MEDAN, PILAR MERDEKA – Bicara destinasi wisata suatu daerah, baik wisata alam, sejarah, budaya maupun wisata religi, kerap akan dikaitkan dengan bicara kuliner atau santapan khas di daerah tersebut. Misalnya, para wisatawan yang berkunjung ke sejumlah destinasi wisata di Sumatera Utara, tak jarang akan meluangkan waktu untuk singgah di Kota Medan.
Antara lain tujuannya, ingin tahu Medan, ingin mencicipi aneka kuliner atau makanan dan membeli oleh-oleh/buah tangan khas Kota Medan. Contohnya, Soto Medan, Lontong Sayur, Bika Ambon dan Bolu Meranti yang sudah cukup familiar hingga ke luar Sumatera Utara.
Dari beberapa acara kuliner lewat tayangan di televisi dan medsos, bisa dilihat hampir setiap daerah di Indonesia memiliki jenis khas makanan dan oleh-oleh yang sudah cukup ngetren atau sudah punya nama di seantaro nusantara. Contohnya, Gudeg, Jogyakarta punya nama, Empal Gentong Cirebon, Mie Kocok dan Karedok dari Bandung, Nasi Uduk Betawi-Jakarta, Pempek asalnya Palembang, dan Rendang Padang.
Daerah Timur dan Barat Indonesia juga punya jenis kuliner berupa makanan khas meskipun tidak sepopuler Gudeg Jogyakarta dan Nasi Uduk Betawi. Seperti Khas Papua, Ikan Bakar Manokwari, Sate Ulat Sagu dan Kue Lontar. Sedangkan Aceh, punya kuliner Mie Aceh, Rujak Aceh dan Timpan.
Masih ada contoh lain, Kota Makassar punya Coto Makassar, Sop Konro dan Konro Bakar, dikenal sampai Jakarta-Pulau Jawa. Kalimantan juga tidak ketinggalan dengan Soto Banjar, Sate Payau dan Nasi Bekepor. Begitu juga Manado, khas Ayam Rica-Rica dan Bubur Manado. Dan Madura punya nama dengan Sate Madura-nya. Boleh dibilang cukup membumi, Sate Madura sudah memasyarakat di wilayah Jakarta.
Kota Medan sebagai Ibukota Sumatera Utara, juga diakui salah satu gudangnya kuliner se-nusantara. Mulai sajian jenis makanan utama, makanan ringan atau jajanan sampai oleh-oleh, Kota Medan memang tempatnya. “Dari sejumlah kota di Indonesia yang pernah saya singgahi, kuliner di Medan bolehlah, sesuai selera memuaskan, dan harga masih wajar,” kenang Nurjanah, istri seorang konsulat, warga Jakarta, beberapa tahun silam liburan ke Medan.
Diah (58) juga warga Jakarta, mengaku pernah singgah di Jalan Sisingamangaraja Medan, saat itu ia sarapan lontong sayur, sajian lauknya ada beberapa pilihan yaitu sate kerang, telur, pergedel dan rendang. Kata Diah, bumbunya terasa pas dengan selera. Di tempat berbeda di jalan yang sama, Diah pun menikmati es campur plus rasa durian Medan. “Rasanya beda dengan di kota lain, es campur Medan bahannya komplit, taste-nya memuaskan, pengen lagi pengen lagi,” cerita ibu dua putra dan dua putri tersebut.
Apa dan dimana saja diantara makanan khas Kota Medan yang sudah dikenal serta melegenda. Dan setidaknya makanan khas tersebut nggak asing lagi bagi warga Kota Medan sekitarnya.
Diantaranya, Sate Memeng. Sate Memeng merupakan salah satu destinasi kuliner yang cukup populer dalam makanan jenis sate. Sejauh ini belum ada jenis sate lain yang mampu menggeser posisi kepopuleran Sate Memeng. Khas rasanya di bumbu, bumbunya beda dengan jenis sate lainnya, kalau daging sama saja, daging sapi dan ayam.
Ilham (56), warga Medan Perjuangan mengatakan ia sudah makan Sate Memeng semasa masih duduk di bangku sekolah dasar. Menurut Ilham, racikan bumbu Sate Memeng sangat khas, tiada duanya. Setahu pria berdarah Aceh itu, Sate Memeng hanya ada di Jalan Irian Barat, Gang Buntu No.2 Medan Timur, jika Sate Memeng ada di tempat lain, mungkin itu cabang Jalan Irian Barat.
Lontong Kak Lin, berlokasi di Jalan Cik Ditiro No. 8 M Kota Medan, buka tutup pagi Pukul 07.00 WIB hingga menjelang petang. Umumnya, bahan utama lontong adalah berbahan beras, kuah santan gulai dengan sayuran berupa kacang panjang, Jipang, nangka muda/gori dan melinjo. Lauknya, telur, ayam goreng dan rendang. Bedanya, Lontong Kak Lin, racikan kuah sayur gulainya punya rasa tersendiri yang khas.
Lontong sayur Kak Lin, juga cukup dikenal, dinikmati dan diminati sebagian warga Kota Medan. Tak jarang, saat pagi pelanggan antri membeli lontong sayur tersebut. Terlihat, Kak Lin juga menjajakan menu lain berupa lontong pecel, nasi gurih dan aneka makan ringan.
Mie Aceh, di pertengahan 90-an, tampak satu per satu mulai bermunculan kedai/warung penjual Mie Aceh di Kota Medan, dan kini hampir menyebar ke seluruh penjuru wilayah Kota Medan dan sekitarnya. Tapi penjual Mie Aceh Titi Bobrok adalah lebih terkenal dibanding penjual Mie Aceh lainnya di Kota Medan.
Khasnya, mie kenyal, berkuah gulai, ditambah irisan daging plus jeroan sapi dan lumayan pedas. Racikan sejumlah rempah menjadi bumbu penyedap kuah gulai. Kalau mau coba Mie Aceh Titi Bobrok, datang saja ke Jalan Setia Budi No.17 D, Sei Sikambing, Kecamatan Medan Sunggal.
Sop Daging RM Sipirok. Dari beberapa menu di RM Sipirok, antara lain Sop Sum sum, Sop Iga, Ikan Saleh dan Ikan Arsik, Sop Daging adalah menu paling favourite para pelanggan. Daging empuk, kuahnya gurih dan semerbak rempahnya terasa.
Favourite para pelanggan di RM Sipirok, selain Sop Daging, Ikan Arsik (ikan mas) adalah favourite para penikmatnya. Arsik merupakan salah satu ramuan lauk ikan mas khas Batak. Jangan ketinggalan, singgahlah menyantap Sop Daging dan Arsik Ikan Mas di RM Sipirok di Jalan Sunggal, Sei Sikambing.
Soto Medan, beraneka rasa soto dapat ditemui di Kota Medan. RM Sinar Pagi adalah salah satu di antara rumah makan (RM) penjual soto. Secara umum, menu lauk campuran soto di Kota Medan bahkan dengan di berbagai daerah lainnya tak jauh beda atau sama saja, yakni daging ayam dan daging sapi.
Mungkin, sajian soto di RM Sinar Pagi punya cita rasa tersendiri sehingga para pelanggan kerap menyebutnya ‘Soto RM Sinar Pagi’. Ciri khasnya, kuah agak kekuningan dan racikan bumbu rempah-rempahnya cukup dominan saat menkonsumsi kuahnya, kemudian dagingnya juga lembut. Bagi pelanggan yang punya selera pedas, sambal dadak tersedia.
Seperti dituturkan salah seorang penikmat soto, rasa kuahnya gurih, dagingnya lembut mudah dikunyah, kemudian porsi dagingnya lumayan banyak dan pergedelnya juga enak. Yang jelas lezat,” ujar Rabiatul Adawiyah Lubis, Minggu pagi (22/9/2024) saat usai menikmati Soto RM Sinar Pagi.
Soto RM Sinar Pagi sudah ada sejak 62 tahun silam. Khas rasa tetap terjaga hingga kini. Dari suara-suara penikmatlah soto tersebut semakin terkenal. Tempat bersih dan pelayanannya pun memuaskan. Biar jangan dibilang omdo, coba cicipi Soto RM Sinar Pagi, kunjungi ke Jalan Sei Deli No.2 D/1 Silalas, Kecamatan Medan Barat, Kota Medan. (Monang Sitohang)