BerandaBudayaGemes Ke-8, Sarana Promosi Mendunia

Gemes Ke-8, Sarana Promosi Mendunia

MEDAN, PILAR MERDEKA – Gelar Melayu Serumpun (Gemes) ke-8, tahun 2025, resmi dibuka oleh Walikota Medan, Rico Tri Putra Waas, Rabu (21/05), di halaman Istana Maimon. Tradisi pemukulan Gendang Melayu merupakan pertanda dibukanya Gemes. Dan pada kesempatan itu, Rico Waas menampilkan kemahirannya memainkan gendang berirama zapin.

Hari itu, hujan mengguyur hampir merata di Kota Medan. Namun, guyuran hujan tak mengurungkan kemeriahan yang menampilkan ragam kesenian dan budaya di hajatan Gemes tersebut. Gemes masuk dalam agenda Karisma Event Nusantara (KEN) Kementerian Pariwisata (Kemenpar).

Hadir dalam perhelatan yang berlangsung selama empat hari, tanggal 21-24 Mei 2025, antara lain Direktur Politeknik Pariwisata (Poltekpar) Medan, Dr. Ngatemin, mewakili Menteri Pariwisata, Sultan Deli XIV, Sultan Mahmud Arya Lamantjiji Perkasa Alam Shah, Wakil Ketua DPRD Kota Medan Zulkarnain, Sekda Kota Medan Wirya Alrahman, Ketua PKK Kota Medan Titin Martinijal dan sejumlah delegasi baik dalam maupun luar negeri.

Dalam sambutannya Wali Kota Medan Rico Tri Putra Bayu Waas mengatakan kita hadir disini karena mempercayai satu hal yang sama dan semangat yang sama serta memiliki akar yang sama yaitu kebudayaan Melayu. Tentunya kebudayaan dapat menjadi identitas dan kekuatan suatu bangsa.

“Melayu Bukan hanya sebagai identitas etnis, tetapi juga jiwa dalam pantun, nafas di dalam gurindam, gerak dalam zapin, suara dalam syair, dan cahaya dalam adat. Saya mungkin tidak terlahir sebagai seorang Melayu, tapi saya percaya bahwa saya berjiwa Melayu tulen,” jelas Rico Waas.

Gemes
Pemberian Piagam penghargaan Karisma Event Nasional 2025 kepada Wali Kota Medan, Rico Tri Putra Waas dari Perwakilan Kementerian Pariwisata RI, Direktur Politeknik Pariwisata (Poltekpar) Medan, Dr. Ngatemin. (Foto. Diskominfo Medan)

Dijelaskan Rico Waas, bangunan Istana Maimun merupakan simbol kejayaan Kesultanan Deli dan warisan sejarah di Kota Medan yang harus dijaga serta dipromosikan. Sejatinya, kebudayaan harus dapat menjadi sarana promosi yang hebat bagi kota ini.

BACA JUGA  Barongsai Naga Merah Atraksi di Sun Plaza

“Insyaallah dengan acara Gemes kita bisa mempromosikan kebudayaan dari kota Medan agar dunia tahu dari mana Melayu itu berasal. Tidak hanya seni budaya dari sisi kuliner dan pakaian juga dapat kita perkenalan sebagai identitas Melayu”, kata Rico Waas.

Menurut Rico Waas, Kita tidak ingin menjadikan Melayu hanya sebagai objek, tetapi harus menjadi subjek. Melayu harus tampil kuat, berdaya, dan menjadi bagian penting dalam promosi identitas kota ini.

“Kalau kita ingin diperhatikan oleh negara luar atau dunia, maka kebudayaan yang harus di dorong. Ini adalah Soft diplomacy, bagaimana kita bisa kuat dipandang negara luar karena kebudayaan kita yang hebat”, ujar Rico Waas.

Sementara itu Menteri Pariwisata RI diwakili Direktur Poltekpar Medan, Dr Ngatemin mengatakan bahwa apresiasi disampaikan kepada Pemko Medan karena Gemes kembali masuk dalam Karisma Event Nusantara (KEN) 2025. Tentu diharapkan kegiatan ini dapat memicu tingkat kunjungan wisatawan ke Kota Medan.

“Kami berharap event Gemes ini dapat menjadi atraksi daya tarik wisata yang berdampak pada kunjungan pariwisata dan pengembangan ekonomi kreatif sekaligus memberikan pengalaman yang unik bagi wisatawan”, ujarnya.

Sebelumnya Sultan Deli XIV, Sultan Mahmud Lamantjiji Perkasa Alam Shah, memberikan dukungan penuh terhadap pelaksanaan GEMES 2025. Ia menilai even ini sangat penting dalam upaya pelestarian budaya Melayu, terutama bagi generasi muda.

“Saya mengajak kita semua untuk merawat nilai-nilai adat memperkuat kerukunan dan mewariskan budaya kepada generasi muda.  semoga acara ini menjadi momentum untuk memperteguh jati diri bangsa Melayu yang menjunjung tinggi adap, ilmu dan kemuliaan”, jelas Sultan Deli XIV.

Selanjutnya Gemes ke-8 yang bertujuan untuk melestarikan seni budaya Melayu ini dimeriahkan dengan penampilan penyanyi Melayu Ibukota, Alfin Habib (Dangdut Acadamy) dan Violis Henri Lamiri. Selain itu seluruh Delegasi yang hadir juga tampil membawakan  tarian Melayu.

BACA JUGA  Pemko Medan Beraksi, Cegah Asmara Subuh di Tengah Ramadhan

Pembukaan Gemes ke-8 ini juga di isi dengan pemberian Piagam penghargaan Karisma Event Nasional 2025 kepada Wali Kota Medan dari Perwakilan Kementerian Pariwisata RI. Sebagai ungkapan terima kasih Rico Waas memberikan Cendramata kepada Perwakilan Kementerian Pariwisata RI.

Ada 29 peserta delegasi di even Gemes ke-8, yang terdiri dalam dan luar negeri. Diantaranya 20 dari 29 delegasi tersebut, ada Sabang, Langsa, Aceh Singkil, Aceh Utara, Aceh Tamiang, Aceh Timur, Langkat, Binjai, Serdang Bedagai (Sergai), Deli Serdang. Kemudian Asahan, Labuhanbatu Utara, Sibolga, Batam, Dumai (dua delegasi), Jakarta, dan Pontianak.

Sedangkan dari luar negeri, ada Kuala Lumpur, Ipoh Serawak,Johor, Selangor, Melaka, Singapura, Thailand, dan India.

Dengan demikian, Gelar Melayu Serumpun (Gemes) ke-8 tahun 2025 diharapkan dapat menjadi momentum penting dalam memperkuat identitas budaya dan ekonomi lokal, serta meningkatkan kerja sama antar daerah dan negara. Semoga acara ini dapat memberikan manfaat bagi masyarakat dan menjadi contoh bagi kegiatan budaya lainnya. (Mons)

Google

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses

spot_img
- Advertisment -

DAERAH