MEDAN, PILAR MERDEKA – Kedai Kopi Mutiara di Jalan Rumah Sakit Haji, Kota Medan, menyambut siapa saja dengan suasana yang langsung meresap ke hati. Hening, damai, dan nyaman—begitu kesan pertama saat kaki melangkah masuk. Tidak ada hiruk pikuk kota, hanya angin sepoi-sepoi yang masuk dari area outdoor dan membuat ruang dalam terasa lapang.
Meja dan kursinya tersusun rapi di Kedai Kopi Mutiara. Di bagian dalam, setiap meja dilengkapi empat kursi, sementara area outdoor memiliki format dua kursi satu meja. Tata letak yang sederhana ini justru menegaskan ruang yang lega dan membuat siapa pun merasa betah.
Sorang pelayan datang mendekat, membungkuk sopan sambil mengulurkan daftar menu. “Maaf bang, mau pesan apa ya?” suaranya lembut, memperkuat nuansa ramah yang sejak awal terasa, Kamis (4/12).
Salah seorang pengunjung pun memesan, “Teh manis panas, roti bakar, sanger coffee, dan kue lupis.” Pelayan itu mengulang pesanan satu per satu, memastikan tidak ada yang terlewat, lalu berlalu dengan senyum singkat.

Hanya beberapa menit berselang, pesanan datang satu per satu dengan penyajian yang membuat meja tampak seperti sudut buffet hotel.
Teh manis disajikan dalam tea cup hijau, lengkap dengan piring kecil, gula sachet, dan sendok mungil. Sanger coffee hadir dalam gelas kaca kecil yang ditempatkan di atas piring saji, sederhana namun elegan.
Yang paling memikat mata adalah kue lupis. Dua potong lupis berdiri tegak di atas piring kecil beralas daun. Kelapa parut ditaburkan rapi di atasnya, dan sehelai pandan diselipkan di tengah sebagai penanda aroma khas tradisional. Di sampingnya, segelas kecil gula merah cair menunggu untuk dituangkan.
Roti bakarnya tak kalah menawan. Potongan roti tampak lembut, selai yang meleleh perlahan membuat aromanya langsung mengundang.
Pengunjung itu menyeruput sanger, lalu tersenyum puas. “Rasanya mantap,” ujarnya singkat.
Temannya yang berkacamata mencicipi roti bakar dan langsung berkomentar, “Hmmm… enak ini! Lembut kali rotinya, selainya pun pas. Sajian di Kedai Kopi Mutiara ini macam kelas hotel. Padahal harganya ekonomis.”

Eri yang mencoba kue lupis ikut tenggelam dalam kenangan masa kecil. “Ini makanan tradisional kali. Gula merahnya pas, cocok sama lupisnya,” katanya.
Tak lama setelahnya, pelayan kembali datang membawa air putih hangat dalam cangkir enamel hijau-putih. Sentuhan kecil, namun menambah kesan peduli.
Tempat Singgah yang Menenangkan
Kedai Kopi Mutiara bukan sekadar tempat minum kopi. Ini ruang untuk melepas penat, tempat bercerita, tempat mengulang kenangan lewat makanan sederhana. Fasilitas wifi membuat pengunjung bisa bekerja dengan tenang, sementara musik lembut dari loudspeaker di kanan-kiri tulisan “Puri Mutiara Kedai Kopi Mutiara” menemani waktu bersantai.
Kedai Kopi Mutiara menawarkan pengalaman bersantai yang nyaman dengan fasilitas karaoke dan ruangan ber-AC yang sejuk. Area parkir yang luas juga tersedia, sehingga pengunjung tidak perlu khawatir tentang tempat parkir.
Kedai Kopi Mutiara merupakan bagian dari Kost Exclusive, sebuah pilihan akomodasi yang nyaman di Kota Medan dengan 88 kamar yang tersedia, cocok untuk warga Kota Medan dan pengunjung lainnya.
Kedai Kopi Mutiara, hangat seperti namanya. Setiap sajian, setiap angin sepoi-sepoi, bahkan air hangat dalam cangkir enamel, semuanya memberi satu pesan: Kedai Kopi Mutiara ingin setiap pengunjung pulang membawa rasa nyaman.
Tempat ini bukan hanya menghadirkan makanan dan minuman. Kedai Kopi Mutiara menghadirkan keheningan yang mengharukan, kehangatan masa lalu, dan keramahan yang sulit ditemukan di kota besar.
Disini secangkir sanger adalah cerita, sepotong roti bakar adalah pengingat bahwa suatu kebahagian tidak harus mahal, tergantung bagaimana kita menikmatinya. Dua potong lupis, menghadirkan sebuah kenangan, nostalgia jajanan jadul yang tak pernah hilang ditelan zaman. Monang Sitohang)


