MEDAN, PILAR MERDEKA – Comunitas Motor Tua (COMOT) Kota Medan merupakan kumpulan orang-orang pemilik dan pelestari kendaraan jenis BSA, BMW serta Honda yang dikategorikan sudah termasuk “barang antik dan langka”. Kini, tak satupun terlihat show room yang memajang kendaraan berumur panjang itu untuk diperjual belikan.
Seiring perkembangan, kemajuan dan tuntutan zaman, produsen motor di belahan dunia dewasa ini, bersaing dengan berbagai inovasi untuk memproduksi beragam jenis motor, mulai bentuk fisik motor yang trendi bagi pasar kaum milenial sampai jenis motor non bahan bakar alias motor listrik. Sedangkan motor gede jenis BSA, tetaplah menjadi motor usang yang tak trendi.
Koko, salah seorang anggota COMOT, warga Medan Tembung, secara kebetulan bertemu di Event Warenhuis Fest 2025, Jalan Hindu, Kesawan, Medan Barat, Minggu malam (16/2). Ia mengatakan, BSA dan BMW, termasuk Honda yang lebih muda dari keduanya, masih dan harus orisinil sesuai asli atau bawaan tanpa modifikasi, terutama fisiknya.
Maksud Koko, bentuk bodi seperti tangki bahan bakar, stang, tempat duduk, knalpot masih orisinil atau tidak dirubah. Sedangkan asesoris seperti batang/tiang spion dan sarang lampu kebanyakan juga masih asli. Kemungkinannya, kalaupun ada yang tidak orisinil, seperti baut, mur, dan ban.
“Jadi motor tua punya kami di COMOT nggak ada yang custom, semua masih asli,”cetus Koko saat bersama rekan-rekannya yang hadir di acara Event Warenhuis Fest 2025. Lanjutnya, COMOT akan menjadi bagian dari pelestari jenis motor-motor tua di tanah air.
Jika anda ingin melihat motor tua jenis BSA peninggalan Jerman, produksi sekitar tahun1890-an, singgahlah di Kota Pematang Siantar, Sumatera Utara. Disana anda pasti melihat motor-motor jenis BSA, cenderung digunakan untuk sarana angkutan becak. (Fajaruddin Adam Batubara)