MEDAN, PILAR MERDEKA – Puluhan orang tua siswa SMKĀ Negeri 10 Medan menggelar rapat bersama pihak sekolah. Rapat ini dihadiri oleh Kepala Sekolah (Kasek) Julpiner Simanungkalit dan perwakilan Dinas Pendidikan Sumatera Utara (Disdik Sumut), Yafizham Parinduri, S.Sos., M.AP.
Rapat digelar di aula sekolah SMK Negeri 10 Medan, Jalan Teuku Cit Ditiro No.57, Kota Medan, Jumat (7/2/2025) bertujuan untuk membahas kejelasan pendaftaran SNBP dan memberikan informasi terkait proses pendaftaran.
Para orang tua murid di rapat tersebut meminta pihak sekolah untuk berangkat ke Jakarta sebagai wakil mereka untuk mendapatkan jawaban yang jelas tentang nasib anak-anak mereka yang terancam tidak dapat mengikuti SNBP.
“Kami minta pihak sekolah mewakili orang tua hari Minggu ini berangkat ke Jakarta untuk menyelesaikan permasalahan yang dialami anak kami ini. Kami tunggu jawabannya, kalau bisa paling lama hari selasa kami sudah dapat jawabannya Pak Kasek,” ujar salah satu perwakilan orang tua siswa yang namanya tidak mau dipublikasikan.
Sementara itu, Kasek SMK Negeri 10 Medan, Julpiner Simanungkalit, berjanji untuk memperjuangkan nasib anak didiknya agar tetap dapat mengikuti SNBP. Ia juga berkomitmen untuk berangkat ke Jakarta pada Minggu pagi sebagai wakil orang tua murid.
Julpiner berharap pihak sekolah dan orang tua murid bisa sama-sama berjuang agar anak didiknya bisa masuk SNBP. Dan apa pun hasilnya akan secepatnya mengundang orang tua murid.
“Hari MingguĀ saya akan berangkat ke Jakarta, harusnya tadi pagi saya berangkat tapi karena rapat dengan ibu dan bapak jadi Minggu lah nanti saya berangkat. Sama-samalah kita berjuang agar anak-anak ini bisa masuk SNBP,” tegasnya.
Kemudian, Kacabdis Wilayah I Sumut, Yafizham Parinduri, S.Sos., M.AP, mengatakan akan mengupayakan yang terbaik agar murid-murid SMK Negeri 10 Medan dapat tetap mengikuti (SNBP). “Ikuti saja dulu alurnya, kita akan upayakan yang terbaik semoga hasilnyaĀ lebih baik untuk murid-murid SMK Negeri 10 Medan,” ucapnya.
Keterangan Pers
Saat ini, sedang berlangsung pemeriksaan detil dari sekolah terkait kegagalan pengisian Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS). Menurut Kabid SMK Disdik Sumut Suhendri melalui keterangan persnya, Jumat (7/2/2025), kegagalan ini tidak hanya terjadi di tingkat SMK tapi juga di tingkat SMA.
Suhendri menjelaskan, langkah-langkah atau tindak lanjut yang dilakukan Disdik Sumut perihal kegagalan finalisasi PDSS SMA/SMK se-Sumut
- Tanggal 4 menyurati kementerian pendidikan tinggi utk memberikan kesempatan pembukaan kembali aplikasi PDSS.
- Memerintahkan kepala sekolah yang bermasalah dengan PDSS membuat permohonan dan mendatangi panitia penerimaan mahasiswa baru di Jakarta.
- Jika tidak bisa dengan upaya, kita perintahkan sebagai bentuk pertanggungjawaban agar melakukan pendekatan untuk mengikuti jalur Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) (Jalur UIN, IAIN) dan kepala sekolah sebagai penanggung jawab memberikan kompensasi bimbingan untuk mengikuti UTBK (ujian tulis) bagi peserta eligible yg gagal input PDSS.
- Dinas pendidikan memanggil kepala sekolah untuk diperiksa atas kelalaian dan akan dijatuhi hukuman disiplin PNS PP nomor 94 tahun 2021.
- Memerintahkan kepala sekolah mengevaluasi operator yg ditugaskan karena gagal dalam menjalankan tugas.
Menurut Kabid SMK Disdik Sumut Suhendri, kegagalan siswa mengikuti SNBP ini merupakan kasus pertama kali.
“Sebelumnya sepengetahuan kami belum pernah terjadi dan kondisi ini juga terjadi di beberapa provinsi se-Indonesia. Kami sedang lakukan pendalaman. Jika ada indikasi kelalaian maka akan diberikan sanksi sesuai dengan ketentuan peraturan yang berlaku,” tutupnya.
Seperti diketahui bersama murid-murid SMK Negeri 10 Medan mengalami polemik terkait Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB) jalur Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) 2025. Polemik ini terjadi karena adanya masalah administrasi.
Akibatnya, para siswa bersama orang tua mereka melakukan unjuk rasa di sekolah yang berlokasi di Jalan Teuku Cik Ditiro Medan, pada Kamis (6/2/2025). Mereka meminta penjelasan dan solusi atas masalah yang dihadapi. (Mons)