BerandaTeknologiMilenial Nakal Berulah Lagi, Kali Ini di Tanah Emas

Milenial Nakal Berulah Lagi, Kali Ini di Tanah Emas

PILAR MERDEKA – Aplikasi inovasi layanan digital hadir di ujung timur Indonesia. Di tengah anggapan keterbatasan akses dan minimnya sumber daya unggulan, aplikasi ini membuka harapan baru untuk inovasi Tanah Papua. Aplikasi inovasi ini dikembangkan oleh Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Jayapura (Poltekkes Kemenkes Jayapura).

SIIPYA, nama aplikasi unggulan dari Tanah Papua ini. SIIPYA merupakan singkatan dari Sistem Integrasi Internal Poltekkes Jayapura. Aplikasi dikembangkan oleh punggawa IT nasional, Ahmad Alghozi Ramadhan. Pemuda asal Bangka Belitung yang dulu sempat beken merancang aplikasi Fight Covid-19, Pantau ODP dan OTG, dan Peduli Lindungi.

Milenial nakal ini—julukan yang disematkan tokoh pers Dahlan Iskan—kembali berulah. Usai membikin sederet aplikasi di masa pagebluk untuk memantau dan memutus mata rantai penyebaran Covid-19, Ghozi sapaannya, kembali membuat terobosan baru.

Dikomandoi Kepala Unit Teknologi Informasi (IT) Adverson Manurung, Ghozi merancang SIIPYA. Platform ini memberikan solusi peminjaman ruangan, peminjaman aset dan layanan tiket IT berupa Meeting Zoom, Maintenance Hardware Komputer, Maintenance Software Komputer, Jaringan Komputer, Software Aplikasi, layanan website dan lain-lain.

Melabuhkan diri sebagai abdi negara, CPNS tenaga pranata komputer, di Poltekkes Jayapura, Ghozi tancap gas mengerahkan kemampuan IT nya. Belum genap satu bulan menginjakkan kaki di Bumi Cenderawasih, Ghozi merancang SIIPYA dengan mengusung moto “Aplikasi yang Lahir dari Papua untuk Indonesia”.

Tanah
SIIPYA Poltekkes Kemenkes Jayapura. (Foto. Istimewa)

Sang milenial nakal ini memilih mengabdikan diri di ujung timur Indonesia ketimbang memasukkan lamaran dengan jabatan mentereng di pusat ibu kota. Berteman sunyi dan alam yang keras, Ghozi bertekad memajukan teknologi informasi di Indonesia Timur. Papua harus berdedikasi, Papua harus terpuji, bisiknya dalam hati.

Antara tertampar realita kehidupan atau memilih jalan hidup sendiri, jebolan D3 jurusan Rekayasa Perangkat Lunak Aplikasi di STT Telkom (Telkom University) itu menciptakan SIIPYA dalam tempo singkat. “Aplikasi SIIPYA memiliki menu layanan utama yakni peminjaman aset dan peminjaman ruang,” ujar Ahmad Alghozi.

BACA JUGA  BI Ajak Pelaku UMKM Gunakan Aplikasi SIAPIK untuk Laporan Keuangan

Ia menerangkan, aplikasi SIIPYA bertujuan mengoptimalkan proses layanan dengan meningkatkan efisiensi pinjaman aset dan tata kelola disiplin dalam administrasi. Aplikasi ini juga mendukung integrasi dan efisiensi pelayanan di lingkungan Poltekkes Jayapura. “Sistem yang saling terhubung sangat vital dalam menciptakan efisiensi dalam pelayanan internal, mengurangi silos informasi dan meningkatkan responsivitas organisasi,” tuturnya.

Saat ini, SIIPYA menjadi inovasi terandal dari Poltekkes Jayapura dalam upaya transformasi digital. Aplikasi dibuat untuk menciptakan sistem manajemen yang transparan, mudah, dan data based untuk meningkatkan kolaborasi antar unit.

Ghozi menjelaskan tiga fungsi utama SIIPYA. Pertama, fungsi pinjam aset. Di mana proses peminjaman dilengkapi dengan teknologi QR Code untuk transaksi dengan cepat dan efisien, mereduksi kesalahan input manual yang sering terjadi.

Kedua, fungsi pinjam ruangan. Di mana pengguna dapat booking ruangan dengan kode booking, pengelolaan ruang kelas dan fasilitas dengan lebih terstruktur dan mudah dipantau. Terakhir, aksesibilitas. Platform ini dirancang agar dapat diakses oleh seluruh sivitas akademika melalui website.

SIIPYA dirancang dengan target pengguna mahasiswa karena mahasiswa berperan sebagai pengguna utama SIIPYA dalam peminjaman aset dan ruang. “Lalu untuk unit mendukung administrasi dan pengelolaan aset, dan tenaga pendidik untuk kemudahan dalam menggunakan fasilitas kampus,” ucapnya.

Lebih jauh, Alghozi bertekad mengembangkan teknologi kesehatan berbasis komunitas global yang di dalamnya terdapat diskusi Open Source Health Technology dan juga teknologi diagnosis kesehatan sederhana. “Kami ingin mengubah teknologi kesehatan Indonesia yang notabenenya ‘jualan obat,” pungkasnya.

Pelaksana Tugas (Plt.) Direktur Poltekkes Kemenkes Jayapura, Budi Kristanto mengatakan, SIIPYA merupakan sebuah platform digital inovatif yang hadir untuk memberikan layanan terbaik bagi sivitas akademika Poltekkes Kemenkes Jayapura.

BACA JUGA  Perjalanan Mudik 2025 Biar Makin Lancar dengan 6 Aplikasi Ini!

“Transformasi digital adalah keniscayaan di era modern ini. Melalui siipya.com, kami berkomitmen untuk mempermudah berbagai layanan internal kampus, mulai dari peminjaman aset dan ruangan, sistem tiket IT, hingga integrasi data pegawai dan absensi berbasis geotagging. Semuanya dirancang agar proses administrasi menjadi lebih cepat, transparan, dan efisien,” kata Budi Kristanto.

Terpisah, Kepala Unit IT Poltekkes Kemenkes Jayapura, Adverson Manurung menyatakan, hadirnya SIIPYA bukan sekadar inovasi digital, melainkan wujud nyata semangat Poltekkes Kemenkes Jayapura untuk bergerak maju, menghubungkan teknologi dengan pelayanan terbaik demi kemajuan institusi.

“Kita akan terus kembangkan dari SIIPYA menjadi teknologi kesehatan yang terus terintegrasi sampai ke diagnosa digital untuk membantu semua sivitas internal Poltekkes Kemenkes Jayapura,” pungkasnya. (*)

Google

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses

spot_img
- Advertisment -

DAERAH