PANGURURAN, PILAR MERDEKA – Kurun waktu setahun belakangan ini, Pangururan Ibukota Kabupaten Samosir, Sumatera Utara (Sumut) viral dengan kehadiran sebuah pertunjukan berupa atraksi lenggak lenggok tarian air mancur, kerennya disebut waterfront city. Atraksi itu berhasil “menghipnotis” para pengunjung dari berbagai daerah, termasuk masyarakat di sekitar kawasan Danau Toba.
Terbilang masih baru, waterfront city menjadi bagian destinasi wisata, menambah warna pengalaman baru berwisata bagi wisatawan di Samosir. Panorama Danau Toba mengelilingi waterfront city. Mungkin itu pula salah satu daya tarik bagi pengunjung ingin melihat langsung ragam warna sinar penerang pada air mancur yang berkilauan silih berganti memancarkan cahaya terang dan redup tertata secara teknologi menjadikan waterfront city gegap gempita di malam hari.
Letak lokasi waterfront city relatif dekat dengan Jembatan Tano Ponggol arah menuju Kota Pangururan. Jarak tempunh sekitar 15 menit dari Jembatan Tano Ponggol menuju ke waterfront city.
Akses masuk ke Pangururan ada dua pilihan, melalui transportasi darat dan transportasi air atau angkutan penyeberangan. Jika melalui Parapat, pengunjung bisa menyeberang ke Pulau Samosir menggunakan kapal ferry. Sedangkan jalan darat dari Medan bisa melalui jalur Kabanjahe, Dairi menuju Menara Pandang Tele sampai Jembatan Tano Ponggol lalu masuk Pangururan.
Atraksi waterfront city ini, telah banyak tersebar atau beredar di sejumlah media online, media sosial dan media lainnya. Sehingga, bisa dikatakan kehadiran waterfront city ini menjadikan wajah baru destinasi wisata Pangururan. Dan kawasannya berada di garis pantai Teluk Aeknatio, yang jalurnya sepanjang 1.5 km, itu menyajikan berbagai spot wisata.
Waterfront City Pangururan menawarkan kombinasi sempurna antara pertunjukan air mancur menari diiringi dengan musik Batak, pertunjukan seni dan budaya, keindahan alam, fasilitas yang nyaman, dan berbagai aktivitas rekreasi.
Bahkan di pagi hari dapat menikmati keindahan matahari terbit dan terbenam di tepi danau, bagi yang ingin menjelajahi budaya Batak, hingga mencicipi kuliner khas setempat juga dapat dilakukan. Setiap pengunjung pasti menemukan sesuatu yang istimewa di sini. Suasana yang damai dan pemandangan alam yang memukau membuat tempat ini menjadi pilihan utama untuk melepaskan kepenatan dari kesibukan sehari-hari.
Jam Atraksi
Atraksi air mancur menari ini sangat dinanti oleh pengunjung, selain atraksi air pengunjung juga akan disuguhkan videotron yang menampilkan sejarah Danau Toba dan suku Batak lainnya. Jika beruntung, pengunjung dapat menyaksikan penampilan sanggar tari yang menampilkan kisah-kisah Batak.
Air mancur menari atau dalam bahasa batak bisa disebut aek manortor, atraksi ini bisa disaksikan pada malam hari, itu pun tidak tiap malam dibuka, melainkan di Jumat, Sabtu dan Minggu malam.
“30 menit sekali show/sesi, misalkan Jumat malam satu sesi, Sabtu malam dua sesi dan Minggu malam satu sesi. Sesi pertama Pukul 19.00 WIB, sedangkan sesi kedua Pukul 21.00 WIB kadang bisa berubah juga. Seperti Rabu malam (19/6) seharusnya tidak ada show, tapi permintaan iklan ada dan ketepatan ramai pengunjung jadi permintaan kita akomodir,” ujar Staff Disbudpar Samosir malam itu.
Kemudian dengan ramahnya, Staff Disbudpar Samosir itu menjelas lagi, “Jadi yang dimaksud dengan iklan dalam show air mancur menari ini, adalah apabila pengunjung datang membuat permintaan untuk memberikan surprise dengan menyampaikan ucapan ulang tahun, misalkan kepada anak, keluarga dan lainnya. Itu dikenakan Rp. 100 ribu dan diputar selama 30 detik,”.
Hal tersebut juga dikatakan salah seorang pengunjung yang datang kepada Pilar Merdeka.Com pada Rabu (19/6) malam,
“Sebenarnya malam ini tidak ada jadwal buka waterfront city, tapi karena ada permintaan iklan berulang tahun dan pengunjung pas ramai maka dibuka,” kata Ratna warga Pekan Baru, yang sedang berlibur ke Desa Janjimartahan, Kecamatan Harian Boho.
Pengunjung berikutnya yang datang dari Kota Medan, Rabiatul mengatakan atraksi air mancur menari ini sangat bagus, cukup menarik dan menghibur. “Saya sebagai pengunjung yang datang dari Medan, sangat senang melihat atraksi air mancur menari ini, dan pengunjung yang lain juga sangat antusias menikmati hiburan ini dengan mengabadikan melalui HP masing-masing,” ujar Rabiatul Adawiyah yang sudah berkali-kali berkunjung ke Kabupaten Samosir.
Begitu juga salah seorang pengunjung dari Kota Medan Nina Sari Siregar mengatakan bahwa April lalu berkunjung ke waterfront city Pangururan, dan ikut menyaksikan atraksi air mancur menari. “Pangururan sangat luar biasa perkembangannya, atraksi sangat membuat kagum. Saya bilang luar biasa karena dari kecil sudah bolak-balik ke Pangururan, sebab opung saya rumahnya hanya berjarak 1,1 km dari waterfront city,” jelas Nina, Senin (8/7) melalui messenger Facebook.
Sebelum viral seperti saat ini, kawasan waterfront city dikenal dengan Ancolnya Samosir, tapi saat ini sudah jauh lebih keren, cakep buat berswafoto, retribusi masuknya juga ekonomis, bagi yang memiliki KTP Samosir 5 ribu sedangkan pengunjung dari luar 10 ribu. Keberadaan wahana ini tentu membawa keberuntungan, sebagai penambah mata pencarian buat warga lokal, ujar Nina. (Monang Sitohang)