BerandaPolitikCalon Pemimpin Sumut Mendatang, Masih Dipertanyakan

Calon Pemimpin Sumut Mendatang, Masih Dipertanyakan

MEDAN, PILAR MERDEKA – Sejumlah warga Kota Medan, satu sama lain berteman, secara kebetulan bertemu dan memilih nongkrong di Kok Tong Lantai 7 Thamrin Plaza, Kota Medan diantaranya, Syamsul Gultom, Rizal Syam, Mohammad Azmi, Lambok Simanjuntak dan Syahrial Sinaga, Jum’at (10/5).

Diantara mereka saling buka cerita satu dengan lainnya, panjang lebar dibicarakan tanpa topik. Ujung-ujungnya cerita politik terkini hingga mengarah pembahasan sosok pemimpin Sumatera Utara (Sumut) ke depan.

Kurang lebih 6 bulan mendatang, tepatnya 27 November 2024, diselenggarakan Pilkada (Pemilihan Kepala Daerah) secara serentak di seluruh wilayah Indonesia, mulai pemilihan bupati/walikota hingga gubernur.

Syamsul Gultom mengatakan, bakal calon Gubsu sudah ada yang mendaftarkan diri ke sejumlah partai pengusung. “Edy Rahmayadi telah mendaftar ke PDIP, PKS, NasDem, Demokrat dan PKB, Nikson Nababan mendaftar ke PDIP, PKB dan NasDem Sedangkan dari Partai Golkar memberikan rekomendasikan kepada Musa Rajeksah dan Bobby Nasution,” tutur Syamsul Gultom, pemerhati Korupsi di Sumut yang cukup lama berkiprah di lembaga swadaya masyarakat tersebut.

Ia berharap, sosok pemimpin Sumut di masa datang, ideal untuk kemajuan dan perkembangan daerahnya, baik pendidikan maupun kesehatan. Selain itu, pendapatan perkapita dan pembangunan khususnya pembangunan sumber daya manusia agar dapat berkolaborasi bersama demi kemajuan Sumut. Maka dari itu masyarakat Sumut harus memilkii pemimpin yang bersih dari Korupsi dan amanah.

Sementara Syahrial Sinaga mengingatkan agar masyarakat jangan salah pilih gubernur. Pilihlah gubernur yang peduli terhadap warga masyarakat Sumut, terutama masalah kemiskinan, bagaimana angka kemiskinan menurun dan kesejahteraan bisa meningkat.

Syahrial Sinaga mencontohkan, membuka lapangan pekerjaan tentu bisa menekan tingkat pengangguran. “Yang tadinya nganggur jadi punya penghasilan,” imbuh Ketua DPD LSM LPPAS – RI Medan ini. Dan satu lagi, kata Syarial Sinaga, yang paling penting gubernur akan datang tidak korupsi hingga akhir jabatannya.

Dilanjut lagi dengan Mohammad Azmi warga masyarakat yang telah berpengalaman di beberapa lembaga swadaya masyarakat, mencari pemimpin harus mampu membawa Sumut lebih bermartabat, bisa mengurangi pengangguran, dapat mengurangi angka kemiskinan dan lebih memperhatikan bidang kesehatan masyarakat Sumut.

Kemudian Lambok Simanjuntak juga turut memberikan pandangannya, pemimpin itu harus berani mensejahterakan warga masyarakatnya dan pembangunan ini tidak kalah penting untuk diperhatikan juga. Apalagi kebutuhan masyarakat saat ini harganya naik di sini semestinya peran pemimpin sangat penting. Kalau tidak bisa mensejahterakan masyarakat bagaimana disebut pemimpin? Jadi pemimpin itu harus pintar dan sopan, bukan hanya sekedar memimpin saja, apalagi Sumatera Utara wilayahnya luas terdiri dari 33 kabupaten/kota.

Dan Rizal Syam Ketua HIPSI (Himpunan Insan Pers Seluruh Indonesia) Sumut, sosok pemimpin itu harus punya tanggungjawab untuk dapat membawa Sumut lebih baik dan maju. Dari segi kesehatan, pendidikan harus lebih maju, pendapatan perkapita dapat ditingkatkan kemudian dari sisi sarana dan infrastruktur lebih baik.

Syamsul Gultom menambahkan acara nongkrong bersama ini tidak direncanakan hanya spontan saja. Di dasari kepedulian atas kemajuan dan perkembangan Sumut di masa datang akhirnya tercetus pembicaraan siapa calon gubernur ke depan. “Kami berharap semoga proses pencalonan sampai terpilih calon Gubsu yang benar-benar atau sesuai keinginan masyarakat,” harap Syamsul Gultom yang selalu terlihat berpenampilan necis. (Monang Sitohang)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

spot_img
- Advertisment -

DAERAH