BerandaOpiniTransjabodetabek Memberikan Kemudahan Bermobilisasi Warga Bodetabek

Transjabodetabek Memberikan Kemudahan Bermobilisasi Warga Bodetabek

Oleh Djoko Setijowarno

Kehadiran transportasi umum yang langsung menghubungkan kawasan Bodetabek dengan Jakarta dapat mengurangi ketergantungan pada kendaraan pribadi, yang selama ini menjadi salah satu penyebab kemacetan di Jabodetabek

Evaluasi RITJ

Bersumber dari Evaluasi Rencana Induk Transportasi Jabodetabek (RITJ) 2023 yang dilakukan oleh Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) tahun 2023, diketahui cakupan layanan angkutan umum perkotaan terhadap panjang jalan di Jabodetabek. Dengan cara menggabungkan keseluruhan peta trayek angkutan umum, menggunakan analisis spasial/pemetaan, sehingga terhindar dari double counting trayek yang beririsan.

Adapun lingkupnya meliputi jalan nasional, jalan provinsi, dan jalan Kota/ Kabupaten dengan trayek Transjabodetabek, Jabodetabek Access Connection (JAC), Jabodetabek Residence Connection (JRC), Transjakarta, Angkutan Kota, BRT/BTS.

Secara umum wilayah Jabodetabek yang memiliki panjang jalan 16.799,13 km dengan panjang trayek 9.121,87 km dan cakupan layanan angkutan umum sudah mencapai 54,30% .

Jika diurai dari masing-masing wilayah, wilayah Jakarta Utara memiliki panjang jalan 2.137,45 km dengan panjang trayek 719,90 km, cakupan layanan angkutan umum mencapai 33,68%. Jakarta Pusat (1.262,58 km, 550,08 km, dan 43,57%), Jakarta Selatan (2.028,71 km, 1.148,15 km, dan 56,60%), Jakarta Timur (1.571,41 km, 1.294,99 km, dan 82,41%), Jakarta Barat (1.211,43 km, 813,18 km, dan 67,13%).

Kemudian Kabupaten Bogor (2.004,08 km, 1.331,21 km, dan 66,43%), Kota Bogor (893,29 km, 363,19 km, dan 40,66%), Kota Depok (2.020,98 km, 405,45 km, dan 20,06%), Kab. Tangerang (1.155,20 km, 393,58 km, dan 34,07%), Kota Tangerang (334,22 km, 493,29 km, dan 147,60%), Kota Tangerang Selatan (743,47 km, 348,81 km, dan 46,92%), Kab. Bekasi (1.064,28 km, 767,96 km, dan 72,16%), dan Kota Bekasi (372,04 km, 492,08 km, dan 132,27%).

Sementara, kecepatan rata-rata Trans Jakarta yang memiliki dedicated lane (21,25 km/jam) yang sudah lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata kecepatan lalu lintas kendaraan di Jakarta pada jam puncak yang hanya sekitar 15 km/jam. Kecepatan rata-rata Trans Jabodetabek/JA Connexion/JR Connexion yang sebagian rutenya melalui jaringan jalan tol cenderung lebih tinggi (lebih 25 km/jam).

BACA JUGA  Kaos Putih Milik Sang Caleg

Kecepatan rata-rata Bus BRT Lokal Bodetabek secara umum masih sangat dipengaruhi oleh kondisi lalu lintas lokal, karena belum dioperasikan pada jalur khusus. Kecepatan angkutan kota (yang masih merupakan moda angkutan umum terbanyak di wilayah Jabodetabek) hanya sekitar 17,36 km/jam.

Kecepatan rata-rata angkutan umum di Jabodetabek 23,61 km/jam. Untuk Bus Trans Jakarta 21,25 km/jam, Bus Transjabodetabek 26,90 km/jam, JA Connection 31,09 km/jam, JR Connection 27,18 km/jam, Bus Trans Patriot (Bekasi) 23,25 km/jam, Bus Trans Tayo (Tangerang) 26,30 km/jam, Trans Pakua (Bogor) 15,30 km/jam, dan angkutan kota/MPU 17,36.

Jangan Ditolak

Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) dalam suratnya pada Maret lalu telah menyetujui penambahan lima dari enam rute yang diminta, yaitu PIK 2-Pluit, PIK 2-Jembatan Baru, Kota Wisata-Cawang via Jatiasih, Alam Sutera-Blok M, Binong-Grogol (Kompas, 12/04/2025).

Dinas Perhubungan DKI Jakarta berencana membuka lima rute Transjabodetabek. Salah satunya rute Kota Wisata – Cawang masih tertunda dioperasikan. Pengelola Kota Wisata belum dapat mengeluarkan surat dukungan sesuai permintaan dari PT Transportasi Jakarta yang akan berperan sebagai operator.

Selama ini Kawasan Perumahan Kota Wisata sudah dilayani JR Connection. Sementara keberadaan Transjabodetabek akan melayani Perumahan Kota Wisata dapat memberikan kemudahan bagi warga yang bekerja di Kawasan Perumahan Kota Wisata. Pengoperasian Bus Transjabodetabek mendapat bantuan subsidi operasional APBD Provinsi DKI Jakarta.

Pengelola Kawasan Perumahan Kota Wisata hendaknya menyambut baik rencana ini. Dengan adanya layanan Transjabodetabek di Kota Wisata pasti akan membantu warga yang bekerja di Kota Wisata mendapatkan layanan transportasi umum yang murah. Layanan angkutan umum murah memang menyasar pada kelompok masyarakat dengan penghasilan setara UMR.

