BerandaBudayaOrang Futuristik Dibutuhkan untuk Menjaga Adat dan Budaya Melayu

Orang Futuristik Dibutuhkan untuk Menjaga Adat dan Budaya Melayu

MEDAN, PILAR MERDEKA – Dr. Tengku Mira Sinar, MA, menekankan pentingnya memiliki pemikir futuristik untuk melestarikan adat dan budaya Melayu.

“Kesultanan Serdang sejak tahun 1990 hingga 2000, tetap semangat berjuang serta kreatif menjaga adat melayu. Kita membutuhkan orang-orang futuristik untuk menjaga adat dan budaya melayu,” tegas Dr.Tengku Mira Sinar, MA.

Futuristik
Dr. Tengku Mira Sinar, MA, saat menjadi narasumber di acara Sarasehan Mufakat Melayu Pesisir Pantai Timur Sumatera Utara, di Aula Peradilan Semu, Fakultas Hukum USU. (Foto. Fajaruddin Adam Batubara)

Hal tersebut disampaikan Dr.Tengku Mira Sinar, MA, saat menjadi narasumber di acara Sarasehan Mufakat Melayu Pesisir Pantai Timur Sumatera Utara, di aula Peradilan Semu, Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara (USU), Sabtu (18/1/2025).

Selain membutuhkan orang futuristik, Mira Sinar menjelaskan perlunya pendekatan sosial budaya untuk mensejahterakan masyarakat agar tidak terjadi konflik.

Ke depan, himbau Mira, mari kita melakukan kolaborasi dengan masyarakat Desa karena Desa merupakan jati diri kita.

Muliakan Adat Melayu

Futuristik
Direktur Eksekutif Yayasan Tifa Oslan Purba memberikan kata sambutan dan sekaligus menutup secara resmi acara Sarasehan Mufakat Melayu Pesisir Pantai Timur, di aula Peradilan Semu, Fakultas Hukum USU. (Foto. Fajaruddun Adam Batubara)

Direktur Eksekutif Yayasan Tifa Oslan Purba mengatakan acara Sarasehan Mufakat Melayu Pesisir Pantai Timur merupakan forum rembug untuk membangun kebersamaan dalam rangka memuliakan adat melayu.

“Adat dan budaya melayu sangat terikat dengan ruang hidup karena tumbuh dan berkembang di sekitar kehidupan kita. Negara harus memberikan ruang hidup bagi orang-orang melayu,” tegas Oslan di saat memberikan kata sambutan dan sekaligus menutup secara resmi acara.

Gerakan Nasional

Prof. Dr. Hasim Purba, SH, M.Hum menegaskan mufakat adat melayu merupakan tanggungjawab kita bersama.

“Konstitusi menjamin perhatian pemerintah terhadap budaya-budaya di Indonesia. Mari kita membuat gerakan nasional pelestarian budaya nusantara.Etnis dan budaya harus dilestarikan. Di Bali, budaya di jadikan industri pariwisata,” tandas Hasim Purba.

Saya berharap, papar Hasim, budaya dilestarikan dan dimajukan. Baik di sekolah-sekolah maupun di perguruan tinggi.

“Adat dan budaya, boleh di kembangkan dan menjadi tanggungjawab kita semua. Hak-hak masyarakat adat kita perjuangkan agar dapat dinikmati,” tandas Hasim. (Fajaruddin Adam Batubara)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

- Advertisment -

DAERAH