BerandaGaya HidupBalada Warung Kopi Bang Nasib, 23 Tahun Eksis

Balada Warung Kopi Bang Nasib, 23 Tahun Eksis

MEDAN, PILAR MERDEKA – Warung kopi identik dengan usaha kecil milik keluarga, dagangannya variasi ada yang menjual makanan dan aneka minum harganya pun relatif ekonomis. Namun terlepas dari harga, bahwa warung sederhana sejatinya adalah ruang interaksi sosial.

Seperti warung kopi (warkop) Bang Nasib yang berada di Jalan Letda Sujono, Kelurahan Tembung, Kecamatan Medan Tembung, Kota Medan, masih dikunjungi para pelanggan, padahal jam sudah menunjukkan sekitar Pukul 23.35 WIB, Sabtu malam (10/2/2024).

Pelanggan setia warung masih bertahan di posisi meja di tempat duduk masing-masing. Di sudut warung. Dua pelanggan warung Bang Nasib, tampak asyik, bermain catur. Di sudut lainnya, para pelanggan ada yang asyik ngobrol dan duduk-duduk santai.

Salah seorang pelanggan warung Bang Nasib yang dikenal dengan panggilan akrab Pak Geleng. Terkadang serius memperhatikan kedua pelanggan yang sedang bermain catur.

“Di warung ini tak ada yang mau main catur sama aku. Kalau pun ada. Hanya satu orang yang mau. Dulu, tiap malam aku ditantangnya main catur,” ujar Pak Geleng, dengan nada semangat ketika sedang ngobrol bareng dengan temannya.

Di warung Bang Nasib. Pak Geleng sangat terkenal dan pintar bermain catur. Meski usia Pak Geleng tidak muda lagi. Di atas 70 tahun. Namun keahlian Pak Geleng bermain catur sudah diakui.

Seluruh pelanggan di warung Bang Nasib yang hobi bermain catur selalu kalah tanding dengan Pak Geleng. Tak dipungkuri lagi, akhirnya para pelanggan terkesan enggan bermain catur dengan Pak Geleng.

Perubahan

Jika diamati, Warkop Bang Nasib, terlihat ada perubahan. Meja dan kursi warung tampak tertata rapi dan kokoh. Begitu juga dengan lantai warkop sudah diplester dengan semen. Perubahan lainnya, warkop Bang Nasib kini diapit oleh rumah makan dan penjual bakso dan mie ayam.

Warkop Bang Nasib, hingga kini, masih terus di kunjungi para pelanggan. Sembari minum kopi dan teh manis.Ibarat senandung lagu dan cerita balada. Para pelanggan warkop selalu berkomentar tentang berbagai isu yang berkembang.

Cerita politik jarang terdengar. Hanya cerita candaan, lawak-lawak yang membuat orang senyum sambil ketawa mendengarnya.

Dan, para pelanggan terdiri dari orang tua dan kawula muda yang masih kerabat dekat Bang Nasib.

Rata-rata pelanggan setia warkop Bang Nasib, berlatar belakang profesi yang berbeda. Seperti guru, pensiunan guru, supir truk, pegawai swasta, pedagang dan driver ojol serta seniman pelukis yang menjadi pelanggan setia.

Bahkan pelanggan warkop Bang Nasib, ada juga berprofesi sebagai penjual telur bebek dan telur ayam kampung. Sambil minum kopi, telur bebek dan telur ayam kampung pun ditawarkan.

Anti Judi

Dan yang menarik untuk disimak. Alkisah, menurut cerita dari para pelanggan. Warkop Bang Nasib anti dari berbagai jenis judi yang berbau uang.

Konon katanya, sewaktu maraknya jenis judi kupon kertas. Seperti toto gelap (togel), huawei dan KIM.

Bang Nasib, selaku pemilik warkop, dengan tegas melarang penulis togel, huawei dan kim beroperasi mencari langganan di warungnya.

Faktanya, selama lebih dua puluh tiga tahun berdiri. Warkop itu akhirnya bersih namanya dari judi berbau uang.

Eksis

Kini Bang Nasib, telah meninggal dunia. Namun warkop itu tetap melekat dengan namanya.

Kendati demikian. Bisnis warkop itu masih eksis berdiri dan dikelola oleh Rendi, anak bungsu Bang Nasib. Sembari di bantu Pak Yusuf, adik kandung Bang Nasib.

Meski pengelola warkop telah berganti. Namun, warkop Bang Nasib masih konsisten, tetap steril, bersih dari judi togel, huawei dan KIM serta judi online yang penulisnya merekap nomor melalui handphone.

Dan, cerita warkop Bang Nasib anti judi berbau uang hingga kini terus melegenda.

Belakangan ini pengunjung warkop Bang Nasib, lagi-lagi, masih di dominasi para pelanggan setia.

Konon, sebelum memasuki minggu tenang di Pemilu Pilpres dan Pileg di 2024 ini. Terlihat di dinding-dinding warkop Bang Nasib, dihiasi spanduk-spanduk caleg.

Mungkin. Para pelanggan warkop Bang Nasib turut serta ikut menyemarakkan pesta demokrasi di Kota Medan. Jadi jika ditelisik lebih jauh, warung-warung kopi sederhana seperti warkop Bang Nasib telah mengajarkan banyak hal tentang kehidupan. (Fajaruddjn Batubara)

Iklan

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

- Advertisment -
Google search engine

Most Popular

Recent Comments