MEDAN, PILAR MERDEKA – Atlet-atlet paralimpiade Sumatera Utara (Sumut) akhirnya merasakan kebahagiaan setelah menantikan selama sembilan tahun. Gubsu, Muhammad Bobby Afif Nasution, telah menyetarakan bonus peraih medali Pekan Paralimpiade Nasional (Peparnas) dengan bonus atlet Pekan Olahraga Nasional (PON).
Perbedaan besaran bonus antara atlet paralimpiade dan atlet PON di Sumut telah menjadi perhatian. Atlet paralimpiade Sumut yang meraih medali emas kategori tunggal saat ini mendapatkan Rp150 juta, sementara atlet PON mendapatkan Rp250 juta.
Menurut Nurtani Purba, atlet peraih medali emas cabor (cabang olahraga), angkat berat Peparnas XVII, perbedaan ini terasa tidak adil karena baik atlet Peparnas maupun PON sama-sama berjuang dengan sekuat tenaga.
“Selama ini, ini yang kami nanti-nanti dalam beberapa tahun terakhir, dan akhirnya bonus kami disamakan dengan atlet normal, ini terjadi rupanya setelah Pak Bobby jadi Gubernur, terima kasih Pak Bobby,” kata Nurtani Purba, usai penyaluran bonus/tali asih peraih medali emas PON XXI dan Peparnas XVII, Selasa (25/3/2025) di Aula Raja Inal Siregar (RIS), kantor Gubernur Sumatera Utara.
Rekan Nurtani, Sri Ramadani bahkan sampai tidak bisa berkata-kata, bonusnya disetarakan dengan atlet normal. Ditambah lagi, pajak ditanggung Pemprov Sumut, dan juga ada tambahan bonus, yang dirasakan atlet paralimpiade.
“Tak bisa berkata-kata lagi Bang, 2016 sampai 2025, akhirnya sama bonusnya, saya sangat senang sekali, Alhamdulillah ya Allah, bangga dengan Pak Bobby, yang dengarkan aspirasi masyarakat,” kata Sri Ramadani.
Awalnya, saat penyerahan tali asih, Ketua National Paralympic Committee (NPC) Alan Sastra Ginting bertanya kepada Bobby Nasution, mengapa bonus atlet paralimpiade dan normal berbeda. Ini langsung direspons Bobby Nasution secara positif, dia pun memerintahkan kepada OPD terkait untuk menyetarakan bonus atlet Peparnas dan PON.
“Kami tentu sangat bersyukur akhirnya bonus atlet Peparnas sama dengan bonus atlet PON, ini luar biasa, kami sangat berterima kasih kepada Pak Gubernur, Pak Bobby Nasution,” kata Alan Sastra Ginting. (Mons)