JAKARTA, PILAR MERDEKA – Pos Pelayanan Terpadu (Pos Yandu) merupakan salah satu bentuk Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM), dilaksanakan oleh, dari dan bersama masyarakat guna mempermudah untuk mendapatkan pelayanan kesehatan bagi ibu, bayi dan/atau balita.
Warga masyarakat yang mau atau bersedia menjadi Kader Pos Yandu tidaklah mudah, terutama para kaum perempuan adalah mayoritas Kader Pos Yandu. Memang hampir tidak ada persyaratan tertulis untuk menjadi seorang Kader, tetapi secara tersirat seorang Kader harus memiliki nilai-nilai rasa sosial yang tinggi, tanpa itu sang Kader tidak “betah”.
Dalam menjalankan kegiatan-kegiatan terkait dengan Pos Yandu, para “sukarelawan kesehatan” tersebut, dituntut merelakan waktu, tenaga dan pikiran meskipun kegiatan itu hanya satu kali sebulan. Tetapi bukan tidak mungkin terkadang bisa 2-3 dalam sebulan ada kegiatan yang berkaitan dengan Pos Yandu.
Ketua Pos Yandu Melati 2, RW.06 Kelurahan Cipayung, Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur, Helena Noviarni menuturkan Kader Pos Yandu bisa dibilang termasuk kerja sosial. “Jadi penggiat atau Kader Pos Yandu itu pada dirinya memang melekat rasa dan nilai-nilai sosial dan bakti yang tinggi, kalau tidak, mungkin pada tidak betah jadi Kader,”tutur Helena, Senin (20/01), di lokasi Pos Yandu RT.05/06.
Selain itu, tiap Kader tentulah punya keluarga. Artinya, sebagai Kader harus seizin dan pengertian suami serta anak-anak, dan itu tidak mudah. Sebab, jika ketepatan ada kegiatan Pos Yandu, setidaknya sekitar jam 7 para Kader sudah keluar rumah untuk mempersiapkan segala sesuatu kegiatan di lokasi Pos Yandu tersebut. Contohnya, menata kursi, persiapkan administrasi dan konsumsi, sesuai tugas masing-masing Kader.
Helena menjelaskan, program Pos Yandu antara lain, penimbangan berat dan pengukuran tinggi badan anak, pencatatan hasil penimbangan dan pengukuran, penyuluhan dan pelayanan gizi, seperti pemberian susu, roti, pisang, dan bubur kacang hijau, pelayanan kesehatan pemberian vitamin serta imunisasi. Kegiatan itu dibantu tenaga medis.
Lanjut Helena, selama ini asupan pelayanan gizi tersebut dan minuman ringan masih tercukupi dari Kelurahan Cipayung. “Kalau honor Kader tidak ada, istilahnya ada dana operasional Rp.300 ribu/bulan per Posyandu. Itupun hanya Rp.200 ribu rupiah yang bisa diambil di Bank DKI,”papar Helena.
Ke depan, Pos Yandu Melati 2 RW.06 Kelurahan Cipayung yang terdiri dari 8 Kader berharap agar Pemerintah DKI Jakarta lebih memperhatikan dana operasional para Kader, maksudnya dana operasional ditingkatkan.
Sementara Ketua LMK (Lembaga Musyawarah Kelurahan) RW.06 Kelurahan Cipayung, Maal Indrawan, SE, menambahkan bahwa disamping para Kader Pos Yandu berharap peningkatan dana operasional, juga perlu menjadi perhatian pemerintah mengenai perlengkapan untuk kegiatan Pos Yandu yang serba minim. Seperti Wireless (satu set pengeras suara) sudah tidak layak-rusak, kursi (berbahan plastik) pinjam setiap kegiatan, papan mading, dan juga sangat dibituhkan laptop untuk menunjang kegiatan secara digital. “Selama ini masih serba manual,”kata Maal.
Maal sapaan akrabnya, pensiunan Lurah Cipayung dan Lurah Pondok Ranggon, Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur itu, mengungkapkan keluhan para Kader Pos Yandu tersebut apa adanya. Karena ia melihat langsung, bertepatan kegiatan Pos Yandu Melati 2 tersebut selalu diadakan di teras rumahnya.
Ia berharap selain perhatian dan kepedulian Pemerintah DKI Jakarta, mungkin ada pihak-pihak yang berkenan mengulurkan bantuan atas kebutuhan perlengkapan Pos Yandu tersebut. “Mana tahu ada yang mau bantu, bisa saja masyarakat setempat atau anggota dewan yang berdomisli di wilayah Cipayung, mungkin saja,”imbuh Maal.
Tanam Serentak
Menurut Maal, sekecil apapun yang bisa dilakukan di untuk wilayahnya dan bermanfaat buat banyak orang, Maal pasti ringankan langkah semampunya. Apalagi ia punya tanggung jawab moral sebagai Ketua LMK di RW.06.
Contohnya, Maal aktif saat berlangsung kegiatan monitoring dan giat langsung acara Tanam Serentak Se-DKI Jakarta lewat Zoom Meeting dari Pemprov DKI Jakarta, dalam hal ini Tanam Serentak oleh LMK RW.06, PKK dan Lurah Cipayung, Selasa (21/01), di RPTRA (Ruang Publik Terpadu Ramah Anak) Tunas Bangsa Cipayung. (Nasrul Sitohang)