DELI SERDANG, PILAR MERDEKA – Setidaknya, dalam kurun waktu tiga tahun terakhir di Sumatera Utara, pariwisata kreatif menunjukkan trend positif pasca Covid-19 yang sempat menggoyahkan sendi-sendi perekonomian daerah, perekonomian mengalami stagnan. Tak sedikit pilihan destinasi wisata yang menawarkan beragam konsep, mulai konsep teknologi, alam dan konsep edukasi.
Pada Minggu, 22 Juni 2025, Komunitas PJ Family melakukan ekspedisi untuk mengeksplor keindahan alam di kawasan Sikabung-kabung, Desa Suka Makmur, Kecamatan Kutalimbaru, Kabupaten Deli Serdang. Kawasan ini dikenal dengan keindahan alamnya yang masih asri dan sejuk.
“Kedepannya kita akan camping di Bongolia yang dirangkai dengan kegiatan outbound sekaligus game,” terang Dipa Samudra selaku Ketua Komunitas PJ Family.
Setelah 1 jam berkendara dari Medan ke Sikabung-kabung dengan sepeda motor akhirnya rombongan sampai di Pemandian Wisata Alam dan Camping Bongolia. Sebuah tempat yang dikelola oleh Bapak Josep Tarigan (46) bersama 2 orang rekannya. Mereka bertiga sepakat untuk mengelola lahan yang mereka miliki dijadikan tempat parkir, jalan menuju pondokan serta areal camping.
Sejak dibuka pada Nopember 2023 lalu, secara perlahan memberikan hasil pendapatan bagi pak Tarigan dan warga masyarakat sekitar. “Alhamdulillah perekonomian masyarakat di sini membaik sejak dibukanya tempat ini. Kami sepakat untuk bersikap ramah tamah dan mengutamakan pelayanan yang baik bagi pengunjung,” ujar pak Josep Tarigan saat wawancara pada awak media ini.
Belajar dari beberapa tempat wisata yang sudah viral namun pada akhirnya mengecewakan pengunjung hingga pada akhirnya tutup dengan meninggalkan jejak bangunan terbengkalai hal ini memberikan pelajaran berharga bagi warga Desa Suka Makmur untuk memberikan pelayanan terbaik bagi pengunjung.
Peran serta warga masyarakat sekitar untuk mendukung sektor industri pariwisata mutlak sekali diperlukan agar memberikan rasa aman dan nyaman.
Munculnya kasus pemalakan dengan modus retribusi hingga berkali-kali, Tarif yang sangat mahal dan rasa tidak nyaman bagi para pengunjung menjadikan tempat wisata yang akhirnya sepi karena pengunjung malas untuk datang lagi.
Ada kondisi yang berbeda dari pelaku wisata di kawasan Desa Suka Makmur, Mereka begitu ramah terhadap pengunjung, bahkan tidak ada kesan memaksa, bukan berarti cuek dan seolah tidak butuh. Kondisi ini terlihat mulai dari tukang parkir, tukang ojek dan pengelolanya, mereka sangat ramah, bersahabat dan akrab terhadap pengunjung.
Bongolia tidak sekedar menjual nuansa alam yang indah, asri dan sejuk namun lebih dari itu, pengunjung serasa bertamu ke rumah keluarga kita sendiri yang sudah lama tak bertemu.
“Kalau untuk hari Minggu tarif masuknya, 10 ribu, hari Senin sampai Jum’at 5 ribu itu sudah parkir, toilet dan mandi-mandi. Kalau untuk pondok ukuran kecil biayanya 25 ribu yang besar 50 ribu dan kami menyediakan lapak untuk camping dengan tarif biayanya 50 ribu,” ungkap pak Tarigan.
Di lokasi Bongolia kita bisa menikmati Pisang Goreng, Ubi Goreng dan Jagung Rebus yang memang hasil bumi yang mereka tanam sendiri. Pisang Goreng yang manis secara alami karena tua di pohon. Dan bila kita membeli untuk oleh-oleh dibawa pulang, pun tersedia dengan harga yang murah.
“Kedepannya pelan-pelan kami perbaiki jalan agar pengunjung lebih nyaman berjalan meskipun kendaraan tetap di atas, karena rekreasi sekaligus olah raga bisa kita dapatkan sekaligus,” jelas pak Tarigan.
Memang butuh biaya besar untuk sarana jalan yang layak, tegas pak Tarigan, semoga ada perhatian dari bapak Bupati Deli Serdang khususnya aparat pemerintahan setempat. (Budi Sudarman)