JAKARTA, PILAR MERDEKA – Keselamatan dan kesehatan jurnalis kini mendapat perhatian lebih. Yayasan Peduli Jurnalis Indonesia (YPJI) resmi menerima satu unit ambulans yang siap beroperasi mendukung para jurnalis di lapangan maupun yang sedang sakit. Kehadiran ambulans ini diharapkan menjadi fasilitas vital sesuai semangat “Dari Teman untuk Teman.”
Ketua YPJI, Andi Arif, menjelaskan bahwa pengadaan ambulans ini merupakan hasil kolaborasi berbagai pihak, termasuk dukungan dari komunitas jurnalis, donatur, dan mitra strategis.
“Pekerjaan jurnalis sering kali berisiko tinggi. Ambulans ini adalah bukti nyata solidaritas kita. Bahwa jurnalis tidak pernah sendiri, selalu ada teman-teman yang peduli,” ujar Andi saat peresmian di Sekretariat YPJI, Gedung Kuning, Jalan Raya Jagakarsa No. 37, Jakarta Selatan.
Layanan ambulans ini akan beroperasi 24 jam penuh dan dapat dimanfaatkan oleh jurnalis di wilayah Jabodetabek. Selain penanganan darurat ketika terjadi insiden di lapangan, ambulans ini juga siap membantu transportasi medis bagi jurnalis yang tengah menjalani perawatan atau pemulihan.
Rudi Santosa, seorang jurnalis foto yang pernah mengalami kecelakaan saat meliput banjir besar di Jakarta, mengapresiasi inisiatif ini.
“Waktu itu saya kesulitan mencari ambulans dan harus menunggu lama. Kalau fasilitas seperti ini sudah ada, pasti akan sangat membantu. Ini langkah luar biasa,” ucap Rudi.
YPJI juga memastikan bahwa layanan ini akan dikelola secara profesional. Setiap panggilan darurat akan direspons cepat melalui hotline resmi YPJI. Ambulans dilengkapi dengan peralatan medis dasar, tabung oksigen, tandu, dan tenaga paramedis terlatih sehingga siap memberikan pertolongan pertama sebelum pasien dirujuk ke rumah sakit.
Inisiatif ini disambut positif oleh berbagai organisasi pers. Mereka menilai keberadaan ambulans ini merupakan langkah konkret untuk meningkatkan perlindungan bagi jurnalis, yang kerap menghadapi risiko fisik di lapangan.
Dengan adanya ambulans “Dari Teman untuk Teman,” YPJI berharap ekosistem pers Indonesia semakin kuat, penuh kepedulian, dan saling mendukung dalam menjaga keselamatan para pekerja media. (Agus Oyenk)
