MEDAN, PILAR MERDEKA – Di sepanjang jalan besar Kota Medan, terlihat banyak pedagang jajan aneka kue tradisional yang menggunakan steling gerobak. Salah satunya Jajajan kue tradisional Ajo persis di seberang pemberhentian Bus Listrik di Jalan Letda Sujono, Medan Tembung.
Ajo dan istrinya, Nilma, telah menekuni usaha dagang jajanan aneka kue tradisional ini selama 10 tahun. Mereka menawarkan berbagai jenis kue tradisional, seperti kue lapis ubi, putu ayu, klepon, ongol-ongol, serabi, martabak, dan lainnya. Jajan kue Ajo ini buka sekitar Jam 17.00 – 21.00 WIB.
Pada Jumat sore (12/9), tampak satu persatu pengendara yang melintas di Jalan Letda Sujono berhenti untuk membeli jajanan aneka kue tradisional Ajo. Nilma dan Ajo dengan sigap menyambut dan melayani pelanggan dengan ramah.
“Semua aneka kuenya harganya Rp1000, kecuali Serabi, sebungkus Rp5000, Martabak Rp8000. Kue dadar adalah salah satu kue yang paling laris di antara kue lainnya,” jelas Nilma di sela-sela istirahatnya.

Dalam satu hari, kami bisa menjual hingga 700 kue, tidak termasuk serabi dan martabak. Penjualan kue tidak stabil, tetapi pada hari-hari tertentu seperti Kamis, penjualan kue meningkat karena digunakan untuk buka puasa.
Budi, pelanggan setia Ajo, sering membeli aneka kue tradisional saat melintas di Jalan Letda Sujono. Ia suka membeli kue dadar, risol, ongol-ongol, dan lainnya. Menurut Budi, kue dadar adalah favoritnya karena kemasan yang rapi dengan isi kelapa dan gula pasir yang membuatnya terasa manis dan enak.
Nilma dan Ajo memiliki dua anak, Radit yang kuliah di Politeknik Medan (Polmed) dan Echa yang masih duduk di bangku SMP. Mereka tinggal tidak jauh dari tempat berjualan, di belakang Yayasan Sekolah Priyatna di Jalan Letda Sujono. (Monang Sitohang)


