PILAR MERDEKA – Disponsori Pertamina, Malam Pesona Kawanua yang digelar di Ballroom Jakarta Theater berjalan semarak dan sukses.
Sederet penyanyi lawas yang lama tak unjuk diri kali ini tampil memukau.
Maryance Mantauw yang sudah 26 tahun menghilang malam itu melantunkan lagu dari Kawanua.
Juga penyanyi lain seperti Ermy Kullit, Dirly Idol, Connie Constantia, Vivi Sumanti, Harry Anggoman, Vina Panduwinata dan masih banyak lagi.
Connie Constantia berduet dengan Once Mekel mendendangkan ‘O inani keke’ (Ibu Tercinta) yang mendapat aplus meriah.
Tak ketinggalan Tony Wenas SH yang pernah memperkuat band Solid 80, Makara dan Hookerman tampil membawakan dua lagu berbahasa Inggris.
Diiringi denting piano yang mengalun indah, ia perkasa memamerkan kebolehannya.
Vonny Sumlang adik personel Albert Sumlang (The Mercys) ikut juga memeriahkan acara ini.
Ermy Kullit diiringi piano oleh prof Tjut Nyak Deviana Daudsyah, unjuk kebolehan menyuguhkan nomor jazzy berjudul ‘Kasih’.
Tak ayal khalayak yang duduk di bagian terdepan ikut tarik suara. Fantastis.
Puncaknya tampilan ‘si burung camar’ Vina Panduwinata yang membetot khalayak mempersembahkan lagu melankolis ‘Aku Makin Cinta’.
Tidak hanya penyanyi lawas. Banyak penyanyi muda berdarah Minahasa/Manado juga unjuk kebolehan.
Ada Tielman Sisters, Diana Pakasi, Nona Sumarauw, Joanna Sarah Pinontoan, Heidy Mongga, Jourdan Anggoman, Mercy Dumais, Macelia Lesar dan Sandra Lintang tak ketinggalan tampil berkilau.
Drumer Cendy Luntungan yang akrab menggebuk nomor jazz dan blues juga menyajikan pukulan ‘bedug londo’ secara memikat.
Selain nada-nada diatonis Barat, digebrak juga musik kolintang dan musik bambu yang jadi ciri khas musik tradisi Kawanua.
Tari Maengket yang jadi tradisi dan simbol Sulawesi Utara menjadi daya tarik acara ini.
Sebuah tari tradisional yang mengalami perubahan dari masa ke masa tetapi tak meninggalkan arti yang sebenarnya.
Ini adalah sebuah sarana menyampaikan pesan kekerabatan dan keakraban masyarakat Minahasa yang disimbolkan lewat lagu dan gerakan saputangan dari para penarinya.
Malam Pesona Kawanua berdurasi 3, 5 jam ini ditutup peragaan busana (fashion show) dari para dara Kawanua nan cantik rupawan.
Biarlah lupa di nasi tapi tak boleh lupa di aksi. Filosofi atau kiat eksistensi masyarakat Kawanua yang sampai kini tetap menghunjam di bumi Sulawesi Utara.
Torang sayang Manado !
Torang cinta Manado ! (pik)