MEDAN, PILAR MERDEKA – Meski hari telah larut malam, jalanan mulai tampak sepi dan sunyi dari para pengendara, namun aktivitas pedagang warung kopi (Warkop) di Kota Batang Kuis, Kabupaten Deli Serdang masih saja tetap berjalan, sehingga menarik untuk diamati.
Beberapa warkop memang ada yang tutup di sekitar pukul 00.00 WIB, tetapi ada masih tetap buka hingga pagi hari. Tentu mereka-mereka yang memiliki aktivitas sampai dini hari tidak kuatir lagi jika ingin istrahat sambil ngopi saat melintas di kawasan Kota Batang Kuis.
Demikian pengamatan pilarmerdeka.com, saat berada di Kota Batangkuis di pukul 23.00 – 02.30 WIB, Jum’at (26/1/2024).
Hal yang menarik. Warkop yang buka hingga pagi iru, terus melayani pelanggannya. Warkop itu berada di inti Kota Batangkuis. Satu persatu para pelanggan silih berganti, mulai dari pengemudi becak bermotor, supir, warga setempat dan lainnya. Aktivitas yang terlihat di Warkop itu, ngopi, minum teh manis sembari nonton TV.
Sebelumnya, di sekitar pukul 23.10 WIB, awak Pilarmerdeka.com, melintas di jalan Kota Batangkuis. Hari menjelang larut malam. Kota itu sepi dan senyap. Ruko dan kios sebagai tempat berjualan tutup. Hanya kerlap-kerlip lampu ruko dan kios yang terang benderang menyala.
Di seputaran Kota, berdekatan dengan pagar batas rel Kereta Api. Persis di tekongan manis di badan jalan Kota Batangkuis itu. Pemandangan pedagang yang menjual aneka ragam makanan ringan tidak tampak lagi.
Konon katanya sebelum ada pagar besi pembatas rel. Penjual makanan ringan. Seperti jagung rebus, kacang rebus dan pisang goreng molen serta lainnya, selalu kelihatan berjualan.
Pembeli selalu ramai yang datang. Sambil melintas mengendarai sepedamotor dan mobil. Kemudian berhenti sejenak untuk membeli makanan ringan.
Atau karena hari telah larut malam. Penjual makanan ringan itu sudah selesai berjualan dan kembali ke rumahnya masing-masing.
Semenjak beroperasinya Bandara Internasional Kualanamu. Di pagi hari, siang, hingga malam. Jalan Kota Kecamatan Batangkuis selalu ramai dilintasi para pengendara roda dua dan roda empat.
Jalan Kota Kecamatan itu sudah menjadi jalan alternatif. Jalan penghubung menuju jalan arteri Bandara Internasional Kualanamu.
Jalan Desa Sena selalu dituju pengendara roda dua dan roda empat menuju Simpang Jati Kembar. Jalan itu, jalan lintasan bagi kenderaan roda dua dan empat menuju Jalan Arteri Bandara Internasional Kualanamu.
Perlahan tapi pasti. Jalan Desa Sena yang dikenal dengan jalan perkebunan kini telah berubah. Di sisi kanan dan kiri badan jalan itu sudah telah berdiri berbagai usaha ekonomi rakyat.
Namun. Saat melewati jalan Desa Sena di waktu larut malam. Lagi-lagi sepi dan sunyi. (Fajaruddin Adam Batubara)