BerandaEkonomiWak Kimput "Jemput Uang" Hingga Malam

Wak Kimput “Jemput Uang” Hingga Malam

MEDAN, PILAR MERDEKA – Angkot KPUM Trayek 65 yang melayani penumpang dari dan ke Terminal Pinang Baris-Tembung, perlahan melaju di Jalan Perintis Kemerdekaan, Kota Medan menuju arah Tembung, Deli Serdang, Rabu (1/5). Sang sopir agak memperlambat kecepatan angkotnya, sembari tengok kiri dan kanan berupa isyarat mengharapkan penumpang.

Malam itu menunjukkan tepat Jam 22.10 WIB. Persis di sekitar Jalan Dorowati, Medan Timur, seorang perempuan paruh baya mengenakan hijab coklat bermotif bunga, terlihat menghentikan angkot trayek 65, ternyata perempuan itu penumpang.

Sembari tersenyum dan tersimpul malu perempuan separuh bayah itu minta tolong kepada para penumpang termasuk tim Pilar Merdeka.com yang ketepatan berada di dalam angkot, supaya barang bawaannya diletakkan di posisi yang pas agar tidak menggangu penumpang lain.

“Tolong bantu angkatkan Bang, barang-barang saya dan tolong diletakkan di sudut kursi itu saja, biar tidak mengganggu,” ujar perempuan itu memelas agar dibantu.

Ketika diangkat, rupanya tak hanya kantongan plastik yang berisi minuman kaleng bekas dan minuman botol aqua bekas saja yang dibawa. Anehnya, perempuan itu juga membawa papan bekas dengan panjang sekitar 1,5 meter.

Dan, lagi- lagi, para penumpang angkot membantu. Papan bekas disorong penumpang ke lantai persis di bawah bangku penumpang. Saat berada di dalam, perempuan itu pun tadi duduk sembari mengucapkan terima kasih.

“Terima kasih Bang. Telah membantu saya,” ujarnya dengan ramah. Selanjutnya kepada penumpang seketika itu juga memperkenalkan diri.

Di dalam angkot, perempuan separuh baya tadi mengaku bernama Kimput dan berdomisili di kawasan Titi Sewa Tembung. Daerah perbatasan antara Kota Medan dengan Desa Tembung, Kabupaten Deli Serdang.

Usai memperkenalkan diri, salah seorang penumpang ada yang bertanya tentang pekerjaan Wak Kimput. “Saya penjual kerupuk dan ada berbagai jenis kerupuk saya jual. Kerupuk ubi, opak, dan lainnya,” terang Wak Kimput menjawab pertanyaan penumpang tersebut.

Kemudian Perempuan berusia 57 tahun itu menjelaskan sejumlah lokasi tempat berjualan kerupuk.

“Saya berjualan kerupuk di sekitar Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi. Kemudian ke warung-warung minuman dan makanan di seputaran Jalan Prof. H. M. Yamin dan di Jalan Perintis Kemerdekaan,” tandasnya.

Ketika menjelang sore dan malam hari sebelum pulang ke rumah, papar Wak Kimput, pemilik warung minuman dan makanan di Jalan H.M Yamin dan Jalan Perintis Kemerdekaan memanggil saya.

“Pemilik warung minuman dan makanan itu memberikan barang-barang bekas yang telah dikumpulkan. Seperti minuman kaleng bekas dan minuman botol Aqua bekas. Kalau sarang telur dan botol marquisa saya tidak mau ambil,” jelasnya.

Oleh Wak Kimput. Barang bekas tadi dibawa pulang dengan naik angkot. Sesampainya di rumah Wak Kimput mensortir seluruh minuman kaleng bekas dan minuman botol plastik bekas itu dan dimasukkan ke plastik besar.

“Setelah saya sortir. Barang bekas atau botot tadi dimasukkan ke dalam 10 plastik ukuran besar. Seminggu sekali saya jual. Minuman kaleng bekas. Harganya Rp 2500 – Rp 3000/Kg. Minuman botol Aqua bekas harganya Rp 2500 – 3000/Kg,” paparnya.

Meski dijual seminggu sekali. Namun Wak Kimput terkesan enggan mengungkapkan berapa penghasilannya. “Barang botot yang saya jual. Lumayanlah untuk tambahan uang dapur,” tegasnya lagi.

Wak Kimput sudah cukup akrab dengan para pemilik warung makanan dan minuman di seputaran Jalan H.M Yamin dan Perintis Kemerdekaan. Masing-masing pemilik warung mengumpulkan kaleng dan botol plastik bekas minuman ringan-air mineral untuk Wak Kimput sebagai pengepul.

Pagi menjelang tengah hari, Wak Kimput antar kerupuk ke sejumlah warung, dan petang hingga menjelang tengah malam, ia jemput barang bekas minuman ringan dari warung -warung untuk dibawa pulang. Wak Kimput “Jemput Uang” Hingga Malam. (Fajaruddin Adam Batubara).

Iklan

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

- Advertisment -
Google search engine

Most Popular

Recent Comments