MEDAN, PILAR MERDEKA – Kripik salah satu cemilan favorit yang menawarkan rasa renyah dan lezat. Dengan aneka rasa seperti pedas, original, dan manis. Kripik juga dapat dibuat dari berbagai bahan, seperti ubi kayu, ubi jalar, pisang dan kentang.
Setiap bahan kripik, masing-masing memberikan tekstur dan rasa unik yang membuat kripik semakin menarik untuk disantap. Cocok sebagai cemilan sehari-hari dengan secangkir teh atau kopi hangat.
Untuk menemukan pedagang keripik juga tidak sulit, ada di swalayan, ada juga di pinggir jalan, seperti Mas Adi berjualan Kripik Bojonegoro di seputaran area jalan keluar SPBU Tembung di Jalan Letda Sujono, Kelurahan Tembung, Kecamatan Medan Tembung.
Mas Adi berjualan Kripik Bojonegoro menggunakan gerobak steling sorong dengan menggunakan dua roda, yang dilengkapi dengan atap atas terbuat dari seng yang agak panjang, sebagai atap yang berfungsi untuk menghindari panas dan hujan saat berjualan. Gerobak ini juga memiliki pegangan yang nyaman untuk menyorong.
Di gerobaknya ada tulisan berwarna merah yang mencolok “Kripik Bojonegoro” dengan latar belakang putih, Kemudian untuk pilihan rasa yang ditawarkan, juga ada ditulis, yaitu “Original” di bawah nama produk, dan “Pedas Manis” di sebelahnya.
Ciri khas dari Kripik Bojonegoro terbuat dari ubi dan pisang yang digoreng hingga renyah. “Kripik Bojonegoro dengan varian rasa pedas, original dan manis kita jual masing-masing Rp.50 ribu perkilogram,” ujar Mas Adi yang kini berdomisili di kawasan Pasar VII, Percut Sei Tuan, Deli Serdang, Senin (09/06).
Santai duduk di sisi gerobak steling sorong. Mas Adi tampak sabar menunggu para pelanggan dan calon pembeli. Ia juga terus berusaha mempromosikan Kripik Bojonegoro dengan berkeliling agar diminati warga Kelurahan Tembung khususnya dan Kota Medan umumnya.
Tak luput Mas Adi juga menyampaikan harapannya Kripik Bojonegoro dapat menjadi cemilan favorit di Kota Medan, dan produknya dapat dikenal luas oleh masyarakat. (Fajaruddin Adam Batubara)
