PILAR MERDEKA – “Para sahabat pensiunan pasti sudah kenal dengan lagu Desember Kelabu, ya? Sekarang kita panggilkan penyanyi asli dari lagu Desember Kelabu,” kata Ellen, pembawa acara Pertemuan III Pendengar Radio Pensiunan, kali ini mengambil tempat di Kota Surabaya, Sabtu, 11 November 2023.
Para pensiunan yang hadir di Restoran Michael TJ kontan celangak-celinguk, seraya berbisik, Yuni Shara datang? Tapi semua terkejut heran yang maju ke tengah panggung bukan Yuni Shara tapi Maharani Kahar, komandan dan penggagas acara Pertemuan Pendengar Radio Pensiunan di Surabaya tersebut.
Melihat suasana bingung, Ellen langsung menjelaskan, lagu Desember Kelabu pertama kali dinyanyikan tahun 1982 adalah oleh Maharani Kahar. Sontak para pensiunan yang hadir, pria wanita menyerbu Maharani Kahar berfoto.
Suasana riuh rendah. Terutama yang nenek-nenek menyerbu panggung, memeluk, menempel sang penyanyi untuk berfoto ria.
Maharani tampak kewalahan tapi terus mendendangkan lagu Desember Kelabu. Sejenak yang sudah berhasil foto dengan Maharani mundur, tidak kembali ke bangku tetapi ikut menyanyi sambil goyang mengikuti irama lagu Desember Kelabu. Lucu.
“Saya itu selalu menyanyikan lagu Desember Kelabu. Bukan hanya di kamar mandi atau karaokean juga saat ada kesempatan nyanyi di acara-acara. Tapi baru hari ini saya tau kalau Maharani Kahar adalah penyanyi aslinya. Padahal tiap hari bercanda di whatsapp grup pendengar Radio Pensiunan dengan Maharani,” kata dokter penyakit dalam senior, Sugiyono, datang dari Depok Jawa Barat, juga ikut foto bersama dengan Maharani Kahar.
Sejatinya para pendengar Radio Pensiunan yang usianya mayoritas 60-75 tahun sudah mengenal lagu Desember Kelabu ketika muda dulu. Lagu ini diciptakan musisi legendaris A. Riyanto dan direkam Maharani Kahar tahun 1982 dam menjadi hit era itu.
Tapi Maharani kemudian tidak banyak tampil di publik karena sibuk dengan pekerjaanya sebagai karyawan Perusahaan Listrik Negara (PLN) Jawa Timur.
Kekosongan penyanyi aslinya ini kemudian diisi oleh Yuni Shara dengan membawakan lagu Desember Kelabu. Didukung media yang semakin mudah untuk meluas dan cepat menyebar di era modern membuat “daur ulang” lagu Desember Kelabu menjadi terkenal.
Yuni Shara pun menjadi dikenal sebagai penyanyi lagu Desember Kelabu.
Munculnya lagu Desember Kelabu lewat suara Yuni Shara tahun 1997 menyentuh alam bawah sadar mereka yang usianya sudah 40-50 tahun. Mereka kenal lagu itu, hapal lagu itu, tetapi tidak ingat lagi atau enggan mengingat, siapa penyanyi aslinya dulu ketika mereka remaja.
Maka yang melekat dalam pengenalan mereka kemudian adalah penyanyi saat ini, yaitu Yuni Shara. Ditambah setiap acara permintaan lagu Desember Kelabu dengan rujukan, lagunya Yuni Shara. Jadilah orang mengenal Desember Kelabu merupakan lagu Yuni Shara. Tidak salah tetapi tetapi kurang pas.
Karyawan PLN
Kemana Maharani Kahar setelah populer menyanyikan lagu Desember Kelabu? Maharani mengaku dirinya kemudian bekerja di Perusahaan Listrik Negara (PLN). Agak kontras dengan predikatnya sebagai artis penyanyi mendengar kerjanya mengurus listrik.
“Saya terus menyanyi tetapi hanya hari libur seperti Sabtu atau Minggu. Kalau ada tawaran show saya sudah harus terbang Jumat sore. Jumat itu saya sudah kerja buru-buru takut telat pesawat terbang. Lama kelamaan tidak enak juga sama teman sejawat. Keluarga juga mulai membutuhkan perhatian. Jadi saya tampil menyanyi jika betul ada waktu. Lama kelamaan, ya, banyak kerja dan keluarga dibanding menyanyi secara komersial,” cerita Maharani Kahar, nenek dengan empat cucu.
Sebetulnya setelah sukses dengan Desember Kelabu tahun 1982 Maharani Kahar masih merekam satu album lagi tahun 1994, yaitu Malam Kelabu. Tetapi harus diakui lagu Malam Kelabu tidak sesukses lagu Desember Kelabu. Keduanya merupakan lagu balada yang menghanyutkan perasaan para pendengar lagu tersebut, siapapun yang mendendangkan.
Ramah & Lincah
Pertemuan Pendengar Radio Pensiunan di Surabaya merupakan bagian dari aktivitas Radio Pensiunan. Radio Pensiunan mulai mengudara tanggal 3 Januari 2023 ditujukan untuk mereka yang akan pensiun tetapi gelisah atau merasa khawatir menghadapi hari-hari pensiun.
Tidak lagi bekerja merupakan momok untuk banyak orang sehingga Radio Pensiunan merasa perlu memberi ruang diskusi kepada mereka. Dalam perjalanannya Radio Pensiunan lebih banyak didengar mereka yang sudah pensiun dan menjadi ajang ngobrol antara mereka. Kondisi tersebut membantu calon pensiunan yang mendengarkan Radio Pensiunan menjadi merasa tenang.
Radio Pensiunan sesuai segmennya memutar lagu-lagu saat mereka remaja, era 70-an sampai tahun 2000. Tujuannya adalah mengembalikan kenangan pendengar ketika para pensiunan masih penuh semangat sehingga tetap semangat saat ini.
Salah satu lagu yang diputar adalah Desember Kelabu, bukan suara Yuni Shara tetapi suara Maharani Kahar sebagai penyanyi asli. Seperti lagu lainnya di Radio Pensiunan berusaha memutarkan lagu lama dengan penyanyi asli sehingga nuansa nostalgia yang mendengarkan tercipta secara nyata.
Mendengar suaranya membawakan lagu Desember Kelabu terdengar di Radio Pensiunan Maharani langsung kontak studio Radio Pensiunan. Dengan riang Maharani menyampaikan, itu suaranya. Program Direktur Radio Pensiunan, Andri Herdiansyah yang mendapat pesan tersebut tidak menyiakan waktu langsung kontak balik, memastikan bahwa pengirim pesan tersebut adalah Maharani Kahar? Maka, pada awal-awal siaran Radio Pensiunan sudah muncul suara Maharani Kahar menyampaikan testimoni tentang Radio Pensiunan yang positif, menurutnya.
Selanjutnya, Maharani Kahar menjadi pendengar setia Radio Pensiunan yang, menurutnya, tidak pernah berhenti mendengarkan. Radio Pensiunan juga menjadikan tamu Maharani Kahar dalam acara Obrolan Pensiunan, berkisah bagaimana menjadi penyanyi masa lalu yang perjuangannya jauh berbeda dengan masa sekarang.
Berbagai kompetisi menyanyi harus dilalui bersaing dengan ketat adu kemampuan dalam teknik dan suara. Suatu hari komposer besar A. Ryanto bersama penyanyi spesialis cover version, Johan Untung melihat Maharani sedang menyanyi dalam acara Telerama TVRI Surabaya. Melihat kemampuan Maharani menyanyi sontak A.Ryanto menawarinya rekaman di Jakarta yang tentu tidak ditolak. “Saya tinggal di kediaman Mas Kelik (panggilan akrab A. Ryanto) di Jakarta selama rekaman,” kata Maharani mengenang masa itu.
Ketika pendengar Radio Pensiunan kemudian membentuk komunitas Maharani tidak mau ketinggalan. Bahkan Maharani mengkomandani penyelenggaraan pertemuan pendengar Radio Pensiunan di Surabaya. Bersama sahabatnya, Wulan Retno Wigati, berjibaku mempersiapkan acara yang dihadiri pendengar dari Jabotabek, Jawa Barat, Jawa Tengah dan Bali.
Kegiatan dari nyanyi, makan-makan, sampai tur ke hutan mangrove dirancang Maharani dan Wulan untuk pendengar Radio Pensiunan. Acara sejak pukul 09.00 sampai 20.00 diikuti semua pensiunan dengan penuh kegembiraan. Maharani menyambut, memandu mereka. dengan penuh keramahan dan terasa tidak ada jarak dengan semua peserta.
“Saya senang sekali hari ini. Persiapan yang melelahkan terbayar. Semua senang. Saya tidak merasa capek. Semoga semuanya sehat dan bisa berkumpul lagi bernyanyi bersama di usia senja,” kata Maharani yang baru beranjak pulang dari tempat acara pukul 21.30 setelah semua tamu pulang. Luar biasa! *** Eddy Koko