BerandaPeristiwaSopir Angkot: Berharap Pemerintah Pusat Atasi Banjir Jalan Letda Sujono

Sopir Angkot: Berharap Pemerintah Pusat Atasi Banjir Jalan Letda Sujono

MEDAN, PILAR MERDEKA – Banjir dan banjir lagi, sudah menjadi pemandangan sehari-hari bila musim hujan tiba, tepatnya di bawah Tol Bandar Selamat, Jalan Letda Sujono, Kelurahan Bandar Selamat, Kecamatan Medan Tembung, Kota Medan. Kejadian itu sudah berlangsung bertahun-tahun tanpa solusi. Pemko Medan dan/atau Pemprovsu seakan tidak tahu atau memang tidak tahu dan tidak peduli.

Sopir angkutan kota (angkot) KPUM trayek 65 jurusan Tembung Pasar X-Pinang Baris-Tembung Pasar X menyarankan pemerintah pusat agar segera turun tangan untuk mengatasi masalah banjir di Jalan Letda Sujono tersebut. Para sopir angkot, tidak berharap banyak kepada Pemerintah Kota Medan dan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara.

Memprihatinkan, persisnya banjir di seputaran Tol Bandar selamat itu sudah bertahun-tahun terjadi pembiaran. “Untuk menuntaskan masalah banjir tersebut, sepertinya harus pemerintah pusat yang segera turun lokasi,”tandas Arman Nasution, sopir angkot trayek 65, Sabtu malam (25/05).

Arman menjelaskan, bila turun hujan berpotensi agak deras meskipun tidak berlangsung lama atau kurang satu jam, Jalan Letda Sujono seputar Tol Bandar Selamat, sudah pasti dilanda genangan air, dalamnya bisa mencapai sekitar setengah meter dari permukaan tanah, bagaikan sungai tak mengalir.

Pemerintah
Tampak beberapa sepeda motor yang menepi saat kendaraannya mengalami mogok saat menerobos banjir di Jalan Letda Sujono. (Foto. Pilar Merdeka)

Mirisnya, kata Arman, bila terjadi banjir, ratusan kendaraan terjebak kemacetan di bawah Tol Bandar Selamat, Jalan Letda Sujono. “Pastilah menyita waktu dan boros bahan bakar,”cetus Arman.

“Saya sudah 35 tahun tinggal di Kota Medan. Saya perkirakan lebih 20 tahun Jalan Letda Sujono di bawah jembatan tol Bandar Selamat, Kelurahan Bandar Selamat dan Jalan Letda Sujono di seputaran Kelurahan Tembung terus-menerus dilanda banjir,”tegas Arman.

Senada dengan Arman, seorang warga Jalan Letda Sujono, Medan Tembung, Tohang (49) mengatakan, banjir malam itu ‘ruarrr biasa’, perkiraan waktu tempuh ke rumahnya yang berjarak sekitar enam kilometer dari lokasi banjir, seharusnya 15 menit, menjadi 55 menit.

Sumber kemacetan mulai lampu pengatur lalu lintas (traffic light) Simpang Mandala. Sebab, kawasan itu juga sudah digenangi air. Tohang sudah berdomisili di Medan Tembung selama dua tahunan. Ia memperhatikan, dampak  banjir terparah adalah kemacetan di Jalan Letda Sujono. “Bayangkan, ban sepeda motor Honda Verza saja hampir tenggelam. Tak sedikit sepeda motor menanggung mogok, cenderung motor matic,”jelas Tohang.

Warno (56), warga Bandar Selamat, sependapat dengan Arman menandaskan, kalau Pemko Medan atau Pemprovsu tidak mau peduli mengatasi penyebab banjir di Jalan Letda Sujono, pemerintah pusat lah yang harus mengambil alih masalah banjir tersebut.

Menurut Warno yang sudah tinggal puluhan tahun di wilayah Medan Tembung, sebab musabab banjir di Jalan Letda Sujono bukan semata-mata karena hujan, hujan itu hanya pemicu saja. Tapi, penyebab mendasar banjir tersebut adalah akibat sistem drainase yang tak terkontrol secara baik dan teratur.

Ia memperkirakan pasti drainasenya yang tidak beres. Kalau tidak hujan, memang tidak banjir. “Tapi hujan turun kan tidak bisa dilarang. Pemerintahlah yang punya solusi perbaikan drainase, jangan berpangku tangan dan jadi penonton masyarakatnya susah,”keluh Warno bernada tegas.

Hujan deras di hari itu, hampir merata di Kota Medan, mulai Jam 16.15 WIB sampai 18.25 WIB. Jalan Letda Sujono terdampak banjir, tampak genangan air belum selesai surut hingga Jam 22.35 WIB. Akibatnya, tak terhindarkan kemacetan mencapai hampir enam kilometer.(Fajaruddin Adam Batubara)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses

spot_img
- Advertisment -

DAERAH