BerandaDaerahHikmah Idul Adha,"Menyembelih Kesombongan dan Kekikiran"

Hikmah Idul Adha,”Menyembelih Kesombongan dan Kekikiran”

DEPOK, PILAR MERDEKA – Pada Jum’at, 6 Juni 2025, Umat Islam di tanah air, secara serentak merayakan Idul Adha, 10 Djulhijjah 1446 H. Bagi masyarakat Indonesia, Idul Adha akrab juga disebut hari raya qurban.

Dari informasi yang dihimpun Pilar Merdeka.Com di sebagian wilayah Jabotabek, pelaksanaan pemotongan hewan qurban pada hari itu, terlihat agak berbeda dari beberapa tahun sebelumnya. Jadwal pemotongan hewan qurban di hari ‘H’, tampaknya tak sedikit yang bergeser ke esok harinya-Sabtu.

Diantaranya, warga RT.08/RW.06 Kelurahan Ratu Jaya, Kecamatan Cipayung, Kota Depok, melaksanakan pemotongan hewan qurban pada Sabtu, (07/06). Hewan qurban yang disembelih terdiri dari empat sapi dan tujuh ekor kambing.

Begitu juga di sejumlah wilayah RT/RW di daerah Jakarta Timur dan Kota Bekasi. Seperti, di RT.09/RW.09 Kelurahan Cibubur, Kecamatan Ciracas, RT.05/RW.06 Kelurahan Cipayung, RT.05/RW.05 Kelurahan Ceger, Kecamatan Cipayung, dan di bilangan Kranggan, Jati Sampurna, Kota Bekasi, pemotongan hewan qurban dilaksanakan pada Sabtu.

Idul
Usai penyembelihan sapi dan dilanjutkan proses pengulitan serta pemotongan daging untuk dibagikan, di RT.08/RW.06 Kelurahan Ratu Jaya, Depok, pada Sabtu (07/06). (Foto. Istimewa)

Menurut salah seorang panitia qurban di RT.05/RW.05 Kelurahan Ceger, Kecamatan Cipayung, Immun (45), pergeseran jadwal qurban, Jum’at ke Sabtu, alasannya bertepatan sholat Jum’at, waktu agak mepet, pemotongan dan pembagian akan tergesa-gesa. “Biasanya, warga kami potong qurban pas di hari Idul Adha,”jelas Immun.

Sementara, di tempat terpisah, Ketua Dewan Kemakmuran Musholla-Mesjid (DKM), Musholla Assyuhada di RT.08/RW.06 Kelurahan Ratu Jaya, Kecamatan Cipayung, Kota Depok, H. Samanhudi, tidak begitu menanggapi perubahan jadwal pemotongan qurban Jum’at ke Sabtu. Ia menuturkan, tergantung atau melihat situasi dan kondisi hari yang ideal menurut kesepakatan panitia qurban, dan jarak perubahan waktu pemotongan qurban juga masih wajar.

Samanhudi lebih menyuarakan hikmah qurban. Menunaikan ibadah qurban bagi orang-orang yang mampu menyisihkan sebagian rezeki, silahkan berqurban sebagaimana ketentuannya. Sejatinya, orang-orang yang mampu berqurban itu, karena ingin menjalankan perintah agama. Dan lewat qurban, tentu bisa berbagi dengan warga yang belum mampu berqurban. Bahkan, orang yang tak se-imanpun tak jarang kebagian daging qurban.

BACA JUGA  Rico Waas: Mempelajari Pengelolaan Penanganan Sampah di Rorotan

Sebagaimana Rosulullah SAW bersabda dalam satu hadist yang diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi,”Tidak ada suatu amalan anak Adam yang paling dicintai Allah pada Hari Nahr (Idul Adha) selain menyembelih qurban.” Hadist itu menjelaskan bahwa ibadah qurban merupakan ibadah yang paling dicintai Allah SWT pada Hari Idul Adha.

Itulah salah satu yang diyakini oleh umat Islam sehingga berlomba-lomba melaksanakan ibadah qurban demi mendapatkan keutamaan pahala yang paling dicintai Allah SWT. Untuk mewujudkan berkurban, terkadang seseorang berupaya menabung, ikut arisan, dan bagi ekonomi yang cukup mampu/mapan, biasanya sudah siap sedia pesan hewan qurban tanpa menabung atau berharap mendapat arisan.

Kegembiraan berqurban dirasakan umat Islam se-dunia sebagai wujud syiar Islam berhari raya qurban. Tua muda turut menikmati daging sapi dan/atau kambing dengan beragam menu, seperti sate, soup, rendang, gulai dan lain sebagainya.

Menurut Samanhudi, sesungguhnya ibadah qurban mengajarkan umat Islam untuk menumbuhkan rasa sabar dan ikhlas dalam beramal. Dan momen penyembelihan adalah Simbol untuk “menyembelih” Rasa Kesombongan dan Kekikiran dalam diri.

Lanjut Samanhudi, makna dan hikmah qurban itu, sudah harus diajarkan sejak usia dini agar anak dapat menanamkan sifat keikhlasan dan kesabaran serta mampu mengikis baik kesombongan maupun kekikiran dalam jiwa anak.

Hikmah Hari Raya Idul Adha,”qurban bukan sekedar menyembelih hewan, dan kemudian dagingnya dikonsumsi. Tetapi juga berorientasi untuk menyembelih kesombongan serta kekikiran dalam diri.”

‘Beli sorban di Bengkulu,
Jangan lupa pakai sepatu…
Hari raya qurban telah berlalu,
Semoga kita tambah tawadhu…’.(Roel/Pitro).

Google

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses

spot_img
- Advertisment -

DAERAH