PILAR MERDEKA – Di Singapura berdiri Kampong Glam, perkampungan yang mayoritas dihuni etnis Melayu Muslim.
Kampong Glam atau Kampung Gelam ini awalnya pemukiman suku Bugis dan Jawa yang datang ke Singapura.
Tidak hanya budaya, kedatangan mereka di abad 18-an juga membawa agama Islam dan membentuk Kampong Glam.
Banyak yang bisa dijelajahi dan dilihat di Kampong Glam, seperti :
1. Masjid Sultan
Ini masjid terbesar di Singapura yang didirikan tahun 1826 oleh pedagang dari Jawa. Desain masjid dibuat Denis Santry dari Swan dan Maclareng, perusahaan arsitektur tertua Singapura.
Ciri khas Masjid Sultan adalah kubahnya yang berbentuk seperti bawang.
Kubah itu didesain dari kaca bekas sisa botol yang disumbangkan masyarakat muslim berpendapatan kecil.
Sampai sekarang Masjid Sultan masih digunakan dan digolongkan sebagai warisan budaya Singapura. Di bulan Ramadan, selalu diadakan buka puasa bersama dengan meja dan kursi sepanjang 240 meter.
2. Madrasah Alsagoff Al-Arabia
Madrasah ini salah satu madrasah tertua dan terbesar di Singapura. Didirikan tahun 1912, Madrasah Alsagoff Al-Arabia beroperasi hingga sekarang.
Sekolah khusus muslim ini didirikan Syed Mohamed bin Ahmed Alsagoff, pengusaha turunan Yemen-Arab.
Awalnya hanya sebuah sekolah kecil untuk mengajarkan anak laki-laki dasar agama islam.
Sejalan dengan waktu sekolah ini berubah jadi madrasah yang juga menerima siswa perempuan. Selain agama, lembaga pendidikan ini juga mengajarkan pengetahuan umum lainnya standar pendidikan Singapura.
3. Masjid Malabar
Masjid Malabar tidak sebesar Masjid Sultan. Lokasinya di persimpangan Victoria Street dan Jalan Sulta.
Masjid ini dibangun dan dipelihara oleh komunitas Muslim Malabar.
Masjid Malabar didesain A.H Sidique, imigran asal India. Yang unik, warna bangunan Masjid Malabar didominasi biru dan putih. Kubahnya berwarna emas.
Karena kubah emasnya mirip Masjid Sultan, masjid ini sering disebut saudara kecil Masjid Sultan.
4. Jalan Haji Lane
Salah satu pusat perbelanjaan tertua di Kampong Glam terdapat di jalan Haji Lane. Panjang jalan ini hanya sekitar 4 meter dan terkenal sebagai jalan terpendek di Singapura.
Dinamakan Haji Lane karena dulu sepanjang jalan ini banyak travel biro. Travel biro ini mengurus keberangkatan naik haji ke Mekah.
Selain itu, di sini ada banyak toko-toko yang milik pedagang dari Arab.
Mereka menjual rempah-rempah, bahan baku makanan Arab dan busana muslim. (*/Mons)