BerandaKulinerBotok Khas Cirebon, Jajan Jadul Berbuka Puasa

Botok Khas Cirebon, Jajan Jadul Berbuka Puasa

JAKARTA, PILAR MERDEKA – Di awal puasa Ramadhan 1446 H/2025, pedagang musiman jenis jajanĀ atau makanan ringan, terlihat bak jamur di musim, hujan, kayaknya merata di wilayah Jabodepok. Jumlah pedagang musiman itu, setidaknya bisa tiga kali jumlah pedagang rutin/tetap yang mata pencahariannya memang jualan jajanan/makanan ringan tradiaional.

Di awal puasa Ramadhan 1446 H/2025, pedagang musiman jenis jajanan atau makanan ringan jadul (jaman dulu), terlihat bak jamur di musim hujan, kayaknya hampir di seluruh wilayah Jabodepok. Setidaknya, jumlah pedagang musiman itu bisa tiga jumlah pedagang rutin yang memang mata pencahariannya sehari-hari berjualan jajanan jadul-tradisional.

Ada dua macam jenis jajanan atau makanan ringan yang menjamur di bulan puasa, jenis kering dan basah. Dipajang diatas meja di tepi jalan atau depan rumah. Tampak, kebanyakan makanan ringan jenis kering berupa gorengan yang dijajakan. Seperti tahu, tempe, pisang, risol, comro, cireng dan donat, tapi donat sangat jarang.

Jajan
Botok sudah matang setelah proses kukus 30 menit. (Foto. Roels)

Sementara itu, makanan ringan jenis basah seperti nagasari, putu ayu, kue lapis dan apem, terlihat jarang yang menjualnya. Dibandingkan pedagang gorengan/jenis kering, 10 : 3, 10 pedagang makanan jenis kering, 3 pedagang jenis basah. Dan ada makanan ringan jenis basah dan kering dikonsumsi secara bersamaan, lontong isi dan tempe goreng dengan penyedap rasa bumbu kacang. Perpaduan dua jenis makanan itu, termasuk favourite dan tradisi di Jakarta.

Botok, jajanan atau makanan ringan khas Cirebon, terlihat tak satu lapak pun yang menjajakan botok di bulan puasa ini, pada hari – hari bukan bulan puasa pun memang tak tampak penjual botok di bilangan Jakarta. “Pada hal enak, makan dua bungkus saja bisa bikin kenyang, pas untuk berbuka puasa,”jelas Ria (40), warga Cibubur, Jakarta Timur.

Di Cirebon dan Indramayu, botok khas jajanan atau makanan ringan musiman yang sudah pasti dijual pada bulan puasa. Pada hari bukan bulan puasa, penjual botok tetap ada di Cirebon atau Indramayu, tapi jarang.

Bahan-bahan membuat botok, pisang (uli atau kepok), roti tawar, santan, dan gula merah. Cara buat, sediakan pisang dan roti tawar secukupnya, potong-potong (ukuran potongan, istilah potong dadu), kemudian masukkan ke satu wadah berupa mangkok dan tuang santan kelapa sesuai porsi. Contohnya, 1 1/2 atau 2 sisir pisang uli, 10 lembar roti tawar, dan 1 kelapa ukuran santan.

Kalau bahan-bahan sudah cukup, dikemas berbungkus daun pisang, dan bagian atas pembungkus ditusuk dengan lidi sebagai pelekat agar tidak tumpah saat ditata ke dalam wadah kukusan. Ukuran bahan-bahan botok yang dikemas, sesuai keinginan sendiri. Seandainya untuk dijual, seharga 2.500-3.000 rupiah per bungkus.

Jajan
Bahan mentah, potongan pisang dan roti tawar, (Foto. Roels)

Botok dan nagasari, kata Ria, sebenarnya hampir sama, bedanya nagasari tidak pakai roti tawar, gula merah dan berkuah, sebaliknya botok pakai bahan roti tawar, gula merah dan agak berkuah. “Botok bahannya murah, enak, dan aman ditenggorakan dan perut, apalagi kalau puasa,”Ria memuji botok buatannya.

Bagi wanita berdarah campuran Cirebon, Indramayu dan Betawi itu, ia ingin memperkenalkan dan membiasakan jajanan atau makanan ringan jadul/tradisional kepada tiga putra-putriya. Terlebih bila berpuasa, kalau bisa anak-anak hindari jajanan atau makanan berbahan pengawet dan mengurangi konsumsi gorengan. Lebih tepat, anak-anak perbanyak konsumsi jajanan atau makanan ringan jenis basah dari pada lainnya.

Lanjutnya, memang capek mengerjakan sendiri jajanan jadul seperti botok dan kue-kue basah lainnya itu, tapi demi menjaga kesehatan dan mencegah penyakit, harus dilakoni. Menurut Ria, anak-anak sekarang sudah kurang tertarik dengan jajanan jadul, misalnya nagasari, botok, apem, kue lapis putu ayu, singkong rebus dan pisang rebus, paling juga gorengan. “Anak-anak sukanya jajanan kering yang dikemas dalam plastik dibeli di warung,”papar Ria sembari berujar sekali-sekali bolehlah. (Roels)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses

spot_img
- Advertisment -

DAERAH