BerandaPendidikan"IKABA Kampus-Ku"

“IKABA Kampus-Ku”

Catatan Monang Sitohang

Ikatan Keluarga Besar Alumni (IKABA) Poltekpar Medan adalah wadah- tempat berkumpulnya para alumni lintas angkatan dan jurusan, mulai angkatan pertama, kedua, ketiga di era 90-an hingga angkatan era 2.000-an menjadi satu di IKABA.

Memang terlihat sederhana dan mudah atau tidak susah menjalankan suatu wadah, perkumpulan dan/atau organisasi apapun, contohnya IKABA. Tapi maaf para sahabat, itu cuma teori, namun prakteknya akan berbanding terbalik.

Artinya, sahabat-sahabat yang mau terlibat menjalankan kepengurusan di IKABA, haruslah tahu bahwa menjalankan roda kepengurusan tersebut tidaklah mudah sebagaimana teorinya, namun bukan pula praktek kepengurusan itu tidak bisa berjalan baik dan lancar. Kuncinya, sesama para pengurus harus satukan persepi yang seirama untuk menakodahi IKABA dalam menjalankan visi-misi organisasi.

Jadi, Kepengurusan IKABA akan bisa dan mampu berjalan baik serta lancar ke depannya, selain satukan persepsi, para pengurus juga haruslah solid satu sama lain, dan pantangkan agar tidak terkotak-kotak. “Siapa yang mau masuk dalam jajaran pengurus, terlebih Ketua Umum, berarti siap meluangkan waktu, tenaga, pikiran dan lain sebagainya”.

IKABA
Mahasiswi-mahasiwi BPLP saat di kampus Jalan Perintis Kemerdekaan, Kota Medan. (Foto. Istimewa)
IKABA
Mahasiswa-mahasiwi BPLP saat di kampus Jalan Perintis Kemerdekaan, Kota Medan. (Foto. Istimewa)

Sementara, bagi segenap anggota dan/atau keluarga besar IKABA dimanapun berada, diharapkan agar senantiasa mendukung keberadaan IKABA. Setidaknya, para anggota berkenan turut serta dalam memberikan sumbang saran, masukan, pemikiran-pemikiran visioner dan kritikan yang sifatnya membangun.

Kalau mau jujur, sekarang ini IKABA ibarat sedang berada di persimpangan jalan yang belum punya arah pasti. Karenanya, marilah kita maknai bersama bahwa keberadaan kondisi tersebut menjadi moment yang tepat untuk menentukan arah jalan IKABA di masa datang.

Sekilas mundur ke belakang untuk mengingat serta mengenang kembali kisah terbentuk/berdirinya IKABA. Sejauh ini belum ada satupun referensi yang sahih terkait kapan berdiri dan siapa saja pendiri IKABA.

Setidaknya, menurut informasi dari sejumlah sumber alumni berikut ini semoga bisa dijadikan rujukan. Oslan Sinulingga menuturkan, ia kurang tahu persis kapan terbentuknya perkumpulan alumni. Tapi reuni akbar pertama 1998 dan bertepatan wisuda perdana.

“Jadi disitu kira-kira dibentuk dan kalau tidak salah ketua pertama Medianto,” perkiraan Oslan sembari menambahkan ide awal oleh alumni-alumni yang berada di Bintan masa itu, antara lain Arif dan Sapril Sembiring.

IKABA
Alumni Togar Sibagariang MUP 98 saat di kampus Poltekpar Medan. (Foto. Monang Sitohang)

Sementara, Muhammad Hamdani mengaku lupa detail tahun terbentuknya ikatan alumni tersebut, diperkirakan antara tahun 1997-1999. Pelopor atau pemrakarsanya, Zulfikar (alm), Ferry Ardian, Arif dan lainnya. Awal terbentuk di Pulau Bintan. Sedangkan Arif menambahkan, pertama kali bernama Ikatan Alumni Akpar Medan (IAAM), kemudian dirubah menjadi IKABA Poltekpar Medan.

Untuk mendapatkan dan melekatkan asal usul IKABA yang lebih sahih, maka dengan segala hormat, marilah kita dorong dan dukung agar asal usul tersebut dijadikan bagian dari ‘PR’ Pengurus IKABA yang baru. Perlahan tapi pasti, mungkin sekaranglah saatnya IKABA bisa membukukan identitas dan/atau jati dirinya, berguna dan bermartabat.