Kelompok ini tidak perlu membeli sepeda motor untuk digunakan ke tempat kerja. Cukup dengan layanan Transjabodetabek bertarif murah, bila perlu masuk kategori bebas membayar menggunakan Transjabodetabek.

BACA JUGA  TMD Berhenti Operasi, Tapi Kab. Gianyar Mampu Sediakan Angkutan Siswa Gratis

Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi dan Bupati Bogor Rudy Susmanto agar memberikan perhatian khusus bagi pengembang perumahan yang menolak kehadiran Transjabodetabek di daerahnya. Keberadaan angkutan umum di kawasan perumahan sangat membantu penghuni untuk bermobilitas dengan tarif murah.

Layanan Angkutan Umum di Jabodetabek
Data dari Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (April 2025), saat ini ada 65 rute Jabodetabek Residence (JR) Connection dilayani 213 bus, 153 rute Transjabodetabek pengumpan (742 unit), dan 114 rute Transjabodetbaek (1.125 bus).

Tercatat 29 kawasan perumahan di Bodetabek sudah terlayani angkutan umum, seperti Lippo Cikarang, Pemukiman Legenda Wisata Cibubur, Mall Ciputra Cibubur, BSD City, Lippo Village Karawaci, Summarecon Mal Serpong, Kota Wisata, Grand Wisata, Harvest City, Villa Mutiara Cikarang Bekasi, Perumahan Grand Residence City, BTC Bintaro, Perumahan Taman Bajar Wijaya, Kawasan Permukiman South City Cinere, Perumahan Citra Raya, Perumahan Citra Indah, Perumahan Kemang Pratama, Mega City Bekasi, LRT City Bekasi, Cibinong City Mall, Grand Dhika Jatiwarna, Podomoro Golf View, Grand Central Bogor, Permukiman Tamansari Persada Bogor, Permukiman Garden At Candi Sawangan, Permukiman Scientia Square Park, Permukiman Sentul City, Tangcity Mall, dan Pantai Indah Kapuk 1 dan 2.

Ada 8 operator yang mengoperasikan JR Connection, yaitu PT Alfaomega Sehati Mitra (3 rute), PT Eka Sari Lorena Transport, Tbk (5 rute), PT. Royal Wisata Nusantara (9 rute), PT. Sinar Jaya Megah Langgeng (8 rute), PT. Transportasi Jakarta (4 rute), PT. Wifend Darma Persada (9 rute), Perum Damri (26 rute), dan PT. Higer Maju Indonesia (1 rute).

Transjabodetabek Reguler

Sejumlah tujuan Bus Reguler di Jakarta, seperti Halte Stasiun MRT Fatmawati, Stasiun MRT Lebak Bulus, Terminal Rawamangun, Terminal Blok M, Terminal Grogol, Halte Stasiun Tanah Abang, Terminal Tanjung Priok, Terminal Senen, Terminal Kampung Melayu, Terminal Kalideres, Terminal Kampung Rambutan, Terminal Pulo Gadung, Terminal Cikarang, Terminal Pondok Cabe, Terminal Poris Plawad, Kemayoran, Pasar Baru, Tomang, Harmoni, Bundaran HI, UKI Cawang, Djuanda, Bundaran Senayan, Tosari, Cibubur Junction, Meruya, Joglo, Pancoran Barat, Kranji, Lebak Bulus.

BACA JUGA  Menuju Penghapusan ODOL Tahun 2027

Dioperasikan 23 operator, yaitu PT Transportasi Cendikia Bersama (2 rute), PT Sinar Jaya Megah Langgeng (6 rute), PT Bayu Holong Persada (3 rute), PT Eka Sari Lorena Transport (4 rute), Tbk, PT Anugerah Mas (Bekasi) (4 rute), PT Anugerah Mas (Bogor) (5 rute), PT Anugerah Mas (Jakarta) (5 rute), PT Cahaya Bakti Utama (3 rute), Koperasi Serba Usaha Bersama (2 rute), Perum Damri (26 rute), PT Mayasari Bakti (21 rute), PT Bima Sakti Putra Persada (1 rute).

Dan PT Wahana Bina Karya Mandiri (1 rute), Perumda Transportasi Pakuan (1 rute), Primer Koperasi TNI Angkatan Udara Yon 461 Pasgat (1 rute), PT Kramatdjati Asri Sejati (2 rute), PT Primajasa Perdanarayautama (2 rute), PT Transportasi Jakarta (`2 rute), PT Deborah Wahana Multitrans (2 rute), Koperasi Angkutan Umum Budi Luhur (2 rute), Koperasi Jasa Mandiri Sepakat Sejahtera (5 rute), PT Harapan Jaya Prima (1 rute), KAD Miniarta (1 rute).

Sementara untuk angkutan feeder banyak dioperasikan oleh koperasi sebagai operatornya.

Kehadiran Transjabodetabek akan memberikan kemudahan warga Bodetabek bermobilitas. Baik di dalam wilayah Bodetabek maupun menuju Kota Jakarta. APBD DKI Jakarta memungkinkan memberikan subsidi operasional angkutan umum warga Bodetabek.

Pasal 24 (ayat 2f) Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2024 tentang Provinsi Daerah Khusus Jakarta , menyebutkan pemberian subsidi layanan angkutan umum lintas daerah Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi secara proporsional. ***

Penulis Djoko Setijowarno, Akademisi Prodi Teknik Sipil Unika Soegijapranata dan Wakil Ketua Pemberdayaan dan Pengembangan Wilayah Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Pusat

Google

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses

- Advertisment -

DAERAH