BerandaPariwisataDataran Tinggi Spot Ideal Menikmati Panorama Sekitar Danau Toba

Dataran Tinggi Spot Ideal Menikmati Panorama Sekitar Danau Toba

MEDAN, PILAR MERDEKA – Setidaknya ada 5 tempat/lokasi (spot) ekstra pilihan bagi wisatawan untuk menikmati panorama alam sekitar Danau Toba. Spot itu merupakan suatu dataran tinggi dan/atau pengunungan yang mengitari danau vulkanik tersebut.

Dataran tinggi yang sedikitnya 1.000 meter diatas permukaan laut (mdpl), tentu akan lebih dipilih oleh wisatawan dari pada ketinggian dibawah 1.000 mdpl. Artinya, ideal, semakin mencapai puncak dataran tinggi untuk menatap suatu panorama alam sekitarnya, semakin tersuguhkan kepuasan tersendiri.

Lima spot yang menjadi ekstra pilihan antara lain, Taman Wisata Sipinsur, Huta Ginjang, Bukit Holbung Sipege, Paropo dan Tele.

Taman Wisata Sipinsur, berada di Desa Pearung, Kecamatan Paranginan, Kabupaten Humbang Hasundutan (Humbahas), ketinggian 1.213 mdlp dan luas sekitar dua hektar.

Sipinsur
Pulau Sibandang, Muara di Tapanuli Utara terlihat dari Taman Sipinsur. (Foto. Monang Sitohang)

Untuk menjangkau Taman Sipinsur dari Kota Medan ada dua jalur, yakni pertama via Berastagi menuju Kabanjahe kemudian terus sampai persimpangan Sidikalang ambil menuju Dolok Sanggul. Rute kedua, via Parapat menuju Porsea ke Balige, lalu masuk ke Tapanuli Utara melewati Bandara Silangit kemudian menuju Muara.

Kawasan Taman Sipinsur memiliki pemandangan yang indah berlatar belakang Danau Toba yang tampak biru membentang. Di kejauhan terlihat Pulau Sibandang. Pulau kedua terbesar di Danau Toba setelah Pulau Samosir. Udaranya sungguh terasa sejuk hingga merasuk ke seluruh tubuh, semilir angin dari pegunungan berdesir sangat terasa berhembus ke daun telinga dan terlihat dahan-dahan pinus seakan-akan menari-nari dan berdendang.

Huta Ginjang salah satu geosite di kawasan Danau Toba. Dataran tinggi berada pada ketinggian 1.650 meter di atas permukaan laut (mdpl). Yang diapit oleh dua geosite dan terletak di Kecamatan Muara, Kabupaten Tapanuli Utara (Taput).

Untuk menuju Huta Ginjang bila dari bandara Silangit, pintu gerbang masuk kawasan Danau Toba, jarak tempuhnya hanya sekitar 20 menit. Bagi Anda pelintas darat, bisa mencapai lokasi ini via Parapat dan Berastagi menuju Dolok Sanggul, yang sama-sama menuju jalur masuk dari simpang Bandara Silangit.

Hutan Ginjang
Penulis saat berkunjung ke Hutan Ginjang berada di Kecamatan Muara, Kabupaten Tapanuli Utara. (Foto. Istimewa)

Perlu diketahui bahwa jarak Geosite Huta Ginjang dengan geosite Taman Sipinsur berdekatan, hanya butuh waktu sekitar 45 menit.jarak tempuhnya.

Manakala angkasa cerah tak berkabut, Huta Ginjang menampakkan panorama bak gadis muda molek. Spot Huta Ginjang inilah yang memanjakan mata sehingga bisa menyapu pandang hampir ke seluruh permukaan Danau Toba.

Hamparan tanah kekuningan diatasnya berpasir silika, memantulkan binar-binar dikala terkena sinar sang surya. Cuaca cerah, menatap ke-Agung-an Sang Pencipta atas “keluguan nan anggun” Pulau Sibandang dan Danau Toba yang menakjubkan, kepuasan tersendiri bagi si penatap seakan terpenuhi.

