MEDAN, PILAR MERDEKA – Petani di kawasan Tembung Pasar IX, Sidomulyo, Desa Bandar Klippa, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang, tampak harus bekerja ekstra keras untuk menjaga tanaman padi.
Pasalnya, tanaman padi yang tengah mengandung butiran-butiran gabah acapkali diganggu dan diserang oleh kawanan burung.
Burung yang mengganggu tanaman padi yakni jenis burung pipit. Uniknya burung pipit itu ada yang berkepala hitam dan putih.
Unggas pipit secara bergerombolan terbang dan hinggap di batang padi dan memakan butiran gabah yang berangsur-angsur bakal menguning.
Pengamatan wartawan ini, Kamis, (4/1/2024,) para petani di sana tampak sibuk menjaga tanaman padi yang telah berbuah gabah agar tidak dimakan burung pipit.
Berbagai cara dilakukan petani di sana untuk mengusir burung pipit. Seperti berjalan kaki di areal persawahan sembari menepuk tangan dengan mengeluarkan suara keras serta membuat orang-orangan dari kain.
Selain itu, di areal persawahan juga dipasang tali-temali panjang dengan berbagai kaleng bekas, kain bekas serta plastik lebar mirip bendera diikat bergantungan.
Tali-temali terikat di batang kayu tegak lurus, terhubung antara yang satu dengan lainnya.Ujung tali berakhir di gubuk petani di sawah.
Jika burung pipit datang ke tanaman padi. Petani yang berada di gubuk sawah hanya menarik ujung tali itu. Spontan suara kaleng bekas yang bergantungan di tali berbunyi dan burung pipit pun terbang.
Hanya hitungan menit. Burung pipit yang terbang datang dan lagi-lagi terus mengincar dan menyerang tanaman padi yang tengah berbuah gabah
Belakangan ini. Para petani di sana tidak kehilangan akal. Guna mengantisipasi agar tanaman padi yang tengah berbuah gabah tadi terhindar dari burung pipit.
Petani, akhirnya terpaksa menutup tanaman padi dengan jaring nilon, maka tidak pungkuri lagi pemandangan hamparan areal persawahan ditutupi jaring nilon acapkali terlihat di Tembung Pasar IX, Sidomulyo. (Fajaruddin Batubara)