MEDAN, PILAR MERDEKA — Semangat mengharumkan nama daerah dan bangsa kembali datang dari dunia pendidikan. Said Achmad Kabiru Rafiie, SE, MBA, dosen Universitas Teuku Umar (UTU), mendapat kehormatan untuk menghadiri IATSS Forum Internasional Alumni Meeting yang akan digelar di Kota Suzuka, Prefektur Mie, Jepang, pada 5–12 November 2025.
Kehadiran dosen asal Aceh ini bukan sekadar memenuhi undangan dari General Manager IATSS Forum, Mr. Yoshinari Takagaki, yang dikirim pada 21 Agustus 2025, tetapi juga membawa misi penting: memperkenalkan produk-produk unggulan UMKM binaan UTU ke dunia internasional.
Dalam forum bergengsi ini, Said Achmad akan menampilkan berbagai produk UMKM hasil binaan para dosen UTU sebagai wujud nyata implementasi Tridharma Perguruan Tinggi, khususnya dalam bidang pengabdian kepada masyarakat.
Kegiatan ini menjadi peluang emas bagi UMKM Provinsi Aceh untuk menembus pasar global. Forum tersebut akan dihadiri oleh peserta dari berbagai negara di kawasan ASEAN, India, dan Jepang, sehingga membuka jalan bagi meningkatnya exposure dan pengakuan internasional terhadap produk khas Aceh.
“Partisipasi ini diharapkan dapat memberikan dampak nyata bagi peningkatan daya saing produk UMKM Aceh serta membawa citra positif bagi dunia pendidikan Indonesia,” jelas Said Achmad Kabiru dalam surat permohonan resmi yang disampaikan kepada pihak universitas.
Keikutsertaan dalam forum internasional ini juga selaras dengan upaya peningkatan Indikator Kinerja Utama (IKU) Program Studi Bisnis Digital UTU. Kegiatan ini mendukung dua indikator penting: IKU 3: Dosen berkegiatan di luar kampus. IKU 5: Hasil kerja dosen yang mendapat rekognisi internasional.
Dengan demikian, kegiatan ini bukan hanya membawa manfaat bagi pengembangan UMKM, tetapi juga menjadi langkah konkret dalam meningkatkan reputasi akademik universitas di tingkat global.
Panitia IATSS Forum Internasional telah menunjukkan perhatian besar terhadap peserta. Mereka menyediakan akomodasi lengkap, penjemputan di Bandara Nagoya, serta dukungan penuh selama kegiatan berlangsung, termasuk tiket pesawat dan person in charge (PIC) pendamping dari pihak Jepang.
Fasilitas ini menjadi bentuk apresiasi terhadap kontribusi peserta dari berbagai negara, sekaligus menunjukkan semangat kerja sama lintas budaya yang menjadi ruh dari forum ini.
Keberangkatan Said Achmad Kabiru Rafiie ke Suzuka membawa harapan besar bagi UMKM Aceh agar semakin dikenal dan dicintai di pasar internasional. Lebih dari itu, langkah ini menjadi inspirasi bagi para dosen, mahasiswa, dan pelaku usaha kecil di Indonesia bahwa kolaborasi antara pendidikan dan ekonomi lokal bisa menjadi kunci menuju keberhasilan global.
“Alhamdulillah, tiba di Jepang jam 2.30 waktu Nagoya. Langsung dijemput panitia IATSS Forum Internasional di bandara,” ujar Said Achmad Kabiru, yang juga sempat mengikuti pendidikan singkat pembangunan daerah di Kota The Hague, Belanda dengan beasiswa penuh dari pemerintah Belanda.
Kemudian Said Achmad Kabiru, pun menutup perbincangan dengan awak Pilar Merdeka.Com, Jumat (7/11) melalui jejaring Whatsappnya dengan mengucapkan terima kasih atas dukungan semua pihak, semoga kegiatan ini berjalan sukses dan membawa manfaat besar bagi Aceh serta Indonesia. (Monang Sitohang)