Bukan saja Huta Ginjang, puncak Holbung Sipege juga menyuguhkan spot yang mampu menggoda wisatawan untuk menginjakkan kaki di spot tersebut. Terletak di Desa Hariara Pohan, Kecamatan Harian Boho, Kabupaten Samosir, dan dapat ditempuh sekitar 6 jam dari Kota Medan.

Bukit Holbung
Penulis saat di Bukit Holbung. (Foto. Istimewa)

Ada dua alternatif jalur menuju bukit indah itu, yakni melalui lintas Medan-Kabanjahe-Tele dan rute lintas Medan-Pematang Siantar-Parapat dengan kapal ferry menyeberang ke Tomok (Samosir).

Untuk sampai ke puncak, pengunjung perlu trekking sekitar 15-20 menit dari tempat parkiran. Tepat di puncak bukit terlihat dengan jelas pemandangan Danau Toba nan indah. Destinasi wisata Bukit Holbung ini banyak diminati kaula muda untuk Camping.

Menariknya lagi di sekitar Bukit Holbung ini ada sejumlah alternatif destinasi wisata yang jarak tempuhnya hanya sekitar 15-30 menit untuk mengunjunginya seperti SIbea-bea. Destinasi ini kurun waktu tiga tahun sangat viral di sosial media. Kemudian Air Terjun Efrata dan Menara Pandang Tele.

Kemudian dari Desa Paropo yang terletak di Selatan Danau Toba dan Utara Kota Sidikalang, tepatnya di Kecamatan Silalahisabungan, Kabupaten Dairi, Sumatera Utara. Jika dari Kota Medan menuju objek wisata ini ambil jalur via Berastagi – Kabanjahe – Merek – Tongging masuk Paropo dengan jarak tempuh sekitar 4 jam perjalanan.

Paropo cukup dikenal memiliki sisi/bagian spot strategis, berlatarkan pegunungan hijau yang seakan sengaja mengitari perairan danau, dan pandangan mata bebas manja menikmati pemandangan sekitar desa wisata tersebut.

Memungkin Paropo bisa dijadikan spot camping dan sudah punya julukan terbaik se-Kabupaten Dairi. Dibandingkan Paropo dengan Bukit Holbung Sipege, masing-masing nemiliki plus minusnya.

Paropo berada di ketinggian 1000 meter diatas permukaan air laut, yang dikelilingi oleh pegunungan dan bukit hijau. Bagi wisatawan gemar camping Paropo cocok dijadikan referensi dijamin buat campingmu makin seru. Udaranya segar dan sejuk cocok untuk kita yang lelah dengan polusi perkotaan.

Berbeda dengan Menara Pandang Tele yang terletak di Turpuk Limbong, Kecamatan Harian Boho. Keberadaan Menara di kawasan Tele itu, sudah berdiri lebih dari 25 tahun, termasuk beberapa warung kopi di sekitarnya. Seiring waktu, Menara Pandang Tele dan prasarana pendukung sekitarnya pun perlahan berbenah “menpercantik diri”, kini populer sebagai salah satu spot wisata di Kabupaten Samosir.

Menara Pandang Tele
Penulis saat berada di Menara Pandang Tele empat tahun silam. (Foto. Istimewa)

Menara Pandang Tele merupakan sebuah bangunan di pebukitan yang menjulang tinggi mencapai 25 meter dari permukaan tanah. Kondisi itu menjadi pilihan khusus bagi para wisatawan bila sengaja ingin menikmati sebagian pemandangan dan perairan Danau Toba dari sudut atau titik spot berbeda yang memang semua tak terjangkau mata karena terhalang pebukitan.

Untuk menjangkau Menara Pandang Tele, sekitar 6 jam dari Medan, dan jika posisi dari Ibukota Kabupaten Samosir, Pangururan, sekitar satu jam perjalanan berkendaraan mobil.

Saat ini kawasan itu sedang melakukan penataan, karenanya kunjungan wisatawanpun agak jarang. Ke depan Menara Pandang Tele diperkirakan bisa menjadi salah satu spot pemukau para wisatawan untuk menapakkan kaki di lantai menara yang berada sebelah kanan atau tidak jauh dari Gunung Pusuk Buhit. (Monang Sitohang)

Iklan

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

- Advertisment -
Google search engine

Most Popular

Recent Comments