DELI SERDANG, PILAR MERDEKA – Bandrek merupakan minuman khas tradisional Indonesia yang terbuat dari berbagai rempah-rempah, seperti Jahe, Kulit Kayu Manis, Lada Hitam atau Lada Putih dan Sereh dicampur dengan Gula Aren, Gula Putih, Daun Pandan dan sedikit Garam sebagai penambah rasa.
Campuran berbagai rempah tadi direbus hingga mendidih sampai air rebusan berubah warna. Komposisi bahan dari sang peracik akan menghasilkan kualitas dan citarasa Bandrek. Begitu banyak manfaat yang didapat untuk kesehatan tubuh bila kita minum Bandrek.
Angkringan Bandrek Rika merupakan satu dari sekian banyak tempat usaha sejenis, tetapi menawarkan suasana yang berbeda dari tempat yang lain. Berlokasi di Pasar IV Gang Amal 5, Dusun Tani B, Desa Sidodadi, Kecamatan Beringin, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara.
Sesaat kita akan disuguhi tanaman bunga hias yang ditata rapi dan asri dengan padu padan meja kursi yang estetik. Ada rasa nyaman dan betah untuk berlama-lama. Ada banyak pilihan menu selain Bandrek yang menjadi hidangan ditambah fasilitas musik karaoke, yang khusus malam Jum’at musiknya ditiadakan.
Tersedia pula menu Ayam Penyet, Indomie goreng atau kuah, kopi, Teh Manis Dingin dan aneka jus. Soal harga dan citarasa tak perlu khawatir. Murah dan enak, masih diangka 10 ribuan. “Jus Timunnya kental dan harganya pun terjangkau” ungkap Rasidi (47) yang berkunjung untuk kedua kalinya yang datang bersama istrinya.
“Awalnya kami berjualan bunga dan tanaman hias, jadi konsep tempatnya kami buat seperti taman. Kami berdua, saya dan istri, memang pecinta tanaman hias,” ujar Muhammad Ismail (40), owner Angkringan Bandrek Rika.
“Kemudian, awalnya kami membuat resep Bandrek sebanyak 100 porsi yang kami bagikan secara gratis dan meminta pendapat mereka. Meskipun citarasa di antara testimoni orang-orang tidak selalu sama, tapi pada akhirnya sebagian besar mengatakan bahwa bandreknya nikmat dan mantap,” terang Ismail pada awak media pada Jumat (25/7/2025).
Saat disinggung tentang suka dukanya berbisnis bandrek lebih lanjut ayah dari 3 orang anak ini menuturkan, “Kami sadar usaha kami ini di perkampungan yang tidak berada di lintasan jalan besar, tapi rata-rata yang datang justru tamu dari jauh, dari Pakam, Tembung, Pantai Labu ada juga yang dari Galang. Ternyata mereka datang atas rekomendasi teman dan keluarga yang pernah datang sebelumnya”.
“Saya tak ada beban dalam menjalani usaha ini, jadi dijalani aja dan tidak khawatir”, “jadi kalau soal cerita duka dalam bisnis rasanya tidak ada karena menjalani dengan hati yang senang”. “Kadang hari cerah yang biasanya ramai orang datang tapi hanya sedikit tamu, justru saat hujan banyak tamu yang datang” ungkap Ismail.
Keyakinan yang kuat tentang keberkahan rezeki yang diberikan Sang Maha menjadi pondasi kuat dihati Ismail bersama keluarga dalam menjalankan usahanya sejak tahun 2022. “Saya meyakini bahwa Sang Maha Kaya akan memberikan rezek untuk hamba-Nya yang mau berusaha dan bertakwa,” pungkas Ismail dengan semangat. (Budi Sudarman)
