MEDAN, PILAR MERDEKA – Ibarat penyakit kronis yang sudah menahun, hujan deras sebentar saja Jalan Letda Sujono, Medan Tembung pasti terdampak banjir, jalanan digenangi air, dan akibatnya menimbulkan kemacetan. Kali ini, Kamis (16/10) di pagi hari, terlihat kendaraan padat merayap mulai persimpangan TVRI sampai Home Smart.
Dalam beberapa hari terakhir, hingga pertengahan Oktober 2025, intensitas curah hujan di wilayah Kota Medan dan sekitarnya, tergolong tinggi. Tampak tak sedikit titik jalan terlanda banjir, sebagian jalan berlubang dan genangan air bisa mencapai 30 cm.
Pagi itu, sejumlah petugas Kepolisian dan warga sekitar turun langsung mengatur gerak arus lalu lintas. Aipda Eki Suwandi, salah seorang petugas Polsek Medan Tembung yang ikut langsung mengendalikan kemacetan di Jalan Letda Sujono Simpang Jalan Padang menuju sepanjang Jalan Tol Bandar Selamat.
Seorang Ibu berhijab pengendara sepeda motor warga Jalan Bersama, Medan Tembung juga mengatakan tadi Jam 07.00 WIB saat mengantar anak sekolah ke Jalan Pancing sudah mulai macet.
“Saya dari Jalan Bersama ke Jalan Pancing tadi mengantar anak sekitar satu jam, seharusnya perjalanan ke Jalan Pancing hanya 15 menit. Hadeuh parah lah banjir ini buat macet, sudah Jam 09. 15 WIB pun masih macet,” ujarnya di Simpang Jalan Padang saat hendak mengantar rantangan catering.
Pantauan awak media ini, titik air yang masih terlihat di sekitar Jam 09.25 WIB, itu ada di pintu keluar masuk Jalan Tol Bandar Selamat dan sekitarnya, sebagai pemicu macet laju lalu lintas hingga padat merayap. Para petugas kepolisian juga Dishub berada di sekitar pintu masuk dan keluar hingga Home Smart Jalan Letda Sujono untuk mengatur lalu lintas.
Pengamat Transportasi
Menurut Syukrinaldi, pengamat transportasi dan purna bakti dari ATKP Medan sekarang Politeknik Penerbangan (Poltekbang) Medan, saat dikonfirmasi terkait hal tersebut, mengatakan kemacetan di jalan yang disebabkan genangan air hujan adalah hal yang wajar, sebab tidak banjir saja jalan sudah macet.
“Jika situasi sudah seperti ini, maka penting untuk melakukan penanggulangan kemacetan dengan melibatkan petugas kepolisian dan Dinas Perhubungan standby di titik-titik macet untuk mengatur lalu lintas dan menentukan jalur pemutaran bagi kendaraan,” ujarnya. Dengan demikian, diharapkan para pengendara dapat tertib dan tidak bertindak semaunya sendiri.
Warga Ngeluh
Ashrul Haroen Lubis warga Jalan Kapten M. Jamil Lubis, Medan Tembung mengatakan rumahnya juga terendam air juga kawasan sekitar nya, akibat hujan semalaman. “Kalau kawasan Jalan Kapten M. Jamil Lubis ini sudah langganan banjir bang, kalau sudah turun hujan 2 jam itu sudah pasti banjir,” ujarnya saat dihubungi melalui WhatsApp nya.
Sebelumnya Ashrul Lubis mengirimkan ke awak media ini beberapa vidio dan foto pada Jam 07.08 WIB, genangan air di kawasan sekitar rumahnya, termasuk Kantor Camat Medan Tembung, Kantor Urusan Agama Medan Tembung dan SMP N 17 Medan Tembung terdampak banjir.
“Kawasan ini sudah puluhan tahun banjir, kalau sudah musim hujan maka tidak terelakkan lagi maka genangan air itu sampai ke rumah, tingginya selutut orang dewasa, ya sekitar 40 cm meter airnya,” ujar Ashrul Lubis. Biasanya kalau sudah seperti itu bisa sampai 4 hingga 5 jam airnya baru kering.
Selain itu, warga Benteng Hulu, Nurhayati (70) mengatakan tadi malam air hujan nya sampai ke kamar. “Tempat tidur Atok (suaminya) sampai kenak air jadi basah semua. Saya dari Jam 06 hingga 07.10 WIB tadi masih menguras air,” beber Wak Nur yang sudah puluhan tahun tinggal di kawasan Benteng Hulu, Medan Tembung.
Tak terhindarkan, hujan semalam sudah pasti berdampak banjir di sekitar pintu keluar masuk jalan tol Bandar Selamat dan sekitarnya, akibatnya jalan macet parah. Jalan Letda Sujono banjirdi kala turun hujan, sudah berlangsung dari tahun ke tahun, namun hingga saat ini belum terendus solusinya. (Mons)
