DELI SERDANG, PILAR MERDEKA –Dunia ini panggung sandiwara, Ceritanya mudah berubah, Kisah Mahabrata atau tragedi dari Yunani, Setiap kita dapat satu peranan, Yang harus kita mainkan, Ada peran wajar dan ada peran berpura-pura…
Syair lagu itu mengalun indah diiringi petikan gitar sang pengamen yang menjual jasa hiburan yang berharap ada rezeki di sore itu. Kebetulankah? tentu tidak karena semua itu tidak ada yang namanya kebetulan, karena semua yang terjadi merupakan kehendak Yang Maha Kuasa.
Sore itu seorang sahabat sedang ngobrol tentang dunia teater, bercerita tentang sebuah kegelisahan di hati, berbincang tentang sebuah asa dan cita masa depan seni peran yang kondisinya saat ini antara hidup segan matipun tak mau.
Selaku pribadi yang menyukai musik, seni peran dan menciptakan lagu, Medan Teater Tronic adalah sebuah wadah yang pas bagi seorang Irwanto Siambaton (63 tahun), Ayah dari 7 orang anak ini ingin dunia Teater hidup kembali di tengah maraknya sifat individualisme dengan hadirnya Smartphone yang terus mengisi ruang hidup seseorang dari detik demi detik.
Beranjak dari itu Irwanto Siambaton ingin mendedikasikan sisa hidupnya untuk dunia seni, dalam hatinya selalu mengalir sebuah nilai-nilai luhur dharma bakti untuk masyarakat Kota Medan, bangsa dan negara.
“Maka saya ingin lewat sanggar dan seni teater ini mampu memberikan inspirasi serta membentengi para generasi muda dengan hal yang positif, seperti jauh dari pergaulan bebas dan penggunaan Narkotika,” ujarnya.
Dilanjut Irwanto lagi, bahwa di Kota Medan ini sangat banyak sekali talenta generasi muda yang tak kalah baiknya dari saudara kita yang ada di Yogya dan Bandung, namun dalam hal tersebut perlu dukungan dari masyarakat luas serta peranan pemerintah dalam hal pengembangan.
Seperti diketahui bersama-sama Medan Teater Tronic telah bekerjasama dengan Pemko Medan melaksanakan gelaran Festival Musikalisasi Puisi dan Teater untuk tingkat SLTP dan SLTA yang berlangsung dari tanggal 16 s/d 18 Nopember 2023 di Taman Budaya Medan, di Jalan Perintis Kemerdekaan, No. 33, Kota Medan.
Kegiatan festival ini dimaksudkan sebagai ajang penyaluran jiwa seni sang remaja sekaligus sebagai upaya untuk mengasah dan membina khususnya Seni Teater yang kedepannya diharapkan muncul Sang Bintang dalam dunia Sinematografi, apakah Sinetron dan Layar Lebar.
“Ada rasa tanggungjawab bersama sebagai seorang insan seni untuk membangun bangsa dan negara lewat seni dan budaya. Selama ini dukungan dari pemerintah terhadap kegiatan seni dan budaya masih kurang, hal ini dapat kita lihat dari minimnya anggaran dibandingkan dengan daerah lainnya seperti, Riau, Sumatera Barat dan Yogyakarta,” ungkapnya.
Harapan dan Cita-cita
Tentu sebagai pelaku seni Irwanto Siambaton memiliki harapan dan cita-cita tersendiri dalam menjalani kehidupan dalam dunia seni, karena melalui harapan bisa membuat keadaan seseorang menjadi lebih baik dari sebelumnya, kemudian dengan memiliki harapan seseorang menjadi bangkit dalam menjalani proses kehidupan.
Seperti kita ketahui negeri ini adalah tempat orang berbudaya dan nenek moyang kita adalah punya rasa dan jiwa berkebudayaan dan kesenian yang tinggi. Maka mari ajaklah para seniman dan pegiat seni untuk membangun bangsa ini lewat kesenian dan kebudayaan.
“Semoga kegiatan seni dan budaya di Provinsi Sumatera Utara umumnya di Kota Medan khususnya dapat berkembang lebih baik lagi, dan semoga kegiatan positif seperti Festival Medan Creative ini dapat berjalan berkesinambungan, jangan sekali ini saja,” harap Irwanto di ujung pembicaraan kepada awak media ini. (Budi Sudarman)