MEDAN, PILAR MERDEKA – Banyak cara orang untuk mengais rezeki, seperti di Kota Medan ada seorang penjual balon menggunakan cara yang kreatif untuk menarik perhatian anak-anak. Ia berusaha mempromosikan dagangannya dengan mengenakan pakaian badut dan rambut palsu berwarna-warni, serta menempelkan kertas harga di punggungnya.
Penampilan penjual balon yang unik itu, sering sekali terlihat di kawasan Kota Medan, seperti di Jalan Pangeran Diponegoro, dan Iman Bonjol, menurut pantauan awak Pilar Merdeka. Com, Minggu sore (2/3/2025).
Ia tampak berjalan kaki dengan menggenggam sejumlah balon warna-warni di tangan sebelah kirinya dengan mengenakan seragam pakaian badut serta topeng badut berwarna oranye dan rambut palsu berwarna-warni, uniknya lagi rambut wig ini disesuaikan dengan warna balon yang dijual,
Kemudian, dalam upayanya untuk menarik pembeli, sang penjual balon selalu mencari posisi lebih mudah untuk dilihat, ia duduk di sudut trotoar di sisi pagar Kantor Gubernur Sumatera Utara, Jalan Pangeran Diponegoro, Kota Medan. Untuk memudahkan calon pembeli mengetahui harga balon, ia tempelkan kertas di punggung belakangnya.
Dengan demikian, orang yang berlalu-lalang dapat dengan mudah melihat harga dan mempertimbangkan untuk membeli. “Balon Rp 2000,” demikian tulisan di kertas yang ditempel di punggung belakang sang badut balon.
“Saya menjajakan balon dengan berpindah-pindah berjalan kaki dari satu tempat sudut Kota Medan, kemudian di kawasan dekat sekolah-sekolah,” ujarnya kala itu.
Kemudian sang tukang balon mengatakan, terkadang pembeli tidak hanya membeli balon terapi saya dipanggil/diajak di acara ulang tahun. “Saya jadi badut dan menghibur anak-anak. Alhamdulillah ada dikasih uang khusus untuk badut, lain dengan uang balon,” jelasnya.
Setelah nongkrong, duduk di sudut trotoar kantor Gubsu, lebih kurang sepuluh menit. Pembeli balon tak kunjung datang untuk membeli. Ia pun memutuskan untuk meninggalkan lokasi tersebut dan mencari tempat lain yang mungkin lebih strategis untuk menjual balonnya.
Sang badut balon pun segera beranjak meninggalkan arena lokasi jualan sembari memegang beraneka warna-warni balon karet. (Fajaruddin Adam Batubara)