BINJAI, PILAR MERDEKA – Pasar Terapung di kawasan Sawah Lukis, Gang San Asmat, Desa Cengkeh Turi, Kecamatan Binjai Utara, ini cocok buat ngabuburit sambil berburu takjil, sebab disini tersedia aneka jajanan tradisional dengan harga terjangkau.
Founder sawah lukis dan pasar terapung ini, Ahmadi saat ditemui sore itu, Minggu (26/3) mengatakan, bahwa pasar terapung ini dibuka mulai dari 1 – 29 Ramadhan 1444 Hijriyah, buka pada Pukul 16.00 – sampai waktu berbuka puasa.
“Pasar Terapung dihadirkan untuk berjualan takjil dengan menu aneka jajanan tradisional di atas perahu dan penjualnya tak lain adalah para pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang berasal dari sekitar Sawah Lukis kemudian tanpa dikutip biaya sewa,” ujar Ahmadi.
“Jadi konsepnya pasar terapung di kawasan sawah lukis ini terinspirasi dari pasar terapung yang di Banjarmasin, Kalimantan Selatan, lalu kita memanfaatkan aliran air sawah ini untuk meletakkan dua perahu tempat berjualan,” jelas Ahmadi.
Apa lagi suasana keberadaan pasar terapung letaknya di tengah sawah, pastinya ngabuburit sambil jalan-jalan melihat pemandangan sawah, dengan nuansa pedesaan yang sudah dipoles dengan sedemikian rupa membuat pengunjung merasa asyik untuk belanja dengan aneka jajanan tradisional.
Seperti dikatakan Bia salah seorang pengunjung dari kota Medan, “Iya Bang tadi sebelum tiba di lokasi pasar terapung, ramai mungkin ada sekitar ratusan sepeda motor parkir dipinggir jalan sisi kiri dan kanan, kemudian ada belasan mobil parkir di lapangan tepatnya di depan sawah lukis,”ujar seorang Ibu rumah tangga itu.
Kemudian Bia juga mengatakan suasana pasar terapung ini menarik dan nyaman, keberadaannya di tengah sawah membuat mata seperti dimanjakan. Melihat hamparan sawah, lalu ada dua perahu dan wanita dengan pakaian kebaya dengan khas tradisional. “Tentunya keren konsep pasar terapung ini, hingga ramai dikunjungi,” ungkap Bia saat usai memesan aneka jajanan tradisional.
Aneka Jajan di Pasar Terapung
Aneka jajanan tradisional di pasar terapung ini cukup bervariasi, mulai dari aneka kue-kue seperti, risol ayam, risol mayonaise, mata ikan. Kemudian ada sate kerang dan jengkol. Kalau jajanan khas Aceh ada timpan, pulut srikaya dan pulut bakar,
Kemudian kue lapis khas Melayu, ubi warna-warni, getok khas Jawa. Tidak hanya itu ragam kue tradisional lainnya juga tersedia antara lain, ombus-ombus, pulut panggang, lemper, dadar gulung dan masih banyak lagi.
Ragam takjil juga tersedia seperti bubur kacang hijau, bubur ubi, bubur sumsum, dan bubur jagung. Bagi anda yang suka dengan makanan gurih dan pedas juga tersedia, seperti mie, pecal dan lainnya.
“Selain itu juga ada makanan Khas Thailand sebagi menu andalan yaitu pulut Thailand, bahannya pulut yang sudah masak disiram Fla kemudian dikasih garnis mangga, jadi pulut mangga dan satu lagi ubi manciam, ubi Thailand direbus disiram Fla dan dikasih garnis jagung, dan perporsi hanya Rp. 10 ribu saja,” ujar Dinda seorang pedagang di atas perahu di pasar Terapung.
Lanjut Dinda lagi, harga di pasar terapung ini murah Bang, “Harganya dimulai dari Rp 1.000 sampai Rp 10.000. Dan Alhamdulillah dagangan Dinda saat ini hampir habis,”
Kemudian menurut salah seorang pengunjung dari Kota Medan saat ditanya mengenai pasar terapung, ia mengatakan ini merupakan terobosan baru untuk memajukan pariwisata, dengan mendatangkan pengunjung ke Binjai.
“Seperti saya datang bersama istri dari Kota Medan, itu karena pasar terapung saat searching di google tempat-tempat penjual takjil yang lagi viral eh, muncul pasar terapung di Binjai. Lalu perjalanan dari Kota Medan kami tempuh sekitar 30 menit ,” ujar pria yang menggunakan topi hitam pet sore itu. (Monang Sitohang)