MEDAN, PILAR MERDEKA – Suasana penuh kehangatan terasa di kampus Sekolah Tinggi Teologi (STT) Paulus Medan saat acara Bakti Sosial (Baksos) digelar. Bekerja sama dengan Forum Alumni (FONI) STT Paulus Medan dan Yayasan Rumah Peduli Kasih, kegiatan ini menghadirkan beragam layanan yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.(18/1/2025).
Dalam acara Bakti Sosial (Baksos) tersebut, peserta memperoleh berbagai layanan, mulai dari penyuluhan kesehatan, pemeriksaan darah, donor darah, pemberian obat-obatan, hingga pengobatan fisioterapi. Selain itu, pastoral konseling dan pembagian kacamata baca juga menjadi bagian tak terpisahkan dari pendekatan holistik yang ditawarkan.
Ketua STT Paulus Medan Dr. Adolfina E. Koamesakh,. M.Th., M. Hum memberikan apresiasi atas dedikasi luar biasa dari seluruh pihak yang terlibat dalam menyukseskan kegiatan ini.
“Luar biasa! Saya ingin menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Ibu Herawaty Barus, Bapak Timbul Siahaan, Ibu Asani, Wakil Ketua III, Matius Sagala, PEMA, serta seluruh panitia yang telah bekerja keras dengan penuh dedikasi. Hari ini, pelayanan kesehatan telah terlaksana dengan sukacita dan rasa syukur yang mendalam,” ungkapnya.
Penyuluhan Kesehatan yang Mencerdaskan
Penyuluhan kesehatan menjadi salah satu agenda penting dalam Baksos ini. Dr. Ftr. Timbul Siahaan, Dip. PT., M.Kes., memaparkan isu-isu kesehatan yang sering terjadi di masyarakat, seperti gangguan pediatri (anak-anak), stroke, parkinson, hingga nyeri persendian. Ia juga memberikan perhatian khusus pada bahaya praktik “kusuk kretek” atau pijat tulang yang dilakukan sembarangan.
“Manipulasi tulang belakang yang tidak hati-hati dapat menyebabkan cedera serius, seperti pergeseran sendi atau pengapuran. Praktik ini sangat berisiko, terutama bagi penderita osteoporosis atau riwayat cedera tulang belakang,” jelas Dr Timbul.
Sebagai solusi, Dr. Timbul merekomendasikan fisioterapi sebagai metode yang aman dan efektif. “Fisioterapi membantu mengurangi nyeri, meningkatkan fleksibilitas, dan memulihkan rentang gerak tubuh. Teknik seperti latihan otot, peregangan, atau hidroterapi dapat menjadi pilihan yang tepat,” tambahnya.
Semangat Kolaborasi dalam Pelayanan
Acara ini menjadi bukti nyata bagaimana kolaborasi antara institusi pendidikan, alumni, dan komunitas dapat menciptakan dampak positif. Ketua STT Paulus Medan menegaskan bahwa pelayanan ini merupakan wujud semangat melayani yang tulus demi kebaikan bersama.
“Setiap langkah dan usaha yang telah dilakukan menunjukkan semangat pelayanan yang tulus. Saya percaya bahwa Tuhan akan memberkati setiap kebaikan yang telah dipersembahkan. Kiranya jerih lelah kita menjadi berkat bagi banyak orang,” ujarnya.
Pernyataan ini menggarisbawahi pentingnya keberlanjutan dalam melayani masyarakat, tidak hanya melalui acara seremonial, tetapi juga dengan tindakan konkret yang membawa manfaat nyata.
Peserta, Bona Purba, Roma Sembiring dan Ivo Siregar yang memanfaatkan layanan fisioterapi mengungkapkan rasa syukurnya. “Saya mengalami nyeri pinggang sudah lama, dan hari ini saya mendapatkan banyak penjelasan dan bantuan. Ini sangat membantu,” katanya.
Baksos ini juga memberikan pelayanan pastoral konseling yang dirancang untuk membantu peserta menghadapi beban emosional dan spiritual mereka. Pendekatan holistik ini menegaskan komitmen STT Paulus Medan untuk tidak hanya memenuhi kebutuhan fisik, tetapi juga mendukung kesehatan mental dan spiritual masyarakat.
Dedikasi Panitia yang Tak Tergantikan
Ketua STT Paulus Medan menyampaikan penghargaan kepada seluruh panitia yang telah bekerja keras, mulai dari perencanaan hingga pelaksanaan kegiatan. “Beban panitia telah selesai hari ini. Dengan penuh rasa syukur, saya berdoa agar setiap jerih lelah yang telah diberikan menjadi berkat bagi banyak orang,” ungkapnya.
Panitia, yang terdiri dari dosen, mahasiswa, alumni, dan relawan, berkomitmen untuk memastikan bahwa setiap peserta mendapatkan pelayanan terbaik. Dukungan dari berbagai pihak, baik individu maupun komunitas, menjadi kekuatan utama yang menjadikan acara ini sukses.
Kepedulian yang Berkelanjutan
Bakti Sosial STT Paulus Medan adalah lebih dari sekadar acara tahunan. Ini adalah panggilan untuk melayani dengan kasih dan komitmen, yang didasari oleh semangat teologi praktis. Dengan menyentuh kehidupan banyak orang melalui pelayanan kesehatan dan pastoral, acara ini menjadi teladan bagaimana institusi pendidikan dapat menjadi agen perubahan sosial.
“Semoga kegiatan seperti ini terus dilakukan di masa depan, sehingga makin banyak masyarakat yang dapat merasakan manfaatnya,” tutup Ketua STT Paulus Medan.
Acara ini mengajarkan bahwa pelayanan yang dilakukan dengan kasih, dedikasi, dan kolaborasi dapat membawa dampak besar bagi kehidupan masyarakat. Semangat melayani inilah yang akan terus menjadi inspirasi bagi generasi mendatang. (Hery Buha Manalu)