MEDAN, PILAR MERDEKA – Sekolah Tinggi Teologi (STT) Paulus Medan kembali bersinar dalam perayaan Natal 2025. Dengan tema “Renew Your Mind” (Roma 12:2), acara Syukuran Natal dan Tahun Baru ini menjadi simbol kebangkitan kampus sebagai pusat pendidikan teologi.
Acara yang berlangsung pada Sabtu, (11/1/2025), di Restoran Kenanga Medan, menghadirkan alumni dan menghidupkan semangat kebersamaan dan harapan. STT Paulus Medan siap mencetak generasi pelayan Tuhan yang unggul dan berdampak.
Dalam khotbahnya, Dr. Elisabeth Adolfina Koamesakh menekankan pentingnya memiliki “The Mind of Christ” untuk menghadapi tantangan zaman. Ia menyatakan, “Pembaruan pikiran yang berasal dari Allah akan membawa kita pada transformasi nyata. Kita harus mengharmonisasi pikiran kita dengan kehendak Kristus, baik di kampus, gereja, maupun masyarakat,”
Dr. Koamesakh juga mengingatkan bahaya dehumanisasi akibat ketergantungan teknologi yang berlebihan tanpa membangun kekuatan batiniah.
Perayaan Natal ini menjadi momen refleksi dan tindakan nyata untuk membangkitkan kembali STT Paulus Medan. Kampus ini memiliki sejarah panjang dalam mencetak pelayan Tuhan yang berdampak, dan kini menjadi tanggung jawab bersama untuk menjaga nyalanya tetap terang. Dengan kolaborasi antara alumni, dosen, mahasiswa, dan jejaring gereja, harapan untuk masa depan STT Paulus Medan yang lebih cerah semakin nyata.
“Menyala kampusku” bukan sekadar slogan, tetapi panggilan untuk setiap individu yang pernah merasakan hangatnya kebersamaan di STT Paulus Medan. Dengan pembaruan pola pikir, sinergi, dan tindakan nyata, STT Paulus Medan siap menyalakan kembali semangat yang pernah redup, melahirkan generasi baru yang tidak hanya cerdas, tetapi juga membawa terang bagi dunia.
Sebelumnya, Ketua Panitia Natal, Dr. Herawaty Barus, S.S., S.Th., mengungkapkan rasa syukurnya atas terselenggaranya acara ini. “Perayaan Natal adalah awal dari visi besar untuk membangkitkan kembali semangat STT Paulus Medan. Kami ingin kampus ini kembali menjadi tempat di mana anak-anak Tuhan dididik dengan nilai-nilai yang memuliakan nama-Nya,” ungkapnya penuh harapan.
Jejak Alumni yang Membanggakan
Ketua Forum Alumni, Dr. Timbul Siahaan, menekankan kebanggaan atas kiprah para alumni STT Paulus Medan yang telah menjadi pelayan dan profesional di berbagai bidang. “Alumni kita adalah bintang-bintang terang yang menyinari gereja, masyarakat, dan dunia pendidikan. Mereka menjadi pendeta, guru, bahkan PNS yang luar biasa,” ujarnya.
Namun, ia juga mengingatkan pentingnya kontribusi alumni untuk mendukung kampus. “Jangan sampai kita menjadi ‘kado kosong’ yang melupakan almamater. Mari kita bersama membuat STT Paulus Medan menyala kembali. Minggu depan, aksi nyata akan dimulai untuk melanjutkan semangat Natal ini,” tegasnya.
Menguatkan Jaringan dan Kolaborasi
Mewakili undangan, Dr. Hasudungan Simatupang, M.Pd.K., menyampaikan pentingnya membangun jejaring antara STT Paulus Medan dengan gereja dan institusi lain. “Kita perlu menghidupkan kembali jaringan kerja sama agar STT Paulus Medan menjadi lebih kuat dalam perannya sebagai pusat pendidikan teologi. Natal ini bukan hanya perayaan, tetapi juga panggilan untuk berkolaborasi demi masa depan kampus yang lebih cerah,” katanya.
Rosmawaty Ndraha, M.Th., yang mewakili dosen dan fungsionaris kampus, mengajak seluruh alumni dan gereja-gereja untuk terus mendukung STT Paulus Medan, “Kami mengenang pendiri kampus, Dr. Parluhutan Manalu, yang memiliki visi besar untuk lembaga ini. Kini tugas kita adalah memastikan visi tersebut tetap hidup dengan terus mengirimkan mahasiswa untuk belajar di sini,” ungkapnya. Ia juga menyampaikan rencana bakti sosial yang akan digelar pada 18 Januari sebagai langkah awal menghidupkan kembali semangat kampus.
Sementara itu, Sotiria Thiozoisu Manalu, S.Ked., Ketua Yayasan Sahabat Iman Orthodox, dalam sambutannya menyampaikan tantangan di era disrupsi. Ia menekankan pentingnya pembaruan pola pikir agar STT Paulus Medan tetap relevan dalam mendidik generasi yang siap menghadapi perubahan zaman. “Teknologi seperti AI hanya alat bantu, tetapi pembaruan pikiran kita harus tetap dipimpin oleh nilai-nilai Kristus. Mari kita jadikan kampus ini tempat pembentukan jiwa-jiwa unggul,” jelasnya. (HBM)