BerandaEkonomiKoperasi Pertanian Digital Penggerak Semangat Bertani Millenial

Koperasi Pertanian Digital Penggerak Semangat Bertani Millenial

Oleh : Said Achmad Kabiru Raflie
Para mahasiswa, pemuda, dosen dan penggerak desa mendirikan badan usaha berbentuk koperasi digital. Nama koperasi sesuai pesanan pada 29 Mei 2024, Koperasi Pertanian Digital Bakti Pemuda, dan ini kali pertama di Kota Meulaboh, Kabupaten Aceh Barat.

Tujuannya untuk menggerakkan semangat bertani kaum millenial. Disamping itu, lahan kosong dan/atau lahan “tidur” yang berada diperkotaan agar dapat dimanfaatkan serta didayagunakan secara maksimal. Maksudnya, keberadaan koperasi tersebut nantinya, diharapkan multi guna.

Koperasi ini lahir dari pemikiran dan perenungan anak muda terhadap masalah sosial yang dihadapi oleh masyarakat terutama millenial akan akses terhadap dunia kerja, dan saatnya millenial bergerak membuat lapangan kerja.

Mengutip sepenggal tulisan Dr. Muhammad Hatta, Bapak Koperasi Indonesia,”kita membangun koperasi supaya koperasi membangun kemakmuran masyarakat”. Saat Muhammad Hatta-Bung Hatta menempuh pendidikan di Belanda, ia berkunjung ke Denmark (salah satu negara Scandinavia) dan melihat kemajuan koperasi di Scandinavia tersebut.

Kemajuan koperasi Scandinavia, dilihat cocok untuk dikembangkan di Indonesia, di daerah-daerah pedesaan. Karena prinsip kebersamaan, gotong royong dan solidaritas dalam membangun perekonomian bersama. Seusai pendidikan ekonomi di Belanda, Muhammad Hatta memperkenalkan konsep koperasi di Indonesia.

Rapat perdana untuk pembentukan koperasi dihadiri langsung oleh Kepala Dinas Perdagangan, Perindustrian, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Kabupaten Aceh Barat yang diwakili Dr Husensah, M,Pd selaku kabid koperasi pada Rabu (29/5/2024). Koperasi ini diharapkan dapat berkembang dan menjadi contoh bagi upaya untuk menjawab tantangan dan menawarkan solusi, berikut harapan kepala dinas saat membuka acara.

Gerakan koperasi bertujuan untuk menjamin keadilan sosial masyarakat dengan distribusi kekayaan yang lebih adil, proposional dan merata. Distribusi kekayaan yang berkeadilan dan mengurangi ketimpangan merupakan salah satu utopia yang hendak dicapai melalui gerakan koperasi.

Kemajuan koperasi di Negara Skandinavia terbukti hingga saat ini. Negara Skandinavia merupakan negara yang paling bahagia dan maju dalam hal pelayanan umum. Perkembangan koperasi yang sukses salah satunya negara Denmark yang memiliki koperasi terkenal di bidang pertanian Dansk Landbrugs Grovvreselskab (DLG) produsen susu dan koperasi eceran Coop Denmark yang dimulai sejak 1896.

Selain itu, Hak Guna Usaha atau HGU diberikan kepada koperasi pertanian bukan untuk perusahaan besar sehingga masyarakat dapat menerima manfaat secara luas. Koperasi diberi kesempatan untuk mengelola hutan dan menggambil kayu hutan yang ditanam untuk dimanfaatkan untuk industri mebel dan furniture.

Oleh karena itu, menjadi sebuah kewajiban moral bagi para intelektual, politisi dan pengambil kebijakan (policy maker) di Indonesia untuk memajukan koperasi dan memberikan pemahaman mengenai pendidikan koperasi di tanah air kita Indonesia guna terwujudnya keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia dan perintah konstitusi UUD 1945 pasal 33 ayat 1 yang berbunyi ‘Perekonomian disusun sebagai usaha bersama atas azas demokrasi kekeluargaan’.

Koperasi
Sambutan Kepala Dinas Perdagangan Perindustrian Koperasi dan UKM kabupaten Aceh Barat. (Foto. Istimewa)

Hal ini menjadi jelas bahwa koperasi dipilih sebagai alat perjuangan bangsa Indonesia menuju kemakmuran dan pemerataan. Berdasarkan publikasi BPS 2023 menyampaikan Gini Ratio (0-1) yang mengukur tingkat ketimpangan sebesar 0,388 apabila nilai 0 bermakna pembangunan merata secara sempurna namun apabila nilai 1 berarti ketimpangan yang sangat nyata terjadi dalam suatu negara.

Sedangkan negara yang ketimpangan nya pendapatannya paling rendah terdapat di negara Scandinavia yaitu Denmark dan Norwegia sehingga dapat disimpulkan negara yang koperasi nya maju dan berkembang maka ketimpangan pendapatannya juga rendah dan implementasi pembangunan berkelanjutannya dilaksanakan secara konsisten.

Gerakan koperasi dimulai di kota Lancashire, Inggris 1844 yang dipelopori oleh Rochdale. Gerakan koperasi akhirnya berkembang di seluruh Eropa termasuk di Jerman pertengahan 1860 dan 30 tahun kemudian berkembang di Belanda.

Sebuah koperasi kredit simpan pinjam pertama sekali didirikan di Belanda 1895 di kota Naaldwijk yang masuk dalam wilayah pertanian yang sekarang dikenal dengan daerah greenhouse Westland.

Kehadiran koperasi simpan pinjam berkaitan dengan kemajuan sektor pertanian dan juga untuk mendukung bank tani dalam memberikan kredit simpan pinjam kepada koperasi tani. Berdasarkan publikasi dari Wageningen University, koperasi tani mulai berkembang di Belanda era 1840 hingga 1920. Perkembangan nyata terlihat di tahun 1895 – 1920 koperasi berkembang di setiap desa di Belanda.

Hingga saat ini Koperasi di Belanda memiliki peran penting dalam sektor pertanian dan UKM. Pasar tradisional di Belanda banyak menjual produk yang dihasilkan oleh anggota Koperasi terutama keju. Belanda merupakan negara penghasil keju nomor 3 terbesar di dunia setelah Amerika dan Jerman.

Selain itu, Belanda merupakan negara penghasil produk pertanian terbesar kedua di dunia. Hal ini tidak terlepas dari peran koperasi tani dan koperasi simpan pinjam yang banyak membantu petani di Belanda.

Pemerintah Belanda juga mempertahankan suasana desa wisata yang berada di Kota Amsterdam. Daerah eko wisata Zaanse Schanas terkenal sebagai desa kincir angin yang memproduksi kayu atau timber yang digunakan untuk pembuatan perahu dan juga untuk rumah tangga. Menariknya kayu log tersebut diproduksi menjadi papan dengan mengunakan mesin yang digerakan dengan kincir angin. Banyak kincir angin yang berada di kawasan Eco Wisata Zaanse Schanas dimiliki oleh koperasi.

Perkembangan koperasi di Indonesia merupakan hasil dari pemikiran dan juga kesepakatan dari pendiri Bangsa Indonesia. Pada tahun 1921 setelah menyelesaikan studi di Indonesia, Bapak Koperasi Indonesia Drs. Muhammad Hatta melanjutkan studi di Rotterdam Belanda dan belajar ilmu perdagangan bisnis di Rotterdam School of Commerce sampai tahun 1931.

Sehingga ide koperasi tentunya sangat berpengaruh karena Rotterdam dan Westland merupakan  daerah yang berdekatan dan merupakan daerah yang saling mendukung pertumbuhan ekonomi karena di Rotterdam terdapat Pelabuhan yang membawa hasil pertanian dari Westland.

Hal ini menunjukan bahwa koperasi yang berkembang di Belanda pada era Bapak Koperasi menempuh studi di Belanda adalah koperasi simpan pinjam dan koperasi pertanian yang bertujuan untuk memajukan sektor pertanian di Belanda. Hal ini menjadi kunci sukses pertanian di Belanda yang menjadikan negara kecil tersebut sebagai mengekspor hasil pertanian terbesar kedua di dunia setelah Amerika Serikat.

Pada zaman kolonial Belanda, koperasi simpan pinjam didirikan oleh seorang patih Aria Wiraatmadja 1886 di Purwokerto yang diberi nama Hulp en Spaarbank untuk membantu para priyayi pribumi dari bunga pinjaman tinggi rentenir dan membantu industri tenun.

Koperasi ini bersifat anggota keluarga dan bertujuan untuk mencegah bunga pinjaman yang tinggi. Koperasi mulai aktif di Indonesia setelah kongres anggota koperasi tahun 1947 dan 1953 di Tasikmalaya, Jawa Barat.

Hari ini 9 orang pengurus koperasi berkomitmen untuk membentuk koperasi sebagai panggilan untuk mewujudkan gerakan koperasi terutama dikalangan anak muda .

Koperasi ini bertujuan untuk mengajak mahasiswa dan pemuda untuk menjadi penggerak dan inovator di tengah-tengah masyarakat dan menjadi solusi terhadap masalah yang dihadapi oleh masyarakat. Selain itu, publikasi dari BPS ada sekitar 9,9 juta anak muda yang tidak bekerja di Indonesia. Hal ini sangat mengkhawatirkan dan membutuhkan solusi.

Kehadiran koperasi digital bakti pemuda diharapkan menjadi solusi terhadap  masalah tersebut dengan mengajak anak muda untuk memanfaatkan potensi lingkungan yang ada disekitar mereka.

Mari kita berkontribusi dan berbuat sesuatu walaupun kecil mengutip kata Presiden Amerika Serikat termuda J.F Kennedy yang menyatakan, jangan tanyakan apa yang negara berikan kepadamu tapi, tanya apa yang pernah engkau sumbangkan untuk negara mu. Kata Said Achmad sebagai pencetus Koperasi pertanian digital di Kota Meulaboh. Kedepannya kita akan membuka rekrutmen anggota baru secara online dan kita target 1.000 petani millenial akan lahir di kota Meulaboh 2025 nanti.

Penulis adalah Dosen Universitas Teuku Umar (UTU) Meulaboh & Director Center For Aceh and Social Studies.

Iklan

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

- Advertisment -
Google search engine

Most Popular

Recent Comments