DELI SERDANG, PILAR MERDEKA – Anggota DPD-RI/MPR-RI Muhammad Nuh, MSP mengatakan memberikan pelajaran Al Qur’an kepada puluhan santri dan santriwati perlu waktu dan memerlukan kesabaran.
“Buahnya tak langsung. Berproses lama. Hasilnya jelas, anak-anak kita terus mendekatkan diri kepada Al Qur’an,” tegas KH Muhammad Nuh, di saat memberikan kata sambutan di acara wisuda para santri Ponpes Tahfidz Qur’an Al Mansuriyah di Pasar XII, Jalan Pendidikan I, Desa Sei Rotan, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang, Sabtu (9/8).
Kegiatan wisuda para santri dan santriwati Ponpes Tahfidz Qur’an Al Mansuriyah berlangsung dengan khidmat, aman dan tertib. Wisuda diikuti para santri penghafal Al Qur’an katagori di bawah 5 Juz, 5 Juz, 10 Juz, 15 Juz dan 30 Juz.
Muhammad Nuh mengatakan era media sosial saat ini mempengaruhi pikiran kita. “Jadi hidup selalu dipengaruhi atau mempengaruhi. Tentu kita berharap anak-anak kita, para santri kita terdidik dengan Al Qur’an. Anak-anak kita kembali ke jalan yang benar,” ujarnya.

Nuh menyarankan para santri Ponpes Tahfidz Qur’an Al Mansuriyah yang diwisuda supaya melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi lagi.
“Ke depannya, kita harapkan semakin banyak tokoh-tokoh dan pemimpin-pemimpin kita yang dekat dengan Al Qur’an. Sumbangsih kita untuk umat, bangsa dan dunia,” tegas Nuh lagi.
Wisuda para santri dihadiri Ketua Yayasan Ponpes Tahfidz Qur’an Al Mansuriyah Drs. H. Mansur Nasution, Gubernur Sumatera Utara Muhammad Bobby Afif Nasution diwakili Rosida Sitorus dari Biro Kesra Pemprovsu, Kakanwil Kemenag Sumut H. Ahmad Qosbi S.Ag., MM diwakili Dr. Agustinawati, M.Pd.
Serta Kepala Kantor Kementerian Agama Deli Serdang Syarifuddin Daulay, tokoh masyarakat Pasar XII, Desa Sei Rotan Syafi’i Rangkuti dan ustadz T. Maulana Hendra Al Hafidz dan para orang tua atau wali santri/santriwati. (Mons)
