MEDAN, PILAR MERDEKA – Cafe Bu Wati, salah satu usaha kuliner penyedia soup kambing di Kota Medan. Menurut sang suami, Bambang Margono (53), mereka sudah 15 tahun menggeluti usaha kuliner tersebut. Cafe Bu Wati, berlokasi di Jalan Brigjend Katamso, persisnya di depan Bank Sumut.
“Iya bang, sudah 15 tahun istri saya berjualan disini, dulu hanya pekerja. Tapi saat si pemilik usaha soup kambing hendak pindah ke Jakarta, ia sarankan kepada istri saya supaya dilanjutkan karena istri sudah tahu resep soup kambingnya,” jelas Bambang, ayah tiga anak itu, Rabu (23/10), sekitarJam 11.45 WIB.
Nah..tidak lama kemudian pesanan kami disajikan oleh Bu Wati, dua porsi sop kambing, plus nasi dua piring, satu piring kerupuk, jeruk nipis empat potong dua porsi, cabai rawit giling dua porsi include kecap dan lengkap dengan cuci tangannya.
“Hmm..sop kambing ini terlihat segar dan gurih, kuah sop dari aneka bumbu pun semerbak khas aromanya, dengan siwiran daun soup, bawang goreng, kapulaga, wortel, dan lebih soornya lagi, tekstur dagingnya sangat dikunyah begitu lembut dengan cita rasa yang khas,” bisikku dalam hati.
Sambil menikmati sop kambing, jelas Bu Wati kepada kami, kalau satu porsi sop kambing itu isinya dua potong tulang ikut dagingnya kemudian empat potong daging jadi satu porsi ada 6, satu porsi sop kambing Rp 25 ribu plus nasi Rp 5 ribu, jadi Rp 30 ribu dan kalau bumbu sop kambing di cafe ini asli racikan sendiri, bukan bumbu yang sudah jadi dibeli.
Sembari mendengar dan begitu layaknya menikmati sop kambing yang hampir habis, Sahrial Sinaga pun mengexpresikan apa yang dirasakannya, “Hmm..sedap rasa kuahnya segar, aroma rempahnya sangat kuat dan cita rasanya lezat, kemudian tekstur dagingnya juga lembut atau empuk jadi saat dikunyah enak betul…dan aroma juga tidak berbau,”.
Uniknya lagi, jelas Sahrial yang mengaku sudah berkali-kali mampir ke cafe Bu Wati ini, sambil meminta nasi tambah..Ia mengatakan kalau mau ke Cafe Sop Kambing Bu Wati, lae perlu perhatikan baik-baik, karena plangnya tidak begitu besar dan jelas sering tertutup saat kendaraan berhenti, jadi patokannya di depan Bank Sumut biar jangan keterusan kalau datang dari Simpang Pelangi.
Masih kata Sahrial lagi, Cafe Bu Wati tampilannya seadanya saja, ada satu meja plastik kecil, dan dua meja plastik sedang dan kursi sekitar 6. Cuman karena rasanya cocok di lidah dan ramah di kantong, kalau pengen makan sop ke sini. Tambah sedapnya lagi makan sop kambing Bu Wati kalau kita minta tambah kuah sop satu mangkok lagi tidak dikenakan biaya, jadi harganya ramah di kantong.
Kemudian, usai menghantarkan pesan Pak Bambang ikut nimbrung ngobrol dan mengatakan, cafe bu Wati buka dari Pukul 07.00 sampai 18.00 WIB, kalau untuk sop kambingnya itu mulai ada dari Pukul 09.00 WIB. “Jadi selain sop kambing yang dijual juga ada menyediakan aneka minuman, seperti teh, kopi dan lainnya, indomie juga ada,” ujar Bambang yang beralamat di Deli Tua.
“Memang jika dilihat sepintas cafe ini seperti inilah bang keadaannya apa adanya. Hanya saja ketika pengunjung mampir dan memesan sop kambing dan merasakan cita rasanya, Insyaallah nanti akan datang kembali, seperti abang baju hitam ini, sudah berkali-kali juga, kadang sama istrinya,” kata Bambang. (Monang Sitohang)