggar Seni SMP N 2 Medan, Sanggar 7 Kuntum SMP Muhammadiyah dan Sanggar dari SMKN 11 Medan dengan tim Juri seperti : Ion Mubaroq, Yondik Tanto dan Hasan Al Banna.
Dalam kompetisi ini ada lima tahap penilaian di Festival Medan Creative 2023, yaitu : Interpretasi, Komposisi antara Teks Puisi dan musik, Vokal, penampilan dan Keselarasan antara Teks Puisi dan musik.
“Musikalisasi Puisi berbeda dengan lagu ini yang menjadi catatan, musikalisasi puisi bermuara pada teks pada awal menyusul musiknya kemudian, hal ini berbeda pada sebuah lagu, melodi terlebih dahulu kemudian teks menyusul,” ungkap salah seorang dewan juri saat menyampaikan kriteria kepada para peserta.
Kemudian dilanjutkan Yondik Tanto selaku Dewan Juri lagi bahwa, “Kami bertiga akan bersikap sejujur-jujurnya dan profesional dan tidak dapat dipengaruhi oleh siapapun dalam memberikan nilai kepada peserta,”.. (Budi Sudarman)