IKABA ibarat seorang anak manusia yang wajib hukumnya memiliki identitas. Minimal, kita tahu dimana, kapan dan siapa yang “membidani” lahirnya IKABA. Patut dianggap penting, sebab hal itu merupakan bagian dari proses perjalanan sejarah terbentunya IKABA yang tanpa terasa diperkirakan hingga kini sudah berusia 25 tahun.

Singkat kata, marilah kita renungkan sambil bergandengan tangan dengan penuh rasa memiliki, gelorakan semangat “IKABA Kampus-Ku”. Jadikan IKABA satu wadah tempat bertukar informasi dan pengalaman satu sama lain, serta tempat ‘belajar-mengajar’ dalam bingkaian forum silaturahmi. Di akhir catatan ini, ku hanya bisa berdo’a, semoga Buku Saku 25 Tahun IKABA bisa terealisasi, amiiinnn.

Ketum Terpilih

IKABA
Sonni Fahriza, Ketua Umum IKABA Medan terpilih saat bersama dosen dan mahasiswa-mahasiwi di kampus Poltekpar Medan Jalan Rumah Sakit Haji No.12 Kota Medan

Tepat Pukul 14.00 WIB sebagaimana dijadwalkan, acara beranjak dimulai. Melalui MC yang dipandu Caroline Dasalak, para hadirin diminta berdiri untuk mengumandangkan Indonesia Raya, setelah itu Hymne IKABA dan disusul do’a.

Terlihat, pemilihan Ketua Umum (Ketum) IKABA Poltekpar Medan untuk periode 2024-2028, pada Jum’at (23/8) cukup diapresiasi para alumni. Aacara diselenggarakan di Lantai 3 Achmad Tahir Hotel, Ruang Samosir, Kampus Poltekpar Medan.

Satu persatu para alumni lintas angkatan dan jurusan sudah tiba, kemudian mendaftarkan diri yang sebaliknya pendaftar mendapatkan surat suara. Di sela-sela itu, masing-masing alumni bersalaman, peluk rindu dan berbagi cerita dengan penuh keakraban.

Pada kesempatan itu, Ketua Panitia Junianto Sihaloho, menyampaikan sistem pemilihan kali ini dilakukan secara langsung. “Jadi panitia memastikan seluruh proses pemilihan berjalan secara transparan dan adil sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan,”jelas Junianto, alumni RDS ’94.

Di kesempatan yang sama, Pembina mewakili Direktur Poltekpar Medan, Dr. Muhammad Hamdani, S.Sos, M.Si, CHE, juga alumni BPLP-Akpar-Poltekpar Medan sangat mengapresiasi seluruh alumni sehubungan ikut berpartisipasi hadir untuk memberikan hak suara dalam pemilihan tersebut.

“Kehadiran teman-teman menunjukkan semangat kebersamaan dan kecintaan kita terhadap IKABA dan almamater tercinta. Mari kita teruskan semangat membangun IKABA Poltekpar Medan agar lebih kuat dan solid,”ajak Hamdani.

Seiring waktu berjalan, sekitar Pukul 16.32 WIB, kota suara dibuka oleh Junianto. Dan Pembina Muhammad Hamdani dipersilahkan mengambil salah satu kertas suara sekaligus menyebutkannya. Diikuti Hirsan, Dosen Poltekpar Medan hingga bergilir dari angkatan pertama, kedua dan seterusnya.

Dari hasil penghitungan suara, Sonni Fahriza mengungguli Riky Manurung. Sonni mendapatkan 45 suara, sedangkan Riky Manurung 9 suara dan 2 suara abstain (tidak digunakan). Selanjutnya, Sonni Fahriza selaku Ketum terpilih menandatangani Fakta Integritas sebagai bentuk komitmen untuk menjalankan tugas sebaik mungkin dengan penuh rasa tanggungjawab.

*) Penulis adalah alumni Balai Pendidikan Latihan Pariwisata, BPLP FBS’94

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses

spot_img
- Advertisment -

DAERAH