BerandaPariwisataTransformasi Pelabuhan Jadi Waterfront Tourism, ASDP Ciptakan Lapangan Kerja Baru

Transformasi Pelabuhan Jadi Waterfront Tourism, ASDP Ciptakan Lapangan Kerja Baru

PILAR MERDEKA – PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) tidak hanya berperan sebagai operator penyeberangan, tetapi juga sebagai katalis pembangunan daerah dan penggerak ekonomi baru.

Melalui transformasi kawasan pelabuhan menjadi destinasi wisata terpadu berbasis waterfront, ASDP menciptakan wajah baru pariwisata Indonesia yang modern dan inklusif, serta membuka peluang kerja bagi masyarakat lokal.

Corporate Secretary ASDP, Shelvy Arifin, menegaskan bahwa pengembangan kawasan marina waterfront merupakan langkah strategis untuk memaksimalkan nilai tambah aset perusahaan.

“Pelabuhan kini bukan sekadar gerbang logistik, tetapi juga pintu pengalaman pertama wisatawan. Kami ingin kawasan waterfront menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru sekaligus kebanggaan masyarakat daerah,” ujarnya.

Salah satu ikon transformasi ini adalah Bakauheni Harbour City (BHC) di Lampung Selatan, yang berdiri di atas lahan seluas 160 hektare.

Tak lagi hanya dikenal sebagai simpul transportasi utama saat arus mudik, BHC kini bertransformasi menjadi destinasi wisata maritim modern.

Berbagai fasilitas publik terus dikembangkan, mulai dari Siger Market sebagai etalase UMKM lokal, galeri seni, hingga amphitheater berkapasitas 10.000 orang untuk konser dan acara berskala nasional.

Tak hanya di Lampung, ASDP melalui anak usahanya, PT Indonesia Ferry Properti (IFPRO), juga mengembangkan Kawasan Terpadu Marina Labuan Bajo di Nusa Tenggara Timur.

Kawasan ini terintegrasi dengan Hotel Meruorah Komodo, Plaza Marina, dan Landmark Phinisi, menjadikannya ikon baru pariwisata super prioritas sekaligus tuan rumah berbagai ajang internasional bergengsi, seperti KTT ASEAN, AMMTC 2023, hingga rangkaian acara pendukung G20.

Direktur Utama IFPRO, Ferry Snyders, menjelaskan bahwa pengembangan kawasan Labuan Bajo akan terus diperluas.

“Ke depan, IFPRO akan membangun Hotel Midtier, Commercial Extension, Social Club, dan Dermaga Marina berkapasitas 136 berth. Semua pengembangan ini kami rancang untuk menghadirkan kawasan terpadu kelas dunia, sejalan dengan visi pemerintah menjadikan Labuan Bajo sebagai destinasi super prioritas,” ungkapnya.

BACA JUGA  Sekdaprov Sumut Lepas Peserta Bike Week North Sumatera Heritage Tourism 2023

Selain membangun infrastruktur, ASDP menempatkan pemberdayaan masyarakat lokal sebagai fokus utama.

UMKM mendapatkan ruang strategis di Plaza Marina untuk memasarkan produk unggulan kepada wisatawan domestik maupun mancanegara.

IFPRO juga bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat untuk mengelola Kawasan Kuliner Kampung Ujung, destinasi favorit wisata kuliner yang menjadi motor penggerak ekonomi lokal.

Kehadiran BHC dan Marina Labuan Bajo telah memberikan multiplier effect nyata bagi masyarakat sekitar.

Ribuan lapangan kerja baru tercipta di sektor jasa, perdagangan, perhotelan, dan ekonomi kreatif, sementara UMKM memperoleh panggung yang lebih luas untuk memperkenalkan produk khas daerah.

Sektor pariwisata kian menjadi tulang punggung perekonomian nasional.

Berdasarkan data Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, pergerakan wisatawan nusantara pada 2024 mencapai lebih dari 770 juta perjalanan, dengan kontribusi signifikan terhadap PDB.

Kehadiran kawasan waterfront ASDP diharapkan mampu menangkap peluang tersebut sekaligus mendorong pemerataan ekonomi di berbagai daerah.

“Dengan pengembangan waterfront, ASDP ingin memastikan bahwa setiap pelabuhan menjadi motor penggerak ekonomi daerah—melalui pariwisata, lapangan kerja, maupun pemberdayaan UMKM. Ini adalah bentuk nyata komitmen kami membangun Indonesia dari pinggiran, melalui laut yang menghubungkan,” tutur Shelvy menandaskan. (*/Mons)

Google

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses

- Advertisment -

DAERAH