PILAR MERDEKA – Untuk menghadapi lonjakan volume kendaraan saat arus balik Idul Fitri 1446 H, PT Jasa Marga (Persero) Tbk. meningkatkan pelayanan di beberapa titik, yaitu gerbang tol, rest area, dan lajur jalan tol, guna memastikan perjalanan pengguna tol tetap lancar dan nyaman.
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. telah menyiapkan sejumlah langkah antisipatif untuk menjamin kelancaran dan kenyamanan perjalanan pengguna jalan selama arus balik Idul Fitri 1446 H.
Masyarakat diimbau untuk mempersiapkan perjalanan dengan matang sebelum memasuki jalan tol, termasuk: memastikan kesiapan kendaraan, memeriksa kecukupan saldo E-toll dan memperhitungkan kebutuhan bahan bakar.
Corporate Communication and Community Development Group Head Jasa Marga, Lisye Octaviana, mengungkapkan bahwa pada arus balik Lebaran tahun lalu, banyak pengendara yang kehabisan BBM di jalan tol, bahkan sampai berhenti di bahu jalan dan lajur contraflow.
“Pada periode arus balik lebaran tahun 2024, kami mencatat sejumlah permintaan bantuan melalui One Call Center Jasa Marga di nomor 14080 karena kehabisan BBM yang mengakibatkan kendaraan tersebut berhenti di bahu jalan, bahkan ada yang berhenti di lajur contraflow. Oleh karena itu kami meminta pengguna jalan memastikan kecukupan BBM secara berkala, dan dapat mengisi BBM sebelum memasuki ruas tol,” ujar Lisye.
Jasa Marga juga mendorong pengguna jalan untuk aktif mencari informasi lokasi SPBU dan rest area, termasuk alternatif rest area di luar tol jika lokasi di dalam tol mengalami buka-tutup akibat kepadatan.
“Kami mengimbau pengguna jalan untuk dapat secara aktif mencari informasi melalui aplikasi Travoy Jasa Marga terkait Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) atau Rest Area baik di rest area di jalan tol maupun di jalan arteri/non tol yang dekat dengan akses keluar jalan tol sebagai alternatif apabila rest area di jalan tol dilakukan buka tutup karena penuh,” lanjutnya.
Selain BBM, perhatian besar juga diberikan pada kesiapan saldo E-toll, terutama bagi pemudik dari arah Surabaya dan Semarang menuju Jakarta.
Jasa Marga merekomendasikan saldo minimal Rp500.000 untuk golongan 1 dari Semarang dan Rp1.000.000 dari Surabaya.
Kurangnya saldo e-toll pada saat transaksi di gardu tol akan mengakibatkan waktu penundaan yang cukup signifikan.
Dengan adanya waktu penundaan di gerbang tol tersebut, yang semula dalam 1 menit bisa melayani transaksi hingga lima kendaraan, jika pengguna jalan melakukan top up di gardu tol, maka dalam waktu 1 menit hanya bisa melayani satu kendaraan saja.
Estimasi waktu tersebut jika diaplikasikan pada ribuan kendaraan yang melalui GT Cikampek Utama, maka akan sangat merugikan pengguna jalan.
“Untuk itu kami kembali meminta kerja sama dari pengguna jalan, agar mengecek kecukupan saldo e-toll sebelum bertransaksi di Gerbang Tol agar perjalanan arus balik semakin aman dan nyaman. Pengguna jalan dapat mengisi saldo e-toll melalui aplikasi mobile banking sesuai bank penerbit, melalui aplikasi Travoy, minimarket hingga top up saldo e-toll di rest area,” jelas Lisye.
Ia juga mengingatkan, khusus bagi pengguna Tol Trans Jawa dengan sistem transaksi tertutup, kartu E-toll yang digunakan saat masuk tol (tap in) harus sama dengan saat keluar tol (tap out).
Pengendara tidak diperkenankan meminjam kartu milik orang lain bila saldo tidak mencukupi.
Sebagai bentuk kesiapan perjalanan lainnya, Jasa Marga menyarankan pengguna jalan untuk mengecek kondisi kendaraan, membawa perbekalan cukup, serta disiplin terhadap rambu dan arahan petugas.
Waktu di rest area juga sebaiknya dibatasi agar bisa digunakan secara bergantian dengan pengguna lain.
Pengguna jalan bisa memantau kondisi lalu lintas secara real-time melalui aplikasi Travoy yang juga menyediakan informasi CCTV di sepanjang jalan tol.
Layanan informasi dan bantuan juga tersedia melalui One Call Center Jasa Marga di 14080, akun X (Twitter) @PTJASAMARGA, serta media sosial resmi Jasa Marga. (Mons)