DELI SERDANG, PILAR MERDEKA – Aktivitas bisnis para pedagang di Pajak (Pasar) Desa Bandar Klippa, Kecamatan Percut Sei Tuan, Pasar VIII, Kabupaten Deli Serdang, tampak terus menggeliat.
Pajak ini menjadi pusat perdagangan yang ramai dan dinamis, dengan para pedagang yang menawarkan berbagai jenis komoditi kepada pembeli.
Menyusul peningkatan aktivitas bisnis, para pembeli dan pelanggan berdatangan ke Pajak Desa Bandar Klippa, Pasar VIII untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Di Pajak, Desa Bandar Klippa, Pasar VIII berbagai komoditi dijual. Dan yang menarik untuk diamati mengenai harga komoditi buah-buahan yang dijual para pedagang.
Aneka buah-buahan yang dijual di Pajak, Desa Bandar Klippa, Pasar VIII sangat diminati oleh pembeli. Buah-buahan tersebut terbilang laris manis dan selalu diserbu oleh para pembeli yang mencari kesegaran dan kualitas.
Pantauan Pilar Merdeka.Com, Jum’at (12/9), salak pondoh dan salak Padang Sidempuan masih digemari para pembeli. Salak Pondoh dijual Rp 8000/Kg. Sedangkan salak Padang Sidempuan Rp 10.000/Kg.
Jeruk pun tak luput dari incaran para pembeli. Para pedagang menjual jeruknya di harga Rp 15.000/Kg. Selain itu harga buah naga masih stabil dan dijual dengan harga Rp 8000/Kg.
Sedangkan Jambu Rp 8000/Kg, buah Pir Rp 15.000/Kg. Jambu bol yang kini terbilang langka dan jarang ditemui. Namun dijual para pedagang dengan harga Rp 8000/Kg.
Sementara itu, harga tomat dijual dengan harga bervariasi. Dijual dikisaran harga Rp 3000/Kg hingga Rp 5000/Kg. Harga bawang cukup berfluktuatif. Dijual di kisaran harga 1/4 Kg Rp 8000 dan 1/2 Kg Rp 15.000.
Sedangkan cabai merah dijual 1/4 Kg Rp 16.000. Harga terong lila masih bertahan di harga Rp 4000/Kg.
Pajak di Desa Bandar Klippa ini acap kali dikunjungi warga Desa Tembung, Desa Bandar Klippa dan Desa Bandar Khalifah serta warga Kota Medan sekitarnya yang berdomisili di Jalan Benteng Hulu, Kelurahan Tembung, Kecamatan Medan Tembung.
Tak pelak lagi, Pajak di Desa Bandar Klippa, Pasar VIII menjadi pusat keramaian di pagi dan sore hari, dengan pembeli yang terus berdatangan untuk memenuhi kebutuhan mereka. Suasana pasar yang ramai dan dinamis menjadi pemandangan sehari-hari di tempat ini. (Fajaruddin Adam Batubara)


