LHOKSEUMAWE, PILAR MERDEKA – Dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan di era digital, tim dosen dan mahasiswa FKIPÂ Universitas Malikussaleh (UNIMAL) yakni, Halimatus Sakdiah, S.Pd., M.Pd, Fahjrul Wahdi Ginting, S.Pd., M.Pd, dan Islami Fatwa, S.Pd., M.Pd. bersama para mahasiswa melaksanakan kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) dengan menitikberatkan Peningkatan Kompetensi Guru melalui ” Optimalisasi Virtual Reality Pada Pembelajaran Berbasis TPACK”.
Kegiatan yang merupakan satu rangkaian dengan PKM tersebut didanai oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan kebudayaan yang bertema Pelatihan & Pendampingan Pembuatan Media Ajar Virtual Reality sebagai Upaya Peningkatan Kompetensi Pedagogik Dalam Implementasi Kurikulum Merdeka.
Tempat penyelenggaraan kegiatan dilangsungkan di Aula Cabang Dinas Pendidikan Kota Lhokseumawe dengan partisipasi aktif para guru penggerak di kota tersebut.
Acara pada hari itu dibuka oleh Kepala Balai Guru Penggerak Provinsi Aceh Tuti Wahyuni, S.Si., M.Pd. Dan turut hadiŕ Kepala Cabang Dinas Pendidikan Kota Lhokseumawe Supriariadi, S.Pd, M.Pd serta Andika Triwidada, S.Si, M.Si selaku Ketua Forum Guru Penggerak Lhokseumawe (FKGPL) Kota Lhokseumawe.
Kegiatan ini bertujuan untuk memperkuat kemampuan guru dalam mengintegrasikan teknologi dengan strategi pedagogi yang efektif dan penguasaan konten mata pelajaran yang mereka ajarkan. Mengingat perkembangan teknologi yang pesat dan pembelajaran berbasis TPACK menjadi sangat relevan untuk memastikan proses belajar mengajar yang lebih inovatif dan efisien.
Selama pelatihan, para guru diperkenalkan dengan konsep TPACK secara mendalam, mencakup bagaimana teknologi dapat diintegrasikan ke dalam proses pembelajaran tanpa mengabaikan prinsip-prinsip pedagogi yang sudah ada. Para peserta juga diajak untuk langsung mempraktikkan penggunaan berbagai perangkat teknologi dan aplikasi pendidikan yang dapat mendukung pembelajaran di kelas.
Dalam sesi diskusi dan praktek, para guru berbagi pengalaman dan tantangan yang mereka hadapi dalam menggunakan teknologi di kelas. Beberapa guru mengungkapkan bahwa mereka sering kali merasa kesulitan untuk menyeimbangkan antara penggunaan teknologi dan metode pembelajaran tradisional.
Namun, melalui bimbingan dan contoh kasus yang diberikan selama kegiatan, para guru mulai memahami cara menggabungkan kedua elemen tersebut secara efektif.
Selain itu, kegiatan ini juga mencakup pengembangan materi ajar berbasis digital yang dapat digunakan oleh para guru dalam kegiatan pembelajaran di sekolah mereka. Tim PKM dari FKIP Universitas Malikussaleh juga memberikan pendampingan dalam pembuatan bahan ajar yang mengadopsi pendekatan TPACK, sehingga para guru dapat langsung mengimplementasikannya di kelas masing-masing.
Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat ini diharapkan tidak hanya memberikan manfaat jangka pendek, tetapi juga membawa perubahan positif dalam jangka panjang bagi peningkatan kualitas pendidikan.
“Kami berharap kegiatan ini dapat menjadi awal dari kolaborasi yang berkelanjutan antara universitas dan sekolah-sekolah di daerah kota lhokseumawe. Dengan demikian, kami dapat terus mendukung para guru dalam menghadapi tantangan-tantangan baru di dunia pendidikan,” ungkap Halimatus Sakdiah, S.Pd., M.Pd, Ketua Tim PKM dari FKIP Universitas Malikussaleh.
Acara ini diakhiri dengan penyerahan sertifikat kepada para peserta dan kesepakatan untuk melanjutkan kerjasama dalam bentuk kegiatan pendampingan berkelanjutan. Dengan berakhirnya kegiatan ini, para guru diharapkan dapat menerapkan pembelajaran berbasis TPACK di kelas mereka, yang pada gilirannya akan meningkatkan hasil belajar siswa di masa depan. (Mons)
