BerandaInternasionalRuang Terbelah di Pulau Sebatik, Perbatasan Indonesia-Malaysia

Ruang Terbelah di Pulau Sebatik, Perbatasan Indonesia-Malaysia

MEDAN, PILAR MERDEKA – Memori rumah dua negara (Indonesia-Malaysia) menjadi icon Pulau Sebatik, mungkin satu-satunya di Indonesia, atau tak ditemukan di pulau lain. Icon itu adalah satu rumah dengan ruangan terbelah atau terbagi dua.

Disain itu merupakan Rumah Tengah atau Rumah No.05, terletak di Pulau Sebatik, Desa Aji Kuning, Kecamatan Sebatik, Kabupaten Nunukan, Propinsi Kalimantan Utara, yang terkenal dengan sebutan Patok 3. Hal tersebut disampaikan Fauziah Siregar melalui status facebooknya.

Rumah itu memiliki luas 4×6 dan sejarah tersendiri, terletak di perbatasan Indonesia-Malaysia. Dan rumah tersebut dibagi menjadi dua bagian, Indonesia dan Malaysia.

Sebatik
Fauziah Siregar bersama putrinya Mia sedang berada di Rumah Tengah atau Rumah No.05, terletak di Pulau Sebatik. (Foto. dok Fauziah Siregar)

Sebelum adanya perjanjian diplomatik antara Indonesia dan Malaysia pada tanggal 3 Juni 2004, Rumah Tengah di Pulau Sebatik memiliki ruangan yang unik. Ruangan tersebut dibagi menjadi dua bagian, yaitu bagian Indonesia dan bagian Malaysia.

Pembagian ruangan ini disebabkan oleh perbatasan kedua negara yang belum jelas dan belum ada perjanjian resmi. Sehingga, rumah ini menjadi simbol dari kondisi perbatasan yang belum jelas dan kompleks.

Rumah Tengah di Pulau Sebatik memiliki bagian yang menempati wilayah Indonesia, termasuk teras, ruang tamu, dan kamar. Bagian ini didominasi warna jingga dan putih, yang merupakan warna-warna yang khas dari arsitektur Indonesia.

Di dinding ruang tamu ada tergantung foto Presiden Jokowi, kata Fauziah saat itu ketika Presiden Jokowi melakukan kunjungan ke Patok 3. Kemudian ada  foto-foto petinggi ABRI (Angkatan Bersenjata Republik Indonesia) yang berpose bersama tamu-tamu yang datang ke rumah ini. Foto-foto inilah menjadi kenangan sejarah serta memperkaya nilai historis dari rumah ini.

Rumah Tengah di Pulau Sebatik memiliki bagian yang menempati wilayah Malaysia, yaitu ruang makan dan dapur. Bagian ini memiliki dekorasi yang khas Malaysia.

Di dinding ruang makan dan dapur, tergantung foto-foto Raja Malaysia dan Permaisuri, serta foto-foto mantan Perdana Menteri Malaysia. Selain itu, juga terdapat bendera Jalur Gemilang, yang merupakan bendera nasional Malaysia. Dekorasi ini menunjukkan identitas dan kebanggaan Malaysia di rumah ini.

Rumah Tengah di Pulau Sebatik memiliki sejarah yang menarik. Dahulu, rumah ini milik Hj. Hajerah binti Saing, seorang warga setempat. Namun, beliau kemudian menghibahkan rumah ini untuk dijadikan ikon Pulau Sebatik.

Dengan demikian, rumah ini tidak hanya menjadi simbol perbatasan antara Indonesia dan Malaysia, tetapi juga menjadi ikon budaya dan sejarah Pulau Sebatik.

Sebatik
Fauziah Siregar bersama putrinya Mia sedang berada di Rumah Tengah atau Rumah No.05, terletak di Pulau Sebatik, Sabtu (16/2/2025) lalu. (Foto. dok Fauziah Siregar)

Namun menurut Fauziah Siregar, yang disampaikannya melalui WhatsApp nya, ia berkunjung ke rumah Sebatik itu pada Sabtu (16/2/2025) lalu. “Bahwa rumah itu semenjak tahun 2024 lalu sudah berada di kawasan Indonesia. Sebelum MoU ditandatangi letaknya berada diantara 2 negara, Indonesia dan Malaysia,” jelas Fauziah.

Tapi sekarang, ujar Fauziah yang kerap disapa Uji mengatakan kalau rumah itu hanya menjadi ikon saja. Disebelah rumah itu ada dibuat pos ABRI AD untuk mengawasi orang yg keluar masuk ke wilayah Indonesia. (Monang Sitohang)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

spot_img
- Advertisment -

DAERAH