BerandaDaerahTransformasi Nias Barat, Jalan Mulus Harapan Baru Bagi Warga

Transformasi Nias Barat, Jalan Mulus Harapan Baru Bagi Warga

MEDAN, PILAR MERDEKA – Infrastruktur Nias Barat kini berubah drastis. Perubahan ini langsung terasa oleh Ama Pian Zai, warga Desa Tuwuna, Mandrehe, yang selama bertahun-tahun harus menghabiskan waktu hingga dua jam untuk mencapai Kota Gunungsitoli. Kini, setelah jalan provinsi di wilayah tersebut mulai diperbaiki oleh Gubernur Sumatera Utara Bobby Nasution, Ama Pian hanya membutuhkan waktu sekitar satu jam.

Wajahnya tampak berbinar saat menceritakan perubahan itu. Jalan yang dulu penuh lubang dan berbahaya kini telah mulus dan aman dilalui. “Terasa sekali. Jarak tempuh dulu dua jam, sekarang satu jam,” ujarnya pada Minggu (16/11).

Perbaikan jalan ini merupakan bagian dari program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) melalui Infrastruktur Terintegrasi (INSTANSI). Program ini menjadi langkah cepat Gubernur Bobby Nasution dalam menyelesaikan persoalan infrastruktur di seluruh Kepulauan Nias.

Sejumlah ruas jalan provinsi yang ditingkatkan antara lain: Gunungsitoli–Afia, Afia–Tuhemberua, Miga–Lolowua, Lolowua–Dola, Dola–Duria, Hilimbuasi–Mandrehe

Selain itu, pembangunan Box Culvert di Kota Gunungsitoli juga sedang berlangsung untuk memperkuat sistem drainase dan mencegah banjir.

Pembangunan Jembatan Idano Noyo

Tidak hanya jalan, Jembatan Idano Noyo juga menjadi perhatian penting. Jembatan ini sebelumnya rusak akibat banjir, bahkan sebelum rusak pun kondisinya sudah memprihatinkan karena hanya menggunakan papan kayu sebagai alas.

Kini, progres pembangunan jembatan telah mencapai 76,48%. Pekerjaan yang sedang berlangsung meliputi pemasangan rangka jembatan, pemasangan bronjong, hingga pengerjaan oprit. Masyarakat yang selama ini bergantung pada jembatan itu akhirnya bisa bernapas lega.

“Kami warga Desa Tuwuna berterima kasih pada Pak Bobby karena jembatan juga dibangun,” kata Ama Pian dengan nada haru.

Dampak Ekonomi dan Layanan Publik

Dampak positif dari perbaikan infrastruktur ini juga dirasakan oleh Remon Zai, warga Desa Tuwuna lainnya. Ia menjelaskan bahwa peningkatan kualitas jalan tidak hanya mempercepat perjalanan, tetapi juga menggerakkan roda ekonomi warga.

BACA JUGA  Gubsu Bobby Nasution: Halalbihalal sebagai Wujud Semangat Kolaborasi

“Kami masyarakat income bertambah, kesehatan juga tidak ada lagi kendala, juga dari segi pendidikan,” ungkap Remon.

Dengan jalan yang mulus, warga dapat lebih mudah menjual hasil kebun, mengakses fasilitas kesehatan, serta mengantar anak ke sekolah tanpa hambatan.

Agustinus Zai, warga lain yang turut merasakan manfaat perubahan tersebut, mengingat betapa sulitnya jalan menuju Gunungsitoli pada tahun-tahun sebelumnya. Jalan yang rusak parah membuat mobilitas warga terhambat, bahkan sering menimbulkan kekhawatiran saat bepergian.

Namun tahun ini, perbaikannya terlihat nyata.

“Kondisi jalan dari Sitoli sebelumnya agak parah, tahun ini sudah mulai bagus, dan transportasi serta mobilitas masyarakat pun bisa lancar,” ujarnya.

Perbaikan infrastruktur di Nias Barat bukan hanya meningkatkan akses transportasi, tetapi juga menumbuhkan harapan baru bagi masyarakat. Dari ekonomi hingga pendidikan, semua sektor merasakan manfaat nyata. Jalan yang mulus dan jembatan yang kuat bukan sekadar pembangunan fisik, tetapi simbol perubahan yang membawa kehidupan warga menjadi lebih layak, lebih cepat, dan lebih aman. (Mons)

Google

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses

- Advertisment -

DAERAH