BATANG KUIS, PILAR MERDEKA – Acara pentas seni turut mewarnai pelepasan siswa-wi kelas akhir Raudhatul Athfal (RA), Madrasah Ibtidaiyah Swasta (MIS), Madrasah Tsanawiyah Swasta (MTs-S) dan Madrasah Aliyah Swasta (MAS) Yayasan Perguruan Islamiyah (YPI) Batang Kuis, Tahun Ajaran 2024-2025, terlihat semarak, menunjukkan keakbaran dan rasa kekeluargaan.
Acara ini digelar di halaman sekolah YPI yang terletak di Jalan Mesjid Jamik, Dusun I, Desa Bintang Meriah, Batang Kuis, Deli Serdang, Sumatera Utara, pada Selasa, (27/5).
Acara pentas seni dan pelepasan siswa kelas akhir RA, MIS, MTsS, MAS di YPI Batang Kuis di awali dengan upacara, menyanyikan lagu Indonesia Raya, menyanyikan mars YPI dan melantunkan ayat suci Alqur’an sebagai tanda rasa syukur kepada Allah SWT.
Hadir di acara itu, Ketua YPI Batang Kuis, Dra. Rokayah, Kepala Sekolah MAS YPI, Dr. Ahmad Muchlasin, M.Pd, Kepala Sekolah Madrasah Tsanawiyah Swasta MTsS YPI, Muhammad Iqbal, S.Pd.I, Kepala MIS YPI, Icmi Humairah, S.Pd, Kepala Sekolah RA YPI, Dewi Sriganti, para tamu undangan, para pendidik serta para orang tua siswa dan siswi.

Suhendar, S.Pd sebagai Pengawas dari Kementerian Agama (Kemenag) Deli Serdang mengatakan acara pentas seni dan pelepasan siswa-siswi YPI sudah menjadi kesepakatan antara orangtua siswa dan siswi YPI dan pihak sekolah YPI serta mendapat persetujuan orangtua siswa dan siswi secara ikhlas.
“Atas nama Kementerian Agama Deli Serdang saya menyatakan kegiatan pentas seni dan pelepasan siswa kelas akhir YPI legal, kegiatan bersama guna mengharap ridho Allah SWT,”ujar Suhendar.
Di sisi lain, Suhendar menilai orangtua yang memasukkan anaknya belajar di YPI, selangkah lebih maju. “Dapat ilmu dunia dan akhirat,”tegasnya.
Dalam kata sambutannya, Kepala Sekolah MTsS YPI Muhammad Iqbal, S.Pd.I menegaskan pentas seni dan pelepasan terakhir anak didik RA, MIS, MTsS, MAS di YPI penuh makna setelah sekian tahun belajar di YPI. “Kami merasa bangga karena para siswa dan siswi YPI yang tamat belajar di YPI telah menjadi bahagian YPI,”ujar Muhammad Iqbal.

Dikatakan Iqbal perjalanan masih panjang. Kami sebagai guru berdoa kepada siswa dan siswi yang telah tamat belajar di YPI agar memanfaatkan ilmunya ditengah-tengah masyarakat.
“Berbaktilah kepada orangtua. Do’a orangtua itu kunci sukses kita. Selamat sukses kepada siswa dan siswi MIS, MTs dan MAS yang telah belajar di YPI,”papar Iqbal.
Ketua YPI Dra. Rokayah berpesan kepada siswa dan siswa yang telah tamat belajar di YPI tetap mempertahankan sholat, tambahkan ibadah sunnah dan berbakti kepada kedua orang tua.
Para orang tua, saran Rokayah, setelah anaknya tamat di MAS YPI lanjutkan lah ke perguruan tinggi, bagi yang tamat MTsS silahkan lanjut lagi ke MIS YPI Batang Kuis. Do’akan anaknya supaya sukses melanjutkan ke perguruan tinggi.
Pentas Seni

Acara pentas seni dan pelepasan siswa kelas akhir RA, MIS, MTsS, dan MAS di Yayasan Perguruan Islamiyah (YPI) berlangsung dengan meriah. Berbagai pertunjukan seni dipentaskan, menampilkan bakat dan kreativitas siswa.
Para siswa dan siswi kelas IX YPI menampilkan berbagai tarian yang memukau, seperti: Tari persembahan, Tari Japin Lancang Kuning, Tari Medley India, Tari Etnis Sumatera Utara, Tari Nusantara
Aplaus yang meriah dari para orangtua, guru, dan tamu undangan semakin menambah kemeriahan acara pentas seni dan pelepasan siswa YPI. Saat itu, siswa kelas IX-3 yakni Viola Agista, Fachriansyah, dan Reinaldi Ramadhan tampil memukau dengan kemampuan mereka dalam berpidato menggunakan tiga bahasa, yaitu bahasa Indonesia, bahasa Arab, dan bahasa Inggris.
Pentas seni di YPI semakin meriah dengan berbagai penampilan siswa yang memukau. Setelah penampilan pidato, siswa kelas IX-1 dan IX-3 menampilkan pembacaan puisi berantai dan berita berantai, serta lagu nyanyian sebagai tanda hormat kepada orang tua dan guru.
Pentas seni semakin meriah ketika vokal group kelas XII tampil menghibur para guru dan undangan. Dengan suara yang merdu dan harmonis, mereka membawakan lagu-lagu yang memukau. Aplaus para undangan pun semakin meriah, menunjukkan apresiasi atas penampilan siswa-siswi yang luar biasa. (Fajaruddin Adam Batubara)