BerandaGaya HidupRasa Persaudaraan Sesama Insan Pers di Resepsi Pernikahan

Rasa Persaudaraan Sesama Insan Pers di Resepsi Pernikahan

MEDAN, PILAR MERDEKA – Rangkaian acara pernikahan, mulai Ijab Kabul hingga resepsi merupakan satu kesatuan acara yang sakral bagi kehidupan setiap insan yang mengawali bahtera rumah tangganya. Bagi pemeluk Islam, Ijab Kabul adalah syarat atau rukun utama yang wajib tak tergantikan. Sebagaimana acara pernikahan Iliyya Ilma Batubara, A.Md dengan Ade Rahman Syah Zebua, Minggu (15/06).

Acara pernikahan, Ijab Kabul berlangsung sekitar Jam 08.00-09.00 WIB, dan memasuki Jam 10.00 WIB, dilanjutkan dengan acara resepsi ala nasional atau sebagaimana pada umumnya acara resepsi di wilayah Kota Medan dan sekitarnya.

Iliyya Batubara adalah garis keturunan suku Batak Tapsel, putri/anak sulung M. Fajaruddin Adam Batubara, SE dengan istrinya Nurhaida Nasution, SE. Sementara, Ade Zebua anak dari Syahnudin Zebua (Alm) dan Nurhayati Nazara (Almh) dengan garis keturunan suku Nias yang sudah yatim piatu. Sejak hari itu, dua sejoli yang berbeda suku dalam satu iman, telah resmi menyandang pasangan suami istri.

Di hari Minggu itu, sejak pagi terlihat cuaca cukup cerah, atau tidak ada tanda-tanda hujan turun mengguyur. Fajaruddin Adam Batubara, yang biasa disapa Bang Batu, merasa bersyukur dan mengamini cuaca yang bersahabat tersebut. Sebagai yang punya hajat, ia sangat berharap cuaca cerah. Apalagi, acara resepsi berlangsung secara sederhana, pasang tenda di sekitaran rumah tinggal, bukan di gedung khusus acara pernikahan.

Di
Fajaruddin Adam Batu Bara foto bersama anak dan istri beserta kedua mempelai. (Foto. Pilar Merdeka) 
Di
Kedua mempelai Iliyya Ilma Batubara, A.Md dengan Ade Rahman Syah Zebua saat menggunakan pakaian adat Nias. (Foto. Pilar Merdeka) 

Sesi awal, kedua mempelai tampak mengenakan gaun pengantin adat Batak Tapsel, sesi berikutnya atau pada Jam 13.00 WIB hingga sore, berganti gaun pengantin adat Nias. Menurut Bang Batu, kedua gaun pengantin yang secara bergantian dikenakan itu, merupakan simbol pakaian pengantin kebanggaan yang dimiliki masing-masing suku.

BACA JUGA  Warung Sederhana dengan Rasa Bubur yang Menggugah Selera

Menjelang  Jam 11.00 WIB, satu persatu tamu undangan mulai berdatangan, tetangga, keluarga, dan para teman-sahabat, saling berjabat tangan, kemudian duduk sembari menikmati hidangan. Para undangan silih berganti datang dan pergi. Hingga Jam 17.00 WIB, diperkirakan tamu undangan mencapai tiga ratusan orang.

Bagi Bang Batu, dari ratusan tamu yang datang, ada beberapa tamu yang dianggap agak surprise kedatangannya. Diantaranya, M. Sofyan Tanjung, Kasubbag Humas Protokol dan publikasi Sekretariat DPRD Sumatera Utara (Sumut). Dan sejumlah rekan sejawat sesama insan pers yang biasa meliput di Kantor DPRD Sumut dan Pemprovsu.

Kedatangan M. Sofyan Tanjung dan istri, kata Bang Batu, suatu kehormatan baginya. Ia agak kaget karena tidak menyangka M. Sofyan Tanjung dan keluarga berkenan datang ke acara resepsi pernikahan putrinya yang begitu sederhana, dan bukan di gedung mewah. “Saya bukan siapa-siapa, tapi Pak Sofyan Tanjung dan keluarga mau datang,”ungkap Bang Batu sembari menambahkan Pak Sofyan Tanjung menunjukkan sikap kekeluargaan.

Sofyan Tanjung bukan sekedar tamu undangan semata, saat didaulat bernyanyi, ia tak canggung melangkah ke panggung dan melantunkan sebuah tembang lawas ‘Widuri’ yang dipopulerkan oleh Almarhum Bob Tutupoly di zamannya.

Di
Roy Gultom Ketua FJP dan Rizal Syam Lubis Ketua HIPSI dan rekan pers saat berfoto bersama. (Foto. Pilar Merdeka)

Pada kesempatan yang sama, Bang Batu merasa terharu dan bangga sesaat melihat sejumlah rekan sejawat-sesama insan pers hadir di acara resepsi tersebut. Antara lain, Ketua Forum Jurnalis Provsu (FJP), Roy Syamsul Gultom, Ketua Himpunan Insan Pers Solidaritas Indonesia Sumatera Utara (HIPSI Sumut), Rizal Syam Lubis, SE, Penggiat/Pemerhati lingkungan hidup, Dr. Herry Buha Manalu, wartawan senior Muklis Tanjung, Anggota FJP, Sudin Pasaribu, Sundari, Guloalisa, Azmi, Bendahara FJP, Relekius Harefa, Penasehat FJP, Haji Harist Lubis yang terlebih dahulu hadir, dan belakangan hadir, Nina Lubis, mewakili manajemen media online Pilar Merdeka.Com.

BACA JUGA  Buah Ajaib Merubah Sensasi Rasa di Lidah

Selain itu, juga terlihat datang ke acara resepsi itu, wartawan senior Kota Medan, Corney Efendi Panjaitan dan keluarga yang serta merta menyapa M. Sofyan Tanjung. Dan saling menyapa satu sama lainnya.

Terkadang dalam menayangkan suatu berita diantara mereka sesama wartawan yang hadir di acara resepsi tersebut, bisa saja berbeda visi atau pandangan. Tapi, di acara resepsi pernikahan putri salah seorang rekannya itu, tak terlihat sama sekali, justru mereka menunjukkan sikap rasa kekeluargaan yang akrab dan bersahaja.

Sebelum berpamitan pulang, Sofyan Tanjung, Herry Buha Manalu dan para wartawan dari berbagai media tersebut, menyempatkan diri bercanda, senda gurau serta berbagi pengalaman. Sofyan Tanjung bercerita, pada saat gempa bumi 2005, ia pernah bertugas selama tiga bulan di Gunung Sitoli, Kabupaten Nias. “Ketika itu, saya mendampingi pasokan bantuan dari Pemprovsu dan bertugas masih di Biro Umum, saat itu”kenang Sofyan Tanjung.

Melalui tayangan Pilar Merdeka.Com, sekali lagi Bang Batu, menyampaikan rasa terimakasih tak terhingga kepada M. Sofyan Tanjung dan keluarga serta rekan-rekan wartawan yang menghadiri acara resepsi pernikahan putrinya. “Semoga segala niat baik mereka, mendapat balasan berlimpah dari Allah SWT,”kata sang ayah satu putri dan putra.

Seusai menyanyikan Widuri, Sofyan Tanjung dan bersama-sama rekan wartawan lainnya berpamitan pulang. Dan di akhir kata, Bang Batu, mengucapkan terimakasih kepada Nina Lubis yang mewakili manajemen Pilar Merdeka.Com. “Terimakasih Sahabatku, Monang Sitohang,”. (Mons)

Google

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses

spot_img
- Advertisment -

DAERAH