BerandaKulinerBerburu Kuliner Seafood Segar di Percut

Berburu Kuliner Seafood Segar di Percut

DELI SERDANG, PILAR MERDEKA – Perjalanan wisata kuliner ini berawal dari Syahrial Sinaga, saat itu ia mengatakan ada restoran atau rumah makan Raja namanya di kawasan Bagan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang, Provinsi Sumatera Utara yang ketepatan pemiliknya Marga Sinaga.

Singkat cerita kami atur waktu, dan ketepatan, Minggu (13/8)  ada acara peletakan batu pertama pembangunan Mesjid di Dusun V, Desa Bandar Klippa, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang, usai dari acara itu kami pun bergegas menuju Percut.

Hampir satu jam perjalanan kami tiba di Percut Sei Tuan, saat hendak memasuki kawasan restoran, sejumlah pria dan wanita terlihat berdiri dipinggir jalan, sambil mengayun-ayunkan tangannya isyarat memanggil untuk menyarankan parkir. Semakin dekat semakin jelas terdengar apa yang mereka katakan, “Bang…disini saja parkirnya,”.

Saat itu kami lebih memilih parkir di pojok kawasan restoran. Setelah memarkirkan mobil, dua orang wanita berhijab pun menghampiri, ” Bang di restoran apung kami aja makannya,” ujar mereka, sambil menjelaskan produk yang mereka jual, karena sudah ada tujuan, salah seorang dari kami mengatakan, “Maaf ya mbak, kami mau ke restoran Raja.

Dua Pilihan Menikmati Kuliner Sea Food

Percut
Saat bincang-bincang bersama Hendun Sinaga pemilik RM Raja dan Cahaya Puteri sore itu. (Foto. Pilar Merdeka)

Setiba di Rumah Makan (RM) Raja, sore itu terlihat ramai hilir mudik, hiruk pikuk  suara mesin kapal jelas terdengar, dan ternyata kapal-kapal mesin itu adalah sarana layanan gratis yang diberikan oleh pemilik rumah makan untuk antar jemput para pengunjung bila ingin makan di restoran atau rumah makan terapung.

Saat itu kami memilih untuk tidak menyeberang, sesuai dengan niat awal untuk untuk makan di Rumah Makan Raja. Persis di sebelah rumah makan Raja ada Tempat Pelelangan Ikan (TPI) dan sempat terlihat aneka sea food begitu segar-segar, mulai dari udang, kepiting, cumi-cumi, sotong dan aneka ragam ikan, seperti bawal, kakap, pari, gembung dan sebagainya.

Di RM Raja oleh Hendun Sinaga anak dari pemilik rumah makan itu menawarkan dua pilihan, pertama kita bisa membeli semua hidangannya yang ada di RM Raja, kedua kita bisa membeli seafood di TPI lalu kemudian minta tolong dimasakkan di RM tersebut dan apabila kamu memilih opsi yang kedua, biaya masaknya dikenakan Rp 15 ribu per kg.

Kami pun memilih opsi kedua, tanpa memikir Panjang lagi kami langsung ke TPI ditemani Hendun, salah seorang dari pedagang mulai menawarkan sea food segar yang baru ditangkap oleh nelayan, “Bang…ikannya, ada kakap, gembung, udang kepiting, murah saja,”. Setelah saya tanya harganya, dia pun menjawab, “Pakai paket saja ya bang, saya kasih Rp. 200 ribu untuk 3Kg, itu dicampur ada udang, kepiting, dan ikan kakap untuk 5 orang.

Kemudian sea food yang dibeli diserhakan ke Hendun, dan Hendun bertanya, “Sea food nya mau dimasak apa Bang?” atas kesepakatan bersama ikan kakap, gembung dibakar, kepiting asam manis dan udang digoreng pakai tepung. Sembari menunggu masak kami pun memesan minuman, kelapa muda, dan teh manis.

Sekitar setengah jam hidangan sea food pun siap untuk disantap. Kepiting asam manis, muncul pertama, hmmmm..aromanya dan  tampilannya menggiurkan, kemudian disusul udang goreng tepung, dan ikan bakar juga tidak kalah menggoda aromanya. Hidangan lain pun telah tersaji seperti nasi plus cabai rawit giling kecap dan lainnya.

Entah apa yang membuat kami berlima, secara bersamaan lebih memilih udang goreng tepung, renyah, gurih yang membuat kami seperti terhipnotis untuk mengambil Kembali sambal dicolek cabai rawit giling, setelah itu disusul dengan ikan kakap, gembung, setelah nasi mulai habis kami beralih ke kepiting asam manis..”Hmmmm, rasanya seafood-nya segar, nikmat rasanya,” gumamku dalam hati. Dan kami berlima tidak mengkhwatirkan yang katanya kelesterol, yang penting makan enak, berfikir enak tidur pun enak..hahaha.

Seperti kata Virginia Woolf yang disadur dari bolo.com, “Seseorang tidak dapat berpikir dengan baik, mencintai dengan baik, tidur dengan nyenyak, jika seseorang tidak makan dengan baik,”.

Ada Enam Rumah Makan

Percut
Perahu mesin milik RM Cahaya Puteri hendak mengantarkan pengunjung ke RM Cahaya Puteri. (Foto. Pilar Merdeka)

Menurut Hendun Sinaga di kawasan Bagan Percut ini ada enam restoran atau rumah makan, “Jadi restoran disini ada enam, tiga disini sekitar kawasan RM Raja, RM Cahaya Puteri, RM Ujung Pinggir Muara, RM Mamak dan lainnya, diantaranya tiga lagi ada di bagan, kalau mau menuju rumah makan terapung di bagan dengan jarak tempuh waktu sekitar 15 menit naik kapal mesin dari sini, dan kalau mau jalan-jalan ke bagan perorang dikenakan biaya Rp. 10. 000,-pulang pergi,”.

Kemudian Hendun melanjutkan lagi, rumah makan di kawasan Percut Sei Tuan ini buka dari Jam 9.00 – 18.00 WIB dan kalau malam kami  tidak buka, kalau hari biasa justru pengujung lebih ramai, karena banyak juga orang kantor datang dari Kota Medan makan di Kawasan Percut bahkan dari daerah Berastagi atau daerah Pariban ke atas.

Jadi kembali seperti saya katakan sebelumnya bahwa disini sistem nya kalo pengunjung order sea food langsung kita bisa masakan pakai bahan kita jadi tidak seperti tadi beli sea food lalu dimasakkan. Tetapi ini ada paketnya, misalkan untuk 10 orang dikenakan 300 ribu, isinya ada udang 1kg, cumi 1 kg, kepiting 1kg, kerang 2kg dan ikan 1kg, untuk Ikan bisa milih, biasanya ada ikan kakap, nila, sama gembung, dan cara masaknya tergantung selera, biasanya kepiting di asam manis. ikan dibakar, udang di goreng mentega biasanya pakai tepung. “Kalo jasa masak nya 15 ribu perkilogram, seperti abang tadi, kan pesan 3kg, jadi kena 45 ribu,”tutup Hendun Sinaga.

Sebelum bergegas ke parkiran salah seorang diantara kami, Hery Buha Manalu menyempatkan belanja kepiting dan udang yang telihat begitu segar-segar. Kemudian kami beranjak ke parkiran tidak lama petugas parkir datang dan memberikan aba-aba, setelah hendak jalan, saya berikan Rp. 10 ribu rupiah, sontak petugas parker bilang, “Bang parkir disini mobil 20 ribu, memang segitu bang,” lalu, “Saya keluarkan kembali pecahan 10 ribu, maklum Bang, pertama kali ke Percut ini,” ujar saya sambil menyodorkan uangnya. (Monang Sitohang)

Iklan

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

- Advertisment -
Google search engine

Most Popular

Recent Comments